Tangis Pria Ini Pecah Relakan Istri Jadi Relawan Kesehatan di Wuhan Ucap Aku Mencintamu Berkali-kali
Tangis Pria Ini Pecah Relakan Istri Jadi Relawan Kesehatan di Wuhan Ucap Aku Mencintamu Berkali-kali
Tangis Pria Ini Pecah Relakan Istri Jadi Relawan Kesehatan di Wuhan Ucap Aku Mencintamu Berkali-kali
POS KUPANG.COM -- Tangis Pria Ini Pecah Relakan Istri Jadi Relawan Kesehatan di Wuhan Ucap Aku Mencintamu Berkali-kali
Pemerintah Tiongkok bersama segenap warganya kini bahu membahu berjuang melawan virus corna yang mewajah di Kota Wuhan dan beberapa daerah lainnya
Ratusan tenaga medis dari daerah-daerah lain di China dikirim untuk membantu tenaga medis di Wuhan yang sudah bekerja mati-matian menyelamatkan nyawa warga yang sudah terjangkit virus yang mematikan tersebut
• VIDEO: Mau Tau Ramalan Shiomu Kamis 30 Januari 2020 Tikus Ular Dapat Bonus Kelinci Dapat Masalah
• Siapa Menteri Terkaya? Bandingkan Jumlah Harta Kekayaan Erick Thohir, Nadiem Nakarim, Wishnutama
• TERUNGKAP! Asal Virus Corona, Ternyata dari Tempat Tak Ini, Berikut Ciri-Ciri & Cara Pencegahannya
Di sela-sela keberangkatan tim medis bantuan terdapat pemandangan haru ketika suami harus melepas istri perawat yang ikut menjadi tenaga sukarela ke Wuhan
Sang suami pantas bersedih lantaran sang istri bisa saja meninggal dalam tugas mengingat ganasnya penyakit dan belum ada obatnya yang bisa melawan virus corona tersebut
Provinsi Hubei khususnya Kota Wuhan , Tiongkok kini sedang dalam masa tanggap darurat
untuk mengatasi virus corona yang mewabah.
Bahkan pemerintah setempat telah mengisolasi Kota Wuhan agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas.
Seperti dilansir oleh Pear Video, sejumlah tim medis dari berbagai wilayah di China Daratan juga telah diterjunkan ke Provinsi Hubei .
Tim medis pertama dari Provinsi Henan berangkat pada 26 Januari 2020 untuk mendukung Kota Wuhan.
Ilustrasi coronavirus (duke.edu) (duke.edu)
Dari video yang dibagikan pada Minggu 26 Januari 2020, tampak seorang pria yang melepas kepergian sang istri.
Istri pria tersebut rupanya menjadi perawat relawan yang ikut berangkat ke Provinsi Hubei
Terlihat pria berkacamata yang mengenakan jaket dan masker berwarna hitam berseru kepada istrinya yang naik ke dalam bis menuju Wuhan bersama rombongan tim medis lainnya.
Pria tersebut menangis tersedu-sedu sambil berteriak "Wang Yuehua aku mencintaimu!"
Tampak juga seorang perawat di samping pria itu yang mencoba menenangkan sambil mengusap punggungnya.
Istri pria itu berangkat ke Wuhan bersama rombongan dari Rumah Sakit Huaihe Universitas Henan.
Yang lebih memilukan, pria tersebut mengungkapkan istrinya ternyata diam-diam mendaftar untuk menjadi relawan di Wuhan.
Istri pria baru memberitahu dirinya jika telah mendaftar untuk menjadi relawan pada 25 Januari 2020.
Mulai 25 hingga 26 Januari 2020, sebanyak 137 orang telah dikirim ke Kota Huanggang di Provinsi Hubei.
Kota Huanggang merupakan daerah epidemi kedua setelah Wuhan yang juga diisolasi.
Tim medis sejumlah 137 orang itu dikirim ke Huanggang dari Provinsi Hunan.
Lalu sejumlah 138 orang tim medis juga dikirim dari Provinsi Shandong.
Tim medis dari Hunan dan Shandong yang tiba di Huanggang (Pear Video)
Pemimpin tim medis dari Hunan menyatakan keberangkatan mereka adalah tugas untuk membantu masyarakat Huanggang melawan epidemi virus corona ini.
Sementara tim medis dari Shandong tiba di Huanggang saat larut malam.
Saat sampai di Shandong di tengah guyuran hujan, perwakilan tim medis dari Shandong mengucapkan mereka akan siaga untuk mendukung Huanggang.
"Melihat laporan itu membutuhkan dukungan, kami ada di sini (untuk membantu)."
Dalam video berdurasi 1:30 menit yang dibagikan Pear Video pada Minggu 26 Januari 2020, terlihat tim medis yang tiba di Huanggang dengan menaiki pesawat dan kereta.
Mereka juga terlihat mengenakan masker untuk melindungi diri dari paparan virus.
Sebelumnya pada 24 hingga 25 Januari 2020, sebanyak 137 orang tim medis juga dikirim untuk membantu Provinsi Hubei.
