Breaking News

Peningkatan Kasus DBD di Lembata Mencemaskan

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata per 21 Januari 2020 menunjukkan jumlah kasus DBD di Kabupaten Lembata mencapai 38 pasien

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Rapat koordinasi Wakil Bupati Lembata, Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata bersama perangkat OPD lingkup Pemda Lembata terkait di Ruang Rapat Kantor Daerah Kabupaten Lembata, Lewoleba, Selasa (21/1/2020) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Peningkatan jumlah kasus DBD di Kabupaten Lembata semakin tidak bisa dikendalikan. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata per 21 Januari 2020 menunjukkan jumlah kasus DBD di Kabupaten Lembata mencapai 38 pasien.

Jumlah pasien yang terjangkit virus DBD ini melonjak drastis dari sehari sebelumnya yaitu sebanyak 27 kasus.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Wakil Bupati Lembata, Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata bersama perangkat OPD lingkup Pemda Lembata terkait di Ruang Rapat Kantor Daerah Kabupaten Lembata, Lewoleba, Selasa (21/1/2020).

Kepsek SMAK Giovanni Kupang Apresiasi Pengunjung

Dari total 38 kasus, sebaran virusnya didominasi Kecamatan Nubatukan yakni sebanyak 28 kasus. Di urutan kedua Kecamatan Atadei sebanyak 5 kasus, Kecamatan Nagawutun 3 kasus, serta Kecamatan Omesuri dan Wulandoni masing-masing 1 kasus.

Laporan hasil pantauan masing-masing kecamatan menunjukkan tingginya peningkatan kasus DBD ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Melalui Program KPSH, Bulog Waingapu Berhasil Jual 2.438 Ton Beras Hasil Operasi Pasar

"Nubatukan tidak lagi menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni. Upaya sosialisai dan ajakan untuk membersihkan lingkungan bersama pun diabaikan oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Nubatukan," kata Sekretaris Camat Nubatukan, Mustan Paokuma dalam rapat tersebut.

Mustan mengatakan, banyak tempat di Nubatukan yang menjadi sarang nyamuk DBD yang disebabkan oleh karena perilaku hidup masyarakat yang tidak sehat.

"Bayangkan beberapa titik di Kota Lewoleba ini air menggenang dan sampah berada lingkungan sekitar rumah warga bertahun-tahun tidak dibersihkan warga. Ini kan sangat memprihatinkan," kata Mustan.

Tidak hanya itu, saluran drainase di Kota Lewoleba yang tersumbat pun dinilai menjadi penyebab utama meningkatnya penyebaran virus dengue ini.

Direktur RS Bukit Lewoleba, dr Geryl meminta petugas kesehatan lebih proaktif mensosialisasikan upaya pencegahan DBD di puskesmas.

Lebih lanjut, kata dia, penyelidikan epidemologis DBD menjadi tugasnya puskesmas dibantu pihak rumah sakit.

"Tapi yang turun adalah analis, memantau keadaan pasien melihat jentik dan mewawancarai pasien jika ada penduduk yang memgalami demam," kata dr Geryl.

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menghendaki kalau pertemuan tersebut bisa menghasilkan sebuah dokumen kajian kedaruratan bencana DBD. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved