VIDEO: Pasien Penderita Demam Berdarah, Kini Membludak di RSUD Maumere, Flores. Ini Videonya
VIDEO: Pasien Penderita Demam Berdarah, Kini Membludak di RSUD Maumere, Flores. Banyaknya pasien itu karena saat ini DBD sedang mewabah di daerah itu.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Pasien Penderita Demam Berdarah, Kini Membludak di RSUD Maumere, Flores. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, MAUMERE – VIDEO: Pasien Penderita Demam Berdarah, Kini Membludak di RSUD Maumere, Flores. Ini Videonya
Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) kini semakin mewabah di Maumere, Kabupaten Sikka.
Pasien terus bertambah, sehingga rumah sakit tersebut makin banyak pasien yang menderita penyakit tersebut.
• VIDEO: Hanya 2 Malam Dirawat di RSUD Maumere, Yuliano Putra Direnggut Penyakit DBD. Ini Videonya
• VIDEO: Walikota Kupang Tata Ulang Lokasi Kuliner Ikan Di Depan Hotel Aston. Ini Videonya
• VIDEO: Mau Tahu Ramalan Shiomu Rabu 22 Januari 2020? Shio Naga Penuh Cinta Shio Kuda Penuh Amarah
Para penderita penyakit tersebut umumnya anak-anak. Dan, dua pasien anak, telah menjadi korban akibat ganasnya penyakit itu.
Pantauan POS-KUPANG.COM di Ruangan Perawatan Anak, RSUD dr. TC Hillers Maumere, Rabu (22/1/2020), jumlah pasien relatif banyak.
Ruangan tersebut tak mampu lagi menampung pasien anak. Olehnya, tak sedikit pasien yang harus dipindahkan ke ruangan rawat dewasa.
Spesialis Anak RSUD dr. TC.Hillers Maumere, dr. Mario Nara, Sp.A, mengakui peningkatan penderita DBD pada bulan Januari 2020 ini.
Sampai hari ke-21 dalam bulan ini, lanjut dia, sudah 151 pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
“Pada Selasa (21/1/2020), ada 41 pasien anak-anak dan orang dewasa DBD yang sedang dirawat di RSUD. Kapasitas ruang anak juga terbatas, sehingga kami terpaksa titip pasien anak ke ruang lain,” jelas Mario.
Sebagai misal, kata Mario, 27 anak menderita DBD juga dititipkan di ruang bedah.
Selain itu, tujuh orang pasien anak dititipkan di ruang penyakit dalam pria, dan empat orang anak lainnya, kini dirawat di ruangan penyakit dalam perempuan.
“Kapasitas ruang anak sudah penuh, sehingga kami titip pasien anak penderita DBD, di ruangan yang lain,” imbuh Mario.
Mario membenarkan hingga pekan ketiga Januari 2020 ini, sudah dua pasien anak penderita DBD, meninggal dunia.
• VIDEO: Detik-Detik Kapal Wisata Yang Ditumpangi Wartawan, Tenggelam di Labuan Bajo. Ini Videonya
• VIDEO: Mau Tahu Ramalan Shiomu Rabu 22 Januari 2020? Shio Naga Penuh Cinta Shio Kuda Penuh Amarah
• VIDEO: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 22 Januari 2020 NTT Jabodetabek Hujan Angin Kencang dan Petir
Dua pasien yang meninggal dunia itu, yakni seorang balita meninggal pada Senin (6/1/2020) dan seorang anak meninggal Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Penyebab kematian pasien anak, yakni Yohanes Yuliano Putra Bang yang berusia (2,7), jelas Mario, menderita shok. Pembuluh darahnya bocor, ditambah perdarahan di dalam pencernaan.
“Pasien ini shok karena pembuluhan darahnya bocor ditambah pendarahan di bagian pencernaan. Gejalanya pasien ini muntah darah dan buang air besar juga berdarah,” jelas Mario. (POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a)
Tonton Videonya Di Sini: