Ini Saran Dari Psikolog Untuk Orangtua Saat Anak Dibully Temannya
body shaming bukan hanya dialami oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa mendapat perlakuan negatif ini.
Selain itu, ajarkan pula pada anak untuk bersikap asertif (tegas mengontrol perilaku) ketika mendapat perlakuan buruk ini.
Ajarkan kepadanya untuk mengatakan kepada teman yang mem-bully-nya bahwa ia merasa terganggu dan tidak senang.
Jangan Ubah Anak
Selain itu, sebagai orangtua kita tak boleh ikut menyalahkan anak atau terkesan berusaha “memperbaiki” fisik si anak.
Misal, anak disuruh diet agar badannya tidak gendut, ada yang dilurusin rambutnya biar enggak keriting, dan ada juga yanng memberikan pemutih kulit kepada sang anak agar kulitnya tidak lagi gelap.
“Saya, sih, tidak menyarankan, karena itu, kan, pada akhirnya hanya mengganggu body image si anak. Hati-hati, lho! Self esteem seseorang itu bisa berhasil kalau memiliki rasa percaya diri yang signifikan.
"Saya itu banyak menemukan anak yang pintar tapi enggak punya rasa percaya diri. Banyak, lho, anak yang cakep tapi minderan, bahkan anak yang kaya sekalipun bisa kacau rasa percaya dirinya,” kata Mira.Self esteem itu juga terbentuk dari self image, bagaimana seseorang memandang dirinya.
• Pilkada NTT : KPU Persiapan Seleksi Tertulis Calon PPK
• Kepoin Moms ! 4 Cara Mudah Langsingkan Tubuh Setelah Melahirkan
Nah, body image itu bagian dari self image dan harus dibentuk sedari kecil agar anak bisa menerima dirinya apa adanya.
“Ketika anak sudah bisa menerima keadaan dirinya sendiri, sangat besar kemungkinan anak tidak akan terganggu jika fisiknya diusik oleh teman-temannya,” tutup Mira(*)