Head Line News Hari Ini

Gubernur NTT: Kalau Pemimpin Bodoh dan Pemalas, Daerahnya Tertinggal Terus

Setiap perubahan datang dari pemimpin. Kalau pemimpin bodoh dan pemalas maka daerahnya akan tertinggal terus.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/YENI RACHMAWATI
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat seusai memimpin RUPS Luar Biasa di Kantor Bank NTT, Jumat (25/20/2019). 

"Bila melihat by angka masyarakat NTT belum sejahtera karena angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Kalau misalnya pertumbuhan ekonomi ini bagus dan mempunyai dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat maka bisa diukur dari terpengaruhnya dua indikator, yaitu kemiskinan dan pengangguran. Fakta mengatakan bahwa dua indikator tersebut belum terpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi NTT," tambahnya.

James Adam mengatakan, data yang cukup ekstrem bahwa kucuran kredit perbankan bank umum dan daerah besar tetapi persentase kredit lebih besar pada kategori konsumtif. Artinya banyak orang meminjam uang tapi tidak ada dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi.

Foto Mesranya dengan Ryochin Saat Berlibur di Yunani Beredar, Luna Maya Diramalkan Nikah Tahun ini

Seharusnya bank meminjamkan uang pada aktifitas produktif. Karena pemberian pinjaman yang cukup besar dan dampakmya tidak positif akhirnya terjadi kredit macet. Meskipun NPL kita di bawah 5 persen tapi belum tentu bank itu sehat bila diteliti bisa jadi kredit macet lebih besar.

Kemugkinan besar di 2020, keadaan ekonomi NTT masih biasa-biasa saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun secara fakta terjadi banyak perubahan.

Johanis Landu Umbu Praing Terpilih Jadi Dirum Bank NTT

"Pembangunan fisik dimana-mana, orang masuk keluar NTT, hotel dan restoran banyak tumbuh. Tetapi dampak dari pertumbuhan itu belum memberikan kotribusi positif untuk pemerintah daerah. Banyak pembangunan bendungan, jalan, jembatan dan lainnya tapi mayoritas pekerja orang dari luar NTT, sehingga uang berputar sebentar lalu dibawa keluar," kritiknya. (yel/yen)

* Penuhi janji, Gubernur NTT Viktor Laiskodat bangun SMK Pariwisata di Desa Pusu, TTS

Merealisasikan janji, Gubernur NTT Viktor Laiskodat  membangun satu unit SMK Pariwisata di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS.

Sebelumnya, pada Agustus 2019 lalu, saat meresmikan sarana air bersih di Desa Pusu, Gubernur Viktor dihadapan warga Pusu berjanji pada tahun 2020 akan membangun satu SMK Pariwisata di desa tersebut.

Oleh sebab itu, tahun ini melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Pemprov telah mengalokasikan anggaran senilai 1,2 Miliar untuk membangun SMK Pariwisata.

Senin (20/1/2020) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola bersama Bupati TTS, Egusem Piether Tahun dan beberapa pejabat eselon II Pemda TTS melakukan peninjauan lokasi pembangunan SMK Pariwisata di Desa Pusu.

Rombongan diterima camat Amanuban Barat dan Kades Pusu, Daulit Oktovianus Talan.

Tanah yang akan digunakan untuk membangun SMK pariwisata merupakan tanah milik Petrus Bana.

Petrus Bana, pemilik lahan yang akan dibangun SMK sudah bersedia untuk menyerahkan tanah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tahun memerintahkan camat dan kades untuk segera mengurus pelepasan lahan kepada pihak propinsi agar bisa segera diproses sehingga pembangunan gedung sekolah bisa segera dilakukan.

"Cepat urus pelepasan hak nanti saya tanda tangan juga biar gedung sekolah bisa segera dibangun," pinta Bupati Tahun.

Kepada pemilik lahan, Bupati Tahun meminta agar menyiapkan salah satu anggota keluarganya guna diperkerjakan sebagai penjaga sekolah jika sekolah telah beroperasi.

Dia meminta pemilik lahan dan juga masyarakat setempat terhadap pembangunan sekolah tersebut.

"Salah satu anggota keluarga pemilik lahan akan kita jadikan penjaga sekolah. Jadi jangan minta macam-macam lagi. Dukung agar sekolah ini bisa segera dibangun sehingga anak cucu kita bisa bersekolah di sini," pinta Bupati Tahun.

Dijelaskan Kadis Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola, untuk tahap awal bangunan SMK pariwisata terdiri dari 3 ruang kelas, satu ruang guru dan kantor.

Nantinya, pada tahun depan baru dilakukan pengembangan, baik dari sisi sarana maupun penambahan jurusan sesuai potensi yang ada di TTS.

"Kita rencananya bukan hanya fokus pariwisata saja, kita ingin ada jurusan peternakan dan pertanian sesuai potensi yang ada di TTS. Namun untuk tahap awal kita fokus pariwisata dulu. Kita sesuaikan dengan anggaran yang ada," jelasnya.

Ketika disinggung terkait tenaga pengajar, Benyamin mengatakan, untuk tahap awal, para tenaga guru yang akan mengajar di SMK Pariwisata akan diperbantukan dari beberapa SMK di Kota Soe.

"Sekarang inikan mau angkat PNS ada mekanisme yang harus dilewati dan cukup panjang. Makanya untuk tahap awal kita perbantukan beberapa guru dari SMK yang ada di Kota Soe," katanya.

Dirinya juga memastikan jika SMK yang dibangun tidak akan mengalami kekurangan siswa walaupun lokasinya cukup terpencil.

Berdasarkan hasil kajian Dinas Pendidikan, terdapat beberapa SMP penyangga yang berada di dekat lokasi SMK pariwisata.

Selain itu, dengan berlakunya sistem zonasi hal itu akan memastikan jika anak-anak dari lokasi sekitar Pusu akan melanjutkan studinya di SMK Pariwisata pasca lulus SMP.

"Kita sudah kaji dan di sini ada beberapa sekolah penyangga. Selain itu, dengan berlakunya sistem zonasi maka sekolah ini dijamin tidak akan kekurangan siswa," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved