Breaking News

Opini Pos Kupang

Doa Warga Kota Merpati

Mari membaca dan simak isi Opini Pos Kupang berjudul: doa warga kota merpati

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Doa Warga Kota Merpati
Dok
Logo Pos Kupang

Kota ini dulunya gelap. Warga berdoa untuk mendapat terang. Jadilah terang; hampir seperti penciptaan dunia pada awalnya. Banyak lampu jalan mulai dipasang di berbagi sudut kota. Tidak ketinggalan banyak sekali lampu-lampu berbentuk bunga "Sepe" ikut tergantung di berbagai "pohoh" listrik Kota Merpati.

Rakyat senang. Mereka lagi-lagi bersyukur, Tuhan mengabulkan doanya. Setelah banyak pohon ditebang, termasuk pohon Sepe, kebanggaan warga kota di waktu Natal; pemerintah akhirnya sadar untuk kembali menghadirkan suasana Sepe yang bukan hanya hadir di bulan Desember; tapi hadir setiap waktu di setiap kerlip pandang warga Kota Merpati.

Lampu-lampu seperti fisial banyak bergantungan di pohon beraliran listrik di Kota Merpati. Warga Kota tidak perlu kuatir kekurangan Sepe akibat banyak pohon yang ditebang; tapi terus berbahagia karena Sepe bisa mekar di tiang listrik pada waktu malam. Hal yang menjadikan warga bingung, kenapa lampu-lampu Sepe ini digantung di bawah lampu penerangan jalan? Sinar mana yang harus dilihat warga; sinar lampu Sepe atau lampu penerangan?

"Ah sudahlah, ini demi keindahan Kota Merpati", kata warga.

Kota Merpati adalah kota yang berbudaya. Kota ini terkenal memiliki alat musik yang -menurut cerita orang -hanya satu-satunya di dunia. Alat musik ini namanya Sarisando. Sayangnya alat musik yang fenomenal ini sudah kekurangan pemainnya karena banyak generasi tua warga Kota Merpati yang mahir bermain Sarisando, sudah renta atau sudah wafat.

Sekali lagi Tuhan hadir dan mengabulkan doa warga Kota Merpati. Kebetulan doa warga muncul dalam bentuk lampu warna warni berbentuk Sarisando berterbaran di seluruh pelosok kota. Upaya pelestarian alat musik Sarisando dijawab Tuhan melalui program "Lampu Sarisando". Warga kembali berterimakasih.

Walaupun ada yang berbisik, "apa sebaiknya dana pengadaan lampu Sarisando ini dipakai untuk membuat sanggar Sarisando"? Bukankah lampu Sarisando ada umur pakainya, samaseperti lampu Sepe? Kalau dana ini dipakai untuk pembinaan generasi muda dalam bermain Sarisando, Kota Merpati yang gersang ini tidak akan kekurang pemain muda pemain Sarisando. Festival Sepe tidak hadir dalam bentuk lampu Sepe dan lampu Sarisando, tapi hadir dalam bentuk dentingan merdu petikan jari lentik para generasi muda kota Merpati yang sedang memainkan alat Sarisando asli.

Kota Merpati yang berbudaya ini juga terkenal dengan tenunnya. Sekali lagi pelestarian tenun dikembangkan pemerintah lewat lampu warna warni tenun di berbagai ruas jalan kota. Warga kota yang mengharapkan dukungan pembinaan generasi muda untuk dapat bertenun, mungkin harus kembali banyak berdoa, agar pemerintah Kota Merpati bisa melestarikan tenun bukan dengan lampu tapi dana kepada sanggar-sanggar tenun. Lampu tenun tidak juga abadi, tapi ketrampilan tenun generasi muda akan abadi.

Warga Kota Merpati sudah merayakan tahun baru. Semua warga berbondong-bondong ke rumah-rumah ibadah untuk bersyukur atas berkat yang diterima dan ada doa untuk Pemerintah Kota Merpati. Warga kota mulai sadar; banyak doanya sudah terjawab walau mungkin masih tetap bingung dengan jawaban Tuhan atas doa mereka.

Tahun ini mereka akan lebih keras berdoa agar urusan kartu anggota warga Kota Merpati jadi lancar. Semoga pemerintah kota mulai memunculkan kebijakan pro rakyat dan bukan membuang uang untuk kosmetik kota. Mereka berdoa agar `sumber air makin dekat'.

Mereka menitipkan harapan pada Tuhan agar janji pemerintah kota bisa seperti janji burung Merpati. Kota ini akan berdamai dengan tetangganya dalam perebutan aset perusahaan air minum, makin banyak pohon asli, dan bunga Sepe asli tumbuh di tanah gersang kota ini. Serta semakin banyak dana pembinaan sanggar Sarisando dan sanggar tenun untuk anak-anak. Karena itu warga Kota Merpati, mari kita berdoa. Amin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved