Acara Ini Tutup Perayaan Malam Natal di Kapela Nonohonis, Simak Liputannya

makanan yang dihidangkan disiapkan masing-masing kelompok umat basis (KUB) yang berada di wilayah Kapela Vinsensius Nonohonis. Sebanyak enam stand did

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
PK/Dion
Suasana perayaan Natal di Kapela Vinsensius Nonohonis, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS, Selasa (24/12/2019) malam 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Ada yang menarik dengan perayaan malam natal di Kapela Vinsensius Nonohonis, Selasa (24/12/2019) malam. Perayaan misa malam Natal yang dipimpin oleh Romo Ade Udjan, Pr ditutup dengan santap malam bersama usai perayaan Ekaristi.

Seluruh makanan yang dihidangkan disiapkan masing-masing kelompok umat basis (KUB) yang berada di wilayah Kapela Vinsensius Nonohonis. Sebanyak enam stand didirikan di halaman depan Gereja untuk menyajikan santap malam untuk seluruh umat yang menghadiri misa malam Natal.

Moment makan malam bersama semakin memeriahkan malam Natal sekaligus merekatkan tali persaudaraan di antara umat Kapela Vinsensius Nonohonis.

Stopper Anyar ini Merepat ke Maung Persib Bandung, Lihat Apreaisiasi SikapBobotoh, Info

Dalam khotbahnya Romo Ade mengatakan, peristiwa Natal merupakan salah satu wujud cinta Allah kepada manusia. Dengan mengambil bagian sebagai manusia, Allah rela merendahkan dirinya karena begitu besar cintanya kepada manusia. Lewat jalan menjadi manusia, Tuhan ingin menjalin persahabatan dengan manusia.

" Peristiwa Natal merupakan bentuk cinta Allah kepada manusia dengan merendahkan dirinya lewat lahir sebagai seorang manusia," ungkap Ade.

Dengan mengambil wujud sebagai manusia, lanjut Ade, Tuhan ingin mengajak manusia menjadi sahabatnya. Tuhan ingin menjadikan manusia sebagai sahabat bukan sekedar kawan untuk Nya.

Atlet Taekwondo Binaan Kodim TTU Jadi Juara Umum Tiga, Lihat Prestasi Mereka

Sahabat memiliki kadar relasi yang lebih tinggi, lebih mendalam jika dibandingkan dengan kawan.
Semua orang bisa menjadi kawan tetapi tidak semua bisa menjadi sahabat. Kawan bisa ditemui dalam perjumpaan singkat bahkan hanya lewat media sosial.

Sedangkan sahabat merupakan suatu relasi yang lebih mendalam dan intens. Sahabat menggambarkan suatu relasi dari hati ke hati. Dengan menjadi sahabat, seseorang memiliki tempat tersendiri dalam hati sahabatnya. Seorang sahabat akan membuka diri dan saling menerima satu sama lain. Kekurangan yang dimiliki tidak menjadi halangan untuk saling menerima satu sama lain.

" Sering kita dalam satu rumah, suami istri, kakak beradik tidak mampu menjadi sahabat yang baik. Kita hanya menjadi kawan sehingga membuat kita tidak mampu saling mengenal, saling mengerti, dan saling mengasihi satu sama lain. Oleh sebab itu, moment perayaan Natal tahun ini mengajak kita untuk memperbaharui relasi kita dengan sesama untuk menjadikan kita sahabat satu dengan yang lain," ungkap Ade.

Dirinya juga mengajak umat untuk bisa menjadi pribadi yang bahagia dengan membahagiakan orang lain. Dengan begitu, kebahagiaan sesungguhnya tak bisa diambil oleh siapan pun.

" Jangan menjadi pribadi yang memberi untuk menerima balasan yang sama atau lebih. Karena ketika orang lain tidak membalas pemberian mu maka engkau tidak akan bahagia. Tetapi jadilah pribadi yang memberi untuk memperbolehkan kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain. Dengan begitu kebahagiaanmu tak bisa dicuri oleh siapa pun," pintanya. (*)

Suasana perayaan Natal di Kapela Vinsensius Nonohonis, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS, Selasa (24/12/2019) malam
Suasana perayaan Natal di Kapela Vinsensius Nonohonis, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS, Selasa (24/12/2019) malam (PK/Dion)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved