Public Service Pos Kupang

Waspada Tumpahan Minyak dari Bangkai KM Shimpo 16, Ini Tanggapan Bambang Arifin Atu

Baca Public Service Pos Kupang: waspada tumpahan minyak dari Bangkai KM Shimpo 16, ini tanggapan Bambang Arifin Atu

Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Bangkai KM Shimpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba beberapa waktu lalu. Hingga kini bangkai kapal tersebut belum dievakuasi. 

Baca Public Service Pos Kupang: waspada tumpahan minyak dari Bangkai KM Shimpo 16, ini tanggapan Bambang Arifin Atu

POS-KUPANG.COM - BANGKAI kapal KM Shimpo 16 yang tenggelam di Dermaga Lewoleba akibat ditabrak KM Maju 8 pada 10 Desember 2019 lalu, belum juga terdapat tanda-tanda hendak dievakuasi.

Bangkai kapal tersebut masih karam di depan dermaga, bahkan perlahan mulai menumpahkan bahan bakar yang masih terdapat dalam perut kapal tersebut.

Kali ini tumpahan minyak yang diduga kuat jenis solar itu semakin deras, gumpalannya pun semakin besar dan terlihat semakin banyak di sekitar areal bangkai kapal pengangkut barang tersebut.

Waspadai Cuaca Ekstrem

Karena terlihat semakin jelas kilauan minyak di atas permukaan laut, kondisi ini mulai meresahkan warga terutama para nelayan kecil yang biasa mencari di sekitar Teluk Lewoleba.

Saya tidak tahu ini kewenangan siapa. Tapi pastinya, tumpahan minyak dari bangkai kapal ini bisa sangat mengkhawatirkan dan mencemari laut Lewoleba.

Meneruskan Trend Penurunan Gangguan Kamtibmas

Mohon pihak Syahbandar juga harus bisa mengkoordinasikan bersama Pemkab Lembata supaya bangkai kapal itu dievakuasi secepatnya. Minta pemilik kapal segera melakukan evakuasi kapal naas itu.

Mahmud
Nelayan Lewoleba
08213414xxxx

Tanggapan

Bulan ini Bangkai Kapal Dievakuasi

UNTUK mengantisipasi tumpahan minyak, kami sudah melakukan penanganan cepat dengan menyelam dan menutup tangki berisi sekitar 15 ton bahan bakar minyak jenis solar yang masih tersimpan di dalam bangkai KM Shimpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba.

Kami setiap hari melakukan pemantauan dan sudah bergerak cepat dengan menutup semua tangki BBM yang terisi penuh di rangka kapal itu, yang dikhawatirkan meluber keluar dan mencemari Teluk Lewoleba.

Gelembung minyak yang diduga keluar dari kapal Shimpo 16 kemungkinan sisa-sisa minyak berupa oli dari got kapal yang baru keluar saat air memasuki ruang hampa udara. Oli yang dimaksudkan diduga berasal dari klem. Karena sifatnya minyak lebih ringan dari air, ketika sudah mengencer otomatis pasti keluar dengan sendirinya dengan jumlah kecil.

Memang dari hasil pantauan bersama pihak Unit Penyelenggara Pelabuhan Lewoleba, pada Jumat kemarin diketahui belum ada tumpahan BBM dari kapal naas tersebut.

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 3 Lewoleba juga telah menyurati pemilik kapal, baik KM Shimpo 16 maupun KM Maju 8, untuk segera menyiapkan oil bomb.

Informasi terakhir oil bomb juga dalam proses pengiriman dari Surabaya ke Lewoleba guna mengurung tumpahan minyak yang lambat laun mulai keluar dari dasar kapal.

Pemilik kapal juga telah bersepakat dengan salah satu perusahan di Batam untuk proses evakuasi bangkai KM Shimpo 16. Dalam beberapa hari ke depan pihak perusahan yang mengevakuasi bangkai kapal sudah turun ke lokasi, dalam bulan ini mereka sudah bekerja. (ll)

Bambang Arifin Atu
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 3 Lewoleba

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved