HEBOH! Video Gadis Madura Asyik Berzina dengan Pasangan di Lapangan Wijaya Kusuma, Sampang, Madura

Video gadis Madura berdurasi 29 detik tersebut awalnya menayangkan dua pasangan muda-mudi sedang nongkrong pada siang hari di Lapangan Wijaya Kusuma

Editor: Agustinus Sape
CCTV Lapangan Sepakbola Wijaya Kusuma Sampang
Video Gadis Madura Asyik Berzina dengan Pasangan di Lapangan Wijaya Kusuma, Sampang, Madura 

Seperti diberitakan para orangtua resah setelah video viral berdurasi 2 menit 57 detik itu beredar luas di Kalimantan Barat (Kalbar) via grup WhatsApp (WA) dan medsos sejak Jumat 1 Februari 2019.

Dilansir dari Tribun Pontianak (grup Surya.co.id) Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait video mesum yang beredar via WhatsApp itu.

“Kita sudah melakukan langkah-langkah dan sudah mendapatkan informasi.

Para pelaku juga setelah kita identifikasi, masih anak bawah umur,” kata Imam Riyadi di sela-sela press release pengungkapan kasus di wilayah hukum Polres Sanggau, Senin (04/02/2019) pagi WIB.

Kapolres memastikan kasus ini menjadi perhatian khusus bagi pihaknya, termasuk stakeholder dan keluarga.

“Ini warning untuk kita. Karena tidak mengenal umur namanya kejadian seperti ini.

Kita terus menggali dan alhamdulillah dari keluarga pelaku dan korban kooperatif.

Nanti akan menghadirkan para pelaku dan memburu siapa yang membuat ini jadi viral,” tegasnya.

Viral di WhatsApp (WA), Link Video Asusila Siswi SMAN 1 di Kalbar Berhubungan Badan di Tempat Terbuka.
Viral di WhatsApp (WA), Link Video Asusila Siswi SMAN 1 di Kalbar Berhubungan Badan di Tempat Terbuka. (Tribun Pontianak/Kolase)

Untuk itu, Kapolres berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

“Cukup sampai di sini saja kejadianya, karena sangat-sangat memukul kita semua.

Tidak perlu terjadi hal semacam ini. Ini butuh perhatian semua pihak, tidak hanya Polri yang melakukan pengungkapan.

Apabila sudah terjadi kasus tentunya semua pihak bisa mengantisipasi dan waspada,” tuturnya.

Dan yang terpenting, kata Kapolres adalah keluarga, untuk terus mengawasi anak-anak khususnya dari penggaruh globaliasai, informasi yang begitu terbuka saat ini bisa secara bebas diakses semua umur.

“Ini menjadi pengalaman pahit dan tentunya ke depan kita harus mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

Kapolres menegaskan, kasus ini sudah ditanggani dan dilakukan penyelidikan.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved