Breaking News

8 Icon Baru Kota Kupang Jadi Lokasi wisata Malam, Bundaran PU Paling Favorit, Ina Boi Primadona

8 Icon Baru Kota Kupang Jadi Lokasi wisata Malam, Bundaran PU Paling Favorit, Ina Boi Primadona

Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Taman Patung Sonbai 

Menurut Jeane, sebelum revitalisasi taman dimulai, Wali Kota Kupang mengajak timnya juga Luiz Wilson untuk berdiskusi dan membuat konsep revitalisasi taman-taman tersebut. "Setelah itu kami mulai kerja sambil tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan Pak Wali Kota," jelasnya.

Taman Tagepe
Taman Tagepe (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Sementara itu, Luiz Wilson mengatakan, masing masing taman yang direvitalisasi memiliki konsep yang berbeda-beda. Ia mengaku dihubungi Wali Kota Kupang untuk mendesain revitalisasi enam taman.

Menurutnya, konsep revitalisasi enam taman pada pda prinsipnya dibuat lebih modern, indah dan menarik dan unsur kebudayaan etnis yang mau ditonjolkan lebih diperkuat.

"Misalnya di Taman Sonbai, di sana kita lihat secara umum memuat tema perjuangan dengan mengangkat sosok Sonbai dan kita beri sentuhan etnis Timor di sekitarnya, misalnya dengan potongan tenun macam-macam," ujar Luiz saat dihubungi, Sabtu (11/1).

Awalnya Biasa Saja

KETUA DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe mengapresiasi Pemerintah Kota Kupang merevitalisasi enam taman.

"Awalnya saya lihat biasa-biasa saja, tapi ternyata setelah direvitalisasi, wah...ternyata bagus. Banyak warga berkumpul, interaksi sosial dan ekonomi terjadi di sana," puji Yezkiel ketika diminta tanggapannya, Minggu (12/1).

Menurut Yeskiel, pada zaman sebelumnya orang tidak terlalu memperhatikan taman-taman tersebut. "Sekarang zaman Pak Jefri (Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore) saya kira ada baiknya. Ada yang berubah. Kota Kupang ini lebih hiduplah," ucapnya.

Politisi PDIP ini menyatakan, harus diakui bahwa taman-taman yang direvitalisasi ini baik. Jika ada tanah Pemkot Kupang yang masih kosong tidak ada salahnya dibangun lebih banyak lagi ruang terbuka hijau.

Yeskiel Loudoe (POS-KUPANG.COM/APOLONIA DHIU)
"Kita lihat saja antusias masyarakat tinggi sekali dengan adanya taman-taman yang sudah direvitalisasi ini. Kalau ada tempat yang bisa dibuat ruang terbuka hijau atau taman, saya kira tidak ada salahnya," ujarnya.

Dari aspek ekonomi, revitalisasi taman membawa dampak baik. Para pedagang bisa bertemu pembeli. Selain itu anak-anak muda yang bergelut di bidang fotografi mendapat banyak permintaan karena masyarakat suka difoto di taman-taman tersebut.

Ia mengingatkan fasilitas yang ada harus dirawat, dan para pedagang yang berjualan diatur dengan baik. "Saya sudah sampaikan ke Pak Jefri, tolong taman-teman itu dijaga dengan baik. Setiap malam paling kurang ada dua Satpol PP yang pantau termasuk lampu-lampu jalan sehingga tidak terjadi lagi lampu jalan dicuri atau dirusak," imbuhnya.

Wajah Taman Nostalgia Kupang saat ini
Wajah Taman Nostalgia Kupang saat ini (POS-KUPANG.COM/FRANS KROWIN)

Terkait taman yang belum rampung seperti Taman Tirosa di Bundaran PU, Yeskiel minta Pemkot Kupang segera menyelesaikannya dalam tahun 2020 ini.

"Tentu akan lebih bagus kalau sudah rampung. Saat ini saja, kita lihat antusias masyarakat dan pedagang datang ke Tirosa sangat tinggi, jadi saya minta Pemkot Kupang tahun ini selesaikan," katanya.

Sementara itu anggota Komisi III DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli mengatakan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore telah mengubah wajah Kota Kupang dengan program revitalisasi enam taman.

"Katong (kita) harus jujur mengatakan selamat kepada Wali Kota Kupang yang dalam dua tahun kepemimpinannya sudah melaksanakan sesuatu kegiatan yang sedikitnya telah merubah wajah kota ini," ucap Adrianus.

Menurutnya revitalisasi enam taman sejalan dengan visi Kota Kupang, yakni 'Terwujudnya Kota Kupang yang Layak Huni, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera dengan Tata Kelola Bebas KKN. Adapun salah satu visinya adalah Kupang Bagaya-Berpretasi. "Wajah kota yang berubah mendukung keberadaan Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi."

