BOP Labuan Bajo Flores Diingatkan Terkait Lahan 200 Hektar di Kokotuku Boleng
agar jangan mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan nama lembaga itu terkait lahan 200 hektar di Kokotuku Boleng
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
"Dalam menunggu jawaban itu, baru-baru ini publik dikejutkan dengan mundurnya dua direksi BOP, yaitu Jarot Trisunu sebagai Direktur Industri Pariwisata/Kelembagaan dan Sutanto Werry selaku Direktur Pemasaran Pariwisata. Soal mundurnya dua direksi ini juga belum jelas apa alasannya," kata Yosef.
Menurutnya, persoalan serius di BOP Labuan Bajo Flores saat ini adalah belum adanya master plan terpadu padahal sudah satu tahun.
Selain itu manajemen BOP juga diduga menjadi satu persoalan serius tersendiri.
"Kementerian Pariwisata jangan sampai tidak melihat ada masalah dalam manajemen BOP Labuan Bajo Flores. Mundurnya dua direksi BOP adalah sebuah masalah, yang berkaitan dengan manajemen BOP. Sekarang waktunya yang tepat Menteri Pariwisata dan Menko Maritim untuk mengevaluasi manajemen direksi BOP Labuan Bajo, Flores," kata Yosef.
• Mantan Camat Nangaroro Sampaikan Terima Kasih dan Permohonan Maaf
• Pakai Baju Tentara, Seorang Kakek di Perbatasan RI-RDTL Diberi Makan Personel Satgas
Evaluasi itu kata dia, titik starnya adalah memanggil semua direksi. Baik yang aktif maupun yang non aktif, duduk bersama terkait apa sebenarnya yang terjadi di lembaga tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Servatinus Mammilianus).