137 orang itu terdiri dari 43 dokter dan 93 paramedis.

Direktur Serikat Kesehatan dari Gaojiping ditunjuk untuk memimpin tim medis ini.
Orang-orang itu dipilih dari rumah sakit tingkat tiga di wilayah Zhuzhou dan Hengyang di Provinsi Hunan.
Dalam video berdurasi yang 1:56 menit oleh Pear Video, terlihat keluarga dari para tim medis melepas kepergian keluarganya dengan penuh haru.
Tangis dan peluk mewarnai kepergian tim medis ini ke Provinsi Hubei
Staf medis bekerja di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Wuhan
Pekerja medis memindahkan seorang pasien yang sedang dirawat di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. (Daily Mail)
Dalam 18 bulan, 65 juta orang bisa mati. Wabah di Wuhan tidak dianggap sebagai pandemi, tetapi virus ini telah dilaporkan di 10 negara berbeda.
AS, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Makau, dan Nepal memiliki semua kasus yang dikonfirmasi.
Simulasi Dr Toner membayangkan virus fiksi yang disebut CAPS - pandemi yang berasal dari peternakan babi Brasil dalam skenario hipotetis.
Virus dalam simulasi Toner akan resisten terhadap vaksin modern. Itu akan lebih mematikan dari SARS, tetapi tentang mudah untuk menangkap seperti flu.
Model wabah komputernya mulai kecil, dengan petani turun dengan demam atau gejala seperti pneumonia.
Kemudian menyebar ke komunitas yang penuh sesak dan miskin di Amerika Selatan.
Penerbangan dibatalkan dan pemesanan perjalanan dipotong menjadi dua. Setelah enam bulan, virus itu menyebar ke seluruh dunia dan setahun kemudian menewaskan 65 juta orang.
• VIDEO: Cek Ramalan Zodiak Kamu Kamis 30 Januari 2020 Gemini Ketiban Sial Libra Waspada Demam
• Siapa Menteri Terkaya? Bandingkan Jumlah Harta Kekayaan Erick Thohir, Nadiem Nakarim, Wishnutama
• Astaga! Digeruduk Massa saat Syuting, Nikita Mirzani Terpaksa Bersembunyi di Kamar Ustadz Maulana
APA ITU CORONAVIRUS: APA YANG KITA KETAHUI?
Apa itu Coronavirus?
Virus apa ini?
Virus ini telah diidentifikasi sebagai jenis coronavirus baru. Virus corona adalah keluarga besar patogen, yang sebagian besar menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu biasa.
Tetapi coronavirus juga bisa mematikan. SARS, atau sindrom pernafasan akut yang parah, disebabkan oleh coronavirus dan menewaskan ratusan orang di China dan Hong Kong pada awal 2000-an.
Bisakah itu membunuh?
Iya. Sejauh ini, 26 orang meninggal setelah dites positif mengidap virus itu.
Apa gejalanya?
Gejalanya biasanya berupa demam, batuk, dan sulit bernapas, tetapi beberapa pasien menderita pneumonia, infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang menyebabkan peradangan kantung udara kecil di paru-paru.
Orang yang membawa coronavirus novel mungkin hanya memiliki gejala ringan, seperti sakit tenggorokan.
Mereka mungkin berasumsi bahwa mereka memiliki flu biasa dan tidak mencari perhatian medis, para ahli khawatir.
Bagaimana cara dideteksi?
Urutan genetik virus dirilis oleh para ilmuwan di Cina ke seluruh dunia untuk memungkinkan negara-negara lain dengan cepat mendiagnosis kasus baru yang potensial. Ini membantu negara-negara lain merespon dengan cepat terhadap wabah penyakit.
Untuk mengandung virus, bandara mendeteksi orang yang terinfeksi dengan pemeriksaan suhu.
Tetapi seperti halnya dengan setiap virus, ia memiliki masa inkubasi, yang berarti deteksi tidak selalu mungkin karena gejala belum muncul.
Bagaimana itu mulai dan menyebar?
Kasus-kasus pertama yang diidentifikasi adalah di antara orang-orang yang terhubung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan.
Sejak itu, kasus telah diidentifikasi di tempat lain yang bisa disebarkan melalui penularan dari manusia ke manusia.
Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Dokter dan pekerja medis tidak sempat pulang, kurang istirahat, terpaksa memakai pampers. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. (Daily Mail)
Apa yang dilakukan negara untuk mencegah penyebaran?
Negara-negara di Asia telah meningkatkan pengawasan bandara. Mereka termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, Hong Kong, Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Australia dan AS juga menyaring pasien untuk suhu tinggi, dan Inggris mengumumkan akan menyaring penumpang yang kembali dari Wuhan.
Apakah mirip dengan apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya?
Para ahli telah membandingkannya dengan wabah sindrom pernapasan akut (SARS) 2003. Epidemi dimulai di Cina selatan dan menewaskan lebih dari 700 orang di Cina daratan, Hong Kong dan di tempat lain.(*)