Pengunjung tengah bersantai di alun alun Kota Kupang
Pengunjung tengah bersantai di alun alun Kota Kupang (POS KUPANG/VINSEN HULER)

Alun-alun Kota Kupang (POS-KUPANG.COM/VINCENT HULER)
Adrianus mengatakan, perubahan wajah Kota Kupang berimplikasi kepada minat orang dari daerah lain untuk datang berkunjung. "Demikian pun orang akan bersemangat berinvestasi di kota ini," tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa perubahan wajah Kota Kupang berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari komponen pajak dan retribusi daerah.

Adrianus mengingatkan, pemerintah harus serius untuk memikirkan, merencanakan sisi pemeliharaan dan keamanan taman-taman tersebut. "Jangan sampai setelah dibangun dengan begitu indah dan megah, menghabiskan dana begitu besar kemudian tidak diperhatikan dan pada akhirnya tidak terpelihara, mubazir sehingga justru akan merusak lagi wajah kota ini," tandasnya.

Pemkot Kupang, kata Adrianus, harus menyiapkan secara khusus didukung dengan anggaran dan sumberdaya yang cukup untuk secara khusus pula serta rutin memelihara taman-taman tersebut.

Milenial Suka Nongkrong

Kehadiran RTH menjadi tempat rekreasi baru bagi warga Kota Kupang. Setiap malam, apalagi malam Minggu tempat-tempat itu ramai dikujungi. Umumnya, pengunjung anak muda alias milenial.

Taman Tirosa merupakan salah satu tempat favorit saat ini. Seorang tukang ojek, El Kana Taniu (33) mengatakan, sejak direnovasi Taman Tirosa menjadi lebih indah. Kebersihan lebih terjaga.

Menurut pria asal So'E, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ini, kebersihan taman menjadi tugas petugas kebersihan. "Anak-anak yang duduk malam hari juga langsung buang sampah pada tempat yang telah disediakan," ujar El, Jumat (10/1).

Taman Tirosa dengan enam lokasi taman, dipenuhi anak-anak muda pada malam hari. Komunitas Kopi Keliling (Kopling) turut menjajakan dagangan.

Anggota Kopling, Rian Boymau mengatakan, ia bersama teman-teman yang tergabung dalam Komunitas Kopling berusaha untuk menjaga kebersihan di lokasi mereka berjualan.

"Kami buat komunitas agar bisa mengontrol aktivitas kami. Kami jualan di sini, otomatis kami jaga kebersihan di sini. Tidak ada yang siram di taman, biar kami yang siram," jelas Rian.

Baginya, itulah bentuk feedback yang bisa diberikan kepada tempat yang sudah memberikan mereka rezeki tersebut.

Hal yang sama terjadi di Taman Sonbai dan Taman Fontein. Warga biasanya menikmati taman pada malam hari. Mereka mengabadikan moment tersebut dengan kamera handphone (Hp).

Seorang pengunjung, Ron mengaku senang Kota Kupang ditata lebih baik sehingga menarik untuk dilihat. "Lampu-lampu ini menarik sekali kalau malam, sehingga banyak orang datang untuk foto-foto," ujar Ron.

Milenial juga menjukai Taman Patung Ina Bo'i. Seorang pengunjung mengaku nama Ezy memuji Pemkota Kupang yang menata Taman Ina Bo'i menjadi bagu untuk dijadikan tempat rekreasi. "Arsitekturnya bagus. Ornamen pendukungnya juga sangat bagus," puji Ezy saat ditemui, Jumat (10/1).

"Saya semula terkejut ada taman di sini. Padahal, sebelumnya tidak seperti ini. Saya sampai ajak pacar datang selfie di sini," tambahnya.

Pacar Ezy, Lisa juga memuji keindahan Taman Ina Bo'i. "Taman ini sangat bagus sebagai tempat untuk tempat foto-foto, apalagi sebagai tempat nongrong pada sore hari," ucap Lisa.

Menurut Lisa, arsitektur dan ornamaen Taman Ina Bo'i sangat bagus dan rapi. "Saya sengaja ikut ajakan pacar untuk datang melihat tempat ini karena memang sangat bagus dan indah. Suasana batin saya terasa menyenangkan," tambah Lisa.

UPTD Pertamanan

Pemkot Kupang membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertamanan. Lembaga ini memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mengelola, merawat dan memelihara taman-taman.

