Keracunan Bangkai Kambing
Ini Bahaya Memakan Bangkai Hewan Bagi Kesehatan Manusia
Gara-gara memakan bangkai kambing yang mati akibat terserang penyakit, dua kepala keluarga di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS
Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
Ke empat korban yang masih dirawat yaitu, Kaka, nama Pasien yg masih dirawat yaitu, Melki Noelaka (9), Yanto Selan (13), Yoksan Tlonaen (33) dan Maria Tlonaen (9).
Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu kepada pos kupang.com, Jumat (27/12/2019) pagi melalui sambungan telepon mengatakan, 7 korban yang sempat dilarikan ke Puskesmas Panite sudah diijinkan pulang pada Jumat pagi. Sedangkan empat korban lainnya masih dirawat karena kondisi fisiknya masih lemah.
" Semua total yang keracunanan ada 11 orang, tapi 7 sudah pulang dan sisa empat yang masih dirawat di Puskesmas Panite," ungkap Jhon.
Ia menyesalkan terjadinya kasus keracunan tersebut. Pasalnya, para korban diketahui mengkonsumsi bangkai kambing yang mati akibat terserang penyakit.
Selain itu, dua hari sebelum kambing tersebut mati, diketahui kambing tersebut telah disuntikkan obat.
" Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Kenapa para korban korban makan bangkai kambing. Apa lagi, kambing tersebut diketahui sebelumnya sudah disuntikan obat oleh korban," ujarnya.
Pasca kejadian tersebut, Camat Amanuban Selatan langsung bergerak dengan menyebarkan himbauan kepada masyarakat melalui pemerintah desa dan juga pihak gereja.
Masyarakat dihimbau untuk tidak mengkonsumsi bangkai hewan dan daging hewan yang sebelumnya disuntik obat karena penyakit.
Pasalnya hal itu akan membahayakan tubuh manusia apa bila dikonsumsi.
" Kalau hewan mati akibat penyakit sebaiknya dikubur dan jangan dikonsumsi. Kalau hewan yang sebelumnya disuntik obat minimal sebulan setelah disuntik baru bisa dikonsumsi," imbaunya. ( POS-KUPANG.COM/Dion Kota/Surya.co.id)