Warga Kelewae Boawae Adakan Aksi Nyata Bersih Lingkungan dan Tanam Anakan Pohon

dirinya juga meminta dukungan Pastor Paroki Fransiskus Asisi Gako untuk turut menyerukan menjaga kelestarian lingkungan

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Anak-anak Kelewae pungut sampah dan tanam anakan pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan di Desa Kelewae Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, Desember 2019). 

"Saya tergerak dengan melihat keadaan sekitar yang menunjukan perilaku membuang sampah plastik, pakaian bekas di sumber mata air, menebang bambu dan pohon sekitar mata air,membakar lahan, berburu hewan liar dan burung-burung. Sehingga hasil refleksi, kami bersepakat untuk melakukan aksi nyata dengan membersihkan sampah di sumber mata air Wayu Pea dan Boba Modho serta menanam pohon waru pada bulan September 2019," ujarnya.

Ia mengaku tidak terbatas pada wilayah Desa Kelewae, dirinya juga meminta dukungan Pastor Paroki Fransiskus Asisi Gako untuk turut menyerukan menjaga kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Kepala Dusun II Desa Kelewae, Paulinus Lalu, menyampaikan bahwa semua sepakat agar dilakukan penghijauan.

"Saya bersama warga dusun sudah sepakat, pembersihan sampah plastik di sekitar mata air dan menanam pohon serta menjaga kelestarian sekitar sumber mata telah menjadi program tetap di tingkat dusun dengan menetapkan jadwal pada hari Sabtu minggu ke-2 dalam bulan sejak bulan September 2019. Semua warga terlibat dalam aksi ini tanpa terkecuali, bahkan anak-anak setiap hari Rabu dengan didampingi Ibu Irene melakukan kegiatan serupa," ujar Paulinus.

Supardi Nasir Main di Sriwijaya FC, Persib Maung Bandung Bakal Kehilangan Kapten, Lihat Info Detail

Berani-Beraninya Anies Baswedan Bantah Pendapat Jokowi soal Sampah jadi Penyebab Banjir

Ia mengatakan selain itu ada aksi lainnya yaitu menggali lubang resapan atau jebakan air.

"Pertama, kami berencana akan menggali lubang jebakan disetiap rumah agar ketika turun hujan bisa menampung air dan mengurangi erosi serta menambah air tanah. Kedua, kami akan melakukan penanaman pohon di sekitar sumber mata air seperti, gayam, pandan serta bambu. Ketiga, kami akan melakukan sosialisasi menjaga kelestarian di sumber mata air dengan membuat papan informasi yang memuat larangan membuang sampah di sekitar sumber mata air dan larangan menebang pohon sembarangan," ujar dia.

Ia menyampaikan dukungan dari Pemerintah Desa untuk kegiatan konservasi sumber mata air berupa alokasi anggaran dari Dana Desa dan peraturan Desa yang berkaitan dengan perlindungan mata air menjadi harapan untuk keberlanjutan dari upaya dimaksud.

Sementara itu, Ketua Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM) Flores, Marsel Mau, menyampaikan bahwa Desa Kelewae merupakan satu diantara desa yang menjadi dampingan YMTM.

"Yayasan Mitra Tani Mandiri Flores pada bulan Agustus 2019 melalui program Kampung Iklim telah melakukan sosialisasi Perubahan Iklim yang disebabkan oleh pemanasan global sebagai akibat dari meningkatnya industri, sampah plastik dan penebangan pohon dan kebakaran hutan dan lahan," ujar dia.

Dia mengatakan semua pihak diajak untuk menjaga kelestarian alam, dengan tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon dan menjaga kelestarian sumber mata air.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved