Tewas di Jembatan Liliba

Puluhan Warga Tonton Evakuasi Jenazah Pemuda yang Bunuh Diri di Jembatan Liliba Kupang

Puluhan warga tonton evakuasi jenazah Pemuda yang bunuh diri di Jembatan Liliba Kota Kupang

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
pos-kupang.com/gecio
BREAKING NEWS Warga Kota Kupang Ditemukan Tewas di Jembatan Liliba 

Puluhan warga tonton evakuasi jenazah Pemuda yang bunuh diri di Jembatan Liliba Kota Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Proses evakuasi jenazah korban bunuh diri di Jembatan Liliba Kota Kupang menjadi tontonan warga sekitar, Senin (13/1/2020) malam.

Tampak sejumlah warga sekitar menonton jalannya olah TKP di bawah Jembatan Liliba hingga korban yang dibawa menggunakan kantong jenazah oleh pihak kepolisian.

Korban dalam kasus ini yakni Adolf Pradianto Kia Koli (25), warga perumahan Puri Rahayu Blok E2 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Bernadinus Mere Tegaskan Tidak Boleh Ada Lagi Terminal Bayangan di Oesapa

Korban ditemukan pertama kali oleh sang paman yang juga Lurah Fatululi, Donatus Nama Samon (52) di bawah jembatan yang tingginya sekitar 50 meter.

Seorang warga sekitar mengaku, kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi di daerah tersebut. "Ini sudah beberapa kali terjadi, hampir semua korban ditemukan meninggal," kata Maikal disela proses evakuasi jenazah korban.

Sebelumnya, untuk kesekian kalinya, Jembatan Liliba kembali memakan korban yakni Adolf Pradianto Kia Koli (25), warga perumahan Puri Rahayu Blok E2 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Menyedihkan, Begini Kondisi Adolf Pradianto Kia Koli Korban Bunuh Diri di Jembatan Liliba Kupang

Korban ditemukan pertama kali oleh sang paman yang juga Lurah Fatululi, Donatus Nama Samon (52) di bawah jembatan yang tingginya sekitar 50 meter.

Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan mengenakan kaos warna putih dipadu celana jeans warna biru.

Terlihat tubuh korban yang mulai mengeluarkan bau tak sedap. Jenazahnya dikerumuni lalat dan terlihat darah segar keluar dari mulut korban. Sementara itu, sejumlah warga dan keluarga pun tampak mengelilingi korban.

Saat tim Inafis Satreskrim Polres Kupang Kota tiba di lokasi, nampak paman korban tengah memegang ranting kayu untuk mengusir kerumunan lalat di tubuh korban. Korban ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita dalam keadaan meninggal dunia.

Warga Kota Kupang yang berasal dari pulau Adonara ini diketahui mengalami gangguan jiwa dan selama ini menjalani perawatan medis dan pengobatan dari pihak keluarga. Korban diduga meloncat ke jembatan Liliba pada Minggu (12/1/2020) malam.

Paman korban, Donatus Nama Samon (52) mengatakan, korban selama ini mengalami gangguan jiwa dan selama dua tahun terakhir ini menjalani perawatan intensif. "Dia (korban) juga sempat dirawat di RSJ Naimata Kupang," katanya.

Hingga ditemukan meninggal, korban diketahui sangat ketergantungan obat penenang karena penyakit yang diidapnya.

Diberitakan sebelumnya, korban awalnya hilang sejak Minggu (12/1/2020) petang sekitar pukul 18.00 Wita.

Rupanya korban memarkir sepeda motornya di ujung jembatan Liliba dan selanjutnya terjun ke dasar jembatan Liliba.

Sejak Minggu malam kerabat korban sudah mencari korban karena dua tahun belakangan korban menderita gangguan jiwa.

Namun upaya kerabat mencari korban sia-sia. Barulah pada Senin (13/1/2020) sekitar pukul 10.00 wita, adik kandung korban melihat sepeda motor korban di ujung jembatan Liliba dan didorong ke rumah korban sambil memberitahukan ke kerabat korban. "Motornya diparkir di dekat tempat pangkalan ojek," ujarnya.

Donatus Nama Samon, yang mendapat kabar dari ayah korban yang berada di Kabupaten Flores Timur dan ibu korban lalu mendatangi kediaman Rafael Mige Raya di RT 03 RW 01 Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang di ujung jembatan Liliba untuk mencari informasi soal keberadaan korban.

Mereka kemudian turun ke dasar jembatan Liliba kedalaman 50 meter dan menemukan korban di dasar jembatan Liliba. Korban saat itu mengenakan baju kaos oblong warna putih dan celana panjang jeans warna abu-abu.

Saat ditemukan jenasah korban sudah dikerumuni lalat dan mengeluarkan bau kurang sedap. Tim Inafis Satreskrim Polres Kupang Kota yang tiba pukul 18.00 Wita langsung melakukan olah TKP.

Selanjutnya, dibantu sejumlah warga, korban dievakuasi menggunakan kantong jenazah yang dikaitkan dengan dua bambu dan ditandu hingga ke perumahan warga.

Medan yang terjal cukup menyulitkan evakuasi korban sehingga membutuhkan waktu hampir dua jam untuk membawa jenazah korban.

Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Hasri Manase Jaha, SH di lokasi kejadian Senin malam di TKP mengakui, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan membawa jenasah korban ke RSB Drs Titus Ully Kupang untuk dilakukan visum et repertum.

Keluarga korban kepada polisi juga menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban.

Sementara itu, paman korban juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarga dan pihak keluarga pun sementara ini menyepakati untuk tidak melakukan autopsi.  "Keluarga menerima ini sebagai musibah," kata paman korban. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved