Bernadinus Mere Tegaskan Tidak Boleh Ada Lagi Terminal Bayangan di Oesapa
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere menegaskan Jl. Timor Raya Oesapa, Kota Kupang , tidak boleh lagi dijadikan terminal bayangan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere menegaskan Jl. Timor Raya Oesapa, Kota Kupang , tidak boleh lagi dijadikan terminal bayangan.
Hal itu dikatakan Bernadinus kepada POS-KUPANG.COM ketika ia bersama pihak Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penertiban bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan travel yang sering mangkal Jl. Timor Raya, Oesapa.
Bernadinus katakan, arus lalu lintas di Jl. Timor Raya Oesapa seringkali terganggu lantaran bus dan travel sering parkir menunggu penumpang di pinggir jalan tersebut. Menurutnya, hal itu bisa membayakan pengendara maupun pejalan kaki.
• Menyedihkan, Begini Kondisi Adolf Pradianto Kia Koli Korban Bunuh Diri di Jembatan Liliba Kupang
Dia katakan, travel dan bus seharusnya menurunkan dan menunggu penumpang di terminal Oebobo di Jl. Frans Seda.
"Kita beri arahan ke mereka, harus ke terminal Oebobo, sambil menunggu terminal tipe A di Bimoku rampung, kalau sudah jadi, nanti mereka ke sana," ungkapnya.
Dia sampaikan, ada dua unit travel yang terpaksa diderek oleh pihak Dishub lantaran tidak menaati perintah untuk parkir di Terminal Oebobo. "Kami derek dan parkir di Terminal Oebobo karena mereka bandel," tegasnya.
• Berbuat Cabul Sopir Mobil Pikap Digiring Warga Siso ke Polres TTS
Menurutnya, Dishub akan terus melakukan penertiban. "Nanti kita koordinasi dengan pihak Lantas untuk penerbitan ini, pada intinya tidak boleh ada lagi terminal bayangan di Jl. Timor Raya Oesapa," tambahnya.
Sejumlah warga di sekitar Jl. Timor Raya Oesapa yang diwawancarai POS-KUPANG.COM, mengaku sangat terganggu dengan aktivitas para sopir dan kondektur bus dan travel yang sering mangkal di jalan tersebut.
"Terus terang sebagai warga di sini, saya tidak nyaman, mereka sering teriak-teriak dan kejar kalau ada motor lewat. Kan tidak semua yang lewat itu penumpang, jadi sangat mengganggu," ungkap Rino salah seorang warga.
Warga juga mengapresiasi langkag Dishub menertibkan travel dan bus. Warga berharap penertiban dilakukan secara rutin agar para sopir benar-benar sadar dan jera.
"Penertiban harus rutin, kalau hilang muncul, nanti terminal bayangan tetap ada, saya apresiasi Dishub, tapi saya minta tolong penertiban harus rutin dilakukan," ungkap salah seorang warga. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)