Tim LBI dan Delkit Nusra Menyusun Bahan BKSN 2020
Tim Lembaga Biblika Indonesia ( LBI) dan Delkit Nusra menyusun bahan katekese BKSN 2020
Tim Lembaga Biblika Indonesia ( LBI) dan Delkit Nusra menyusun bahan katekese BKSN 2020
POS-KUPANG.COM - Dalam pertemuan nasional ( Pernas) yang diadakan pada 18-22 Juli 2006 di Sawangan, Bogor, Lembaga Biblika Indonesia ( LBI) sepakat untuk mengusung sebuah tema besar "Mewartakan Injil di tengah Arus Zaman" sebagai arahan selama empat tahun.
Tema itu kemudian dijabarkan dalam empat tema yang lebih khas yang direnungkan setiap tahunnya: "Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Gaya Hidup Modern" (2017), "Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Kemajemukan" (2018), "Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Krisis Lingkungan Hidup" (2019), Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Krisis Iman dan Identitas" (2020).
• Jadi Lurah Tenda, Dede Sisir Pemukiman Warga Tuntaskan Persoalan Sampah dan Kos-Kosan
Untuk tema tahun 2020 ini, Delegatus Kitab Suci Regio Nusra dipercaya sebagai penyusun bahan katekese BKSN "Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Krisis Iman dan Identitas" yang akan dipergunakan secara nasional.
Oleh karena itu pada tanggal 9-11 Januari 2020, Tim Lembaga Biblika Indonesia dan Delkit Nusra yang diwakili oleh para delkit penyusun bahan BKSN yaitu Delkit Larantuka, Denpasar dan Weetebula, bertemu di rumah Ret-ret SSpS Belo-Kupang guna menyusun bahan katekese BKSN 2020 tersebut.
• Di Lembata, Tim Gabungan Temukan Penimbun Premium dan ASN Campur Bensin Dengan Mama Lemon
Yang hadir dalam kegiatan ini RD Yohanes Subagio dan Bapak YM Seto Marsunu mewakili LBI, RD Sugiyarto dan ibu Kustati Tukan mewakili KKS Keuskupan Denpasar, RD Stefanus Si dan RD Jefri Ghoba mewakili KKS Keuskupan Weetabula, RD Silvinus Sabon Helan mewakili KKS Keuskupan Larantuka, dan RD Siprianus Senda dan Relawan mewakili KKS Keuskupan Agung Kupang.
Dalam kegiatan ini, Bapak Seto Marsunu, Staf LBI yang menyusun Gagasan Pendukung memaparkan materi tentang krisis iman dan identitas dengan bercermin pada sejarah perjalanan bangsa Israel khususnya di masa pembuangan, serta krisis yang dialami para Murid ketika kematian Sang Mesias.
"Kita belajar dari dua komunitas ini bagaimana mereka menghadapi krisis dan bagaimana mereka melewati krisis itu. Pertama-tama kita akan belajar dari komunitas orang Yahudi yang diangkut ke pembuangan di Babel, dan selanjutnya kita akan belajar dari para murid yang mengikuti Yesus, tetapi "ditinggal mati" oleh Sang Mesias," papar Pak Seto.
Kabar gembira untuk setiap krisis itu dirangkum dalam empat sub tema yang akan direnungkan dalam pertemuan empat minggu selama Bulan Kitab Suci Nasional 2020 September mendatang. Sub-sub tema mingguan itu: "Kita Dikasihi Allah" (1Yoh 4:7-21), "Yesus Raja Surga" (Mat 25:31-46), "Berdosa Namun Dipercaya" (Luk 5:1-11), "Bangga Menjadi Anggota Gereja Katolik" (Kis 2:37-47).
Sebagai tuan rumah, RD Sipri Senda selaku Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Agung Kupang mengucapkan terimakasih untuk semua yang telah terlibat dalam penyusunan bahan BKSN 2020 ini. Semoga bahan ini bermanfaat bagi umat di bulan Kitab Suci mendatang, terlebih dalam menghadapi situasi krisis iman dan identitas kristiani. (Penulis: John Bahy, relawan Komisi Kitab Suci KAK)