BOP Labuan Bajo Flores Diingatkan Terkait Lahan 200 Hektar di Kokotuku Boleng
agar jangan mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan nama lembaga itu terkait lahan 200 hektar di Kokotuku Boleng
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Rosalina Woso
BOP Labuan Bajo Flores Diingatkan Terkait Lahan 200 Hektar di Kokotuku Boleng
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO--Manajemen Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo, Flores diingatkan agar jangan mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan nama lembaga itu terkait lahan 200 hektar di Kokotuku Boleng, Manggarai Barat.
"Jangan sampai BOP terkesan seperti mafia tanah. Jangan mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan nama lembaga itu," kata anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Blasius Janu, kepada POS--KUPANG.COM, Sabtu (1/2/2020).
Menurutnya selain BOP, pemerintah Kabupaten Mabar juga harus secara tegas dan serius untuk menyesesaikan persoalan lahan dan batas tiga desa di Kecamatan Boleng.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Mabar Agustinus Rinus, mengaku mendengar informasi 200 hektar lahan di Kokotuku yakni di Pulau Sebabi Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sudah MOU melibatkan BOP.
Namun dari luasan lahan tersebut, ternyata ada yang masuk dalam wilayah hutan.
"Informasi yang saya peroleh, lahan di Kokotuku itu seluas dua ratus hektar, ada yang masuk dalam wilayah hutan. Sudah ada MOU yang melibatkan BOP terkait lahan itu," kata Rinus.
Informasi lain yang diperoleh POS--KUPANG.COM, ada kejanggalan terkait keterlibatan BOP dalam lahan itu karena penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama BOP Labuan Bajo, Flores yang saat itu sedang dinonaktifkan.
Direktur Utama BOP Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, mengatakan belum ada MOU. "Belum ada. Baru diskusi soal integrasi kawasan ke ITMP Labuan Bajo Flores," kata Shana.
ITMP adalah Integrated Tourism Master Plan atau master plan pariwisata terpadu.
Untuk diketahui, BOP Labuan Bajo Flores sudah berusia satu tahun setelah para direksinya dilantik 15 Januari 2019 lalu berdasarkan Perpres pada April 2018 dengan nomor Perpres 32/2018.
Ketua Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Barat (HIPMMABAR) Jakarta sekaligus Sekjen Pergerakan Kedalautan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang, mempertanyakan apa capaian dari lembaga yang dua direksinya itu telah undur diri.
Dia juga meminta Kementerian Pariwisata untuk mengevaluasi kinerja BOP Labuan Bajo, Flores.
"Apa capaian BOP Labuan Bajo Flores selama satu tahun. Sejauh ini publik belum mendengar ada produk dari BOP untuk menjadi role model pariwisata di Labuan Bajo Flores. Yang kedengaran di publik justru narasi terkait wisata halal, terkait lahan 400 hektar dan mendatangkan artis Hollywod Leonardo Dicaprio," kata Yosef.
Dia menambahkan, para direksi harus respon atas banyak pertanyaan terutama terkait lahan 400 hektar.