"Nantinya ada UPTD Pertamanan Kota Kupang yang akan merawat dan memelihara taman-taman di Kota Kupang," kata Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Elvianus Wairata ketika dikonfirmasi, Senin (13/1).

Pria yang akrab disapa Ely Wairata ini mengatakan, pelantikan pejabat yang bertugas di UPTD Pertamanan dilaksanakan minggu depan.

"Minggu depan kita akan lantik terkait UPTD Pertamanan itu. Taman-taman di Kota Kupang ini, pemeliharaan dan perawatannya akan ditangani oleh UPTD Pertamanan," katanya.

Menurut Eli Wairata, saat ini beberapa taman yang direvitalisasi dirawat oleh pihak ketiga hingga selesai masa kontrak.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kupang, Jeane PG Hadjon. Menurutnya Jeane pemeliharaan enam taman yang direvitalisasi pada tahun 2019 oleh pihak ketiga.

"Sampai selesai massa kontrak baru dialihkan ke Pemerintah Kota Kupang. Selama enam bulan pihak ketiga yang tangani perawatan dan pemeliharaannya," jelas Jeane.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada Dinas Kebersihan Kota Kupang, Yuven B Beribe juga menjelaskan hal yang sama. "Enam taman yang direvitalisasi saat ini bukan kami yang urus, masih pihak ketiga. Saat ini kami menangani taman-taman lain," ujar Yuven.

Yuven mengatakan personel yang merawat dan memelihara taman sebanyak 24 orang, termasuk empat sopir mobil pengangkut sampah. "Sistemnya mereka roling. Dengan tenaga yang terbatas sejauh ini kita tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik," katanya.

DPRD Kota Kupang menyetujui pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertamanan. Kehadiran lembaga itu secara khusus untuk mengelola dan memelihara taman-taman di Kota Kupang.

Taman Sonbai
Taman Sonbai (POS KUPANG/PUTRI AZALIA)

"Dengan ada UPTD Pertamanan, taman-taman di Kota Kupang temasuk yang baru dibangun dapat terus terpelihara dan tetap asri," kata Anggota Komisi III DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli, Selasa (14/1).

Politisi PDIP ini menegaskan, harus ada intervensi anggaran yang cukup guna mempersiapkan sarana prasarana pendukung. Selain itu perlu ada petugas yang di tempatkan di lokasi taman-taman.

"Kalau tidak dilakukan demikian maka taman-taman itu tidak terpelihara dan pada akhirnya akan mubazir. Pengalaman kita selama ini, kita punya semangat yang tinggi namun lemah dalam pemeliharaannya," ujar Adrianus.

• Astaga, Kepala Desa Oenaem-TTU Dijeblos dalam Tahanan Polisi Jadi Tersangka Illegal Logging

Menurutnya, taman-taman yang sudah direvitalisasi sedikitnya telah membuat wajah Kota Kupang berubah. Ia berharap UPTD Pertamanan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya untuk menjaga keasrian taman-taman.

Belum Terintegrasi

Sementara itu dosen Fakultas Teknik Unwira Kupang, Don Ara Kian, MT IAI mengatakan, perlu diapresiasi usaha dan upaya Pemkot Kupang mengembangkan RTH perkotaan.

Menurutnya, RTH sesungguhnya memang merupakan amanah Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Regulasi tersebut mensyaratkan setiap kota mesti menyediakan 20-30 persen ruang untuk alokasi RTH.

"Namun, langkah yang diambil Pemkot Kupang perlu dikritisi. Semisal gerakan menanam. Menurut saya terkesan asal tanam tanpa memperhatikan karateristik jenis vegetasi dan fungsi vegetasi," katanya.

"Lalu ruang peruntukan RTH mestinya dibuatkan guide line (garis panduan) dalam bentuk rencana induk pengembangan RTH sehingga setiap ruang peruntukan RTH memiliki filosofi sendiri," sambung Don.

Ke depan, lanjut Don, mesti dibuat masterplan RTH yang terintegrasi dengan rencana detail tata ruang (RDTR) Kota Kupang sehingga fungsinya tidak semata ekologis dan estetika tetapi sekaligus menjadi alat pengendali pemanfaatan ruang dan investasi.

"Ini penting karena investasi yang besar untuk RTH sejatinya perlu pula diikuti dengan upaya recoveri investasi, paling tidak untuk biaya perawatan," ujarnya mengingatkan.

Don mengatakan, adanya investasi pembangunan berskala besar di suatu wilayah berpotensi menarik invenstasi lainnya yang komplementer. Kesemuanya memerlukan ruang kegiatan, yang semestinya ditetapkan dalam dokumen tata ruang kota berupa masterplan taman kota. (kk/cr1/cr2/cr3/ii)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved