Wagub Nae Soi, Uskup Turang dan Pendeta Mery Tanam Pohon Kurma di Gereja Santo Yoseph, Info

Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menanam pohon kurma di halaman Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Wagub Nae Soi bersama Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang di sela-sela perayaan Natak Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Jumat (3/1/2020). 

"Begitulah kami, kami tampil apa adanya tidak ada kemunafikan, yah seorang sahabat tampil apa adanya di depan sahabatnya, tidak ada kemunafikan. Seorang sahabat mengatakan apa adanya," tegasnya.

Dia katakan, sebagai pemimpin di NTT ia dan Viktor Laiskodat berupaya hadir sebagai sahabat bagi masyarakat NTT, seperasaan dan sepenanggungan baik dalam suka maupun duka.

"Jadi kami hadir untuk masyarakat NTT, menjadi sahabat bagi masyarakat NTT. Bersukacita dengan yang bersukacita dan menangis dengan yang menangis. Tidak hanya itu kami juga harus berbuat sesuatu yang baik demi kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat NTT Pemerintah NTT serius meningkatkan pariwisata NTT sebagai penggerak utama ekonomi.

Terkait dengan pengembangan pariwisata, kata dia, ada tiga hal penting yang diperhatikan yakni tiga A, atrakrasi, akomodasi dan akses. Menurutnya ketiga hal ini harus berjalan bersama-sama agar memberikan dampak yang menyeluruh.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah terus berkoordinasi memberdayakan berbagai atraksi pariwisata, memanfaatkan semua potensi sumber daya lokal sehingga masyarakat merasakan manfaatnya dan membangun infrastruktur jalan dan sebagainya.

"Kita harus manfaatkan semua potensi yang kita miliki, semua kekayaan yang kita miliki misalnya kuliner, harus dari kita dalam hal ini masyarakat. Selain itu untuk homestay di lokasi wisata dikelola oleh masyarakat, pemerintah tidak mengizinkan para pengusaha membangun homestay," tegasnya.

Sebelumnya, Uskup Turang dalam pesan Natalnya mengatakan, program pemerintah Provinsi NTT menjadikan Pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi harus dijalankan secara baik dan menyeluruh sehingga masyarakat kecil dan pedesaan bisa merasakan manfaatnya.

Menurutnya program-program pemerintah harus bersagabat dengan masyarakat di pedesaan. "Jika dijalankan secara baik dan benar maka akan ada jangkauan dampak yang luas karena pemberdayaannya meliputi seluruh masyarakat," tegasnya.

Ia meminta agar Gubernur hingga bupati memerhatikan akses jalan di desa-desa di NTT, karena masih banyak jalan yang rusak bahkan ada yang belum memiliki akses jalan.

Ia berharap tahun 2020 ini masyarakat desa semakin mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan modernisasi.

Sementara itu Ketua Sinode GMIT periode, Pendeta Mery Kolimon dalam refleski Natalnya mengatakan, setiap pribadi mesti menjadi saudara dan sahabat bagi sesama.

"Mari kita menjadi sahabat bagi semua orang sebagaimana tema nasional tahun 2019 yakni Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang," ungkapnya.

Pendeta Mery katakan, menjadi sahabat bukan perkara mudah, sebab setiap orang dituntut tidak hanya menjadi sahabat bagi orang yang baik kepada kita tetapi juga bagi mereka yang menyakiti kita atau tidak sepaham dengan kita.

Kendati berat, lanjutnya, kasih Yesus Kristus akan membantu dan membimbing kita, jika kita mau mempercayakan dan menyerahkan hidup kita kepada - Nya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved