Isi Masa Reses, Ansy Lema Bahas Kemiskinan Petani NTT Dengan Berbagai Pihak
berdasarkan hasil penelitan, jumlah jam kerja petani sangat sedikit yakni 99 hari kerja/tahun. Selebihnya, para petani menganggur.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Di tengah kondisi tersebut, berdasarkan hasil penelitan, jumlah jam kerja petani sangat sedikit yakni 99 hari kerja/tahun. Selebihnya, para petani menganggur.
Untuk itu, Zet berharap para petani terus dimotivasi dan diberdayakan melalui pendampingan para penyuluh pertanian. Para penyuluh diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan petani, khususnya bagaimana memanfaatkan embung-embung yang sudah banyak dibangun di NTT.
Sepakat Membentuk Pokja
Diskusi yang berlangsung kurang lebih 3 jam tersebut menuai kesepakatan. Perwakilan Kementrian Pertanian Indah Megahwati yang menjabat sebagai Direktur Pembiayaan Sarana dan Prasarana yang hadir dalam diskusi, meminta peserta untuk membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Lahan Kering NTT.
• Gelombang Tinggi di Pantai Utara Flores, Sejumlah Nelayan Tidak Melaut, Berikut Liputannya!
• Ramalan Zodiak Kamis 9 Januari 2020 Virgo Putus Asa, Sagitarius Kendalikan Perasaan, Zodiak Kamu?
Tugas kelompok ini nantinya akan memberikan masukan terhadap solusi masalah pertanian NTT. Selain itu, kelompok kerja ini juga diminta untuk membuat proposal percepatan optimalisasi lahan kering, proposal integrated farming antara jagung, sapi dan komoditas unggulan lainnya, dan proposal pengairan lahan.
“Saya harap proposal-proposal ini dapat diselesaikan dalam waktu 3 minggu ke depan, sehingga bisa langsung dieksekusi oleh Kementan,” pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)