Opini Pos Kupang
Terimakasih Tuhan Yesus
Mari membaca dan simak Opini Pos Kupang berjudul: terimakasih Tuhan Yesus
Mari membaca dan simak Opini Pos Kupang berjudul: terimakasih Tuhan Yesus
Oleh: Rm. Primus Tjung Lake, Pr Pastor Paroki di Paroki Santa Maria dari Gunung Karmel, Tumu, Ayotupas, TTS
POS-KUPANG.COM - Kebanyakan masyarakat Nusa Tenggara Timur percaya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sungguh luar biasa, hari kelahiranNya diperingati di seluruh dunia, bahkan ada yang merayakan secara besar-besaran sejak bulan Oktober.
Di Nusa Tenggara Timur, perayaan Natal juga dilaksanakan, di kota dan juga di kampung. Tuhan Yesus dilahirkan di tempat yang sederhana untuk menyatakan bahwa keindahan itu ternyata ada pula pada kesederhanaan. Orang sederhana seperti para gembala yang rendah hati dan tulus gampang mendapat kegembiraan.
• Perihal Penghapusan Jabatan Eselon
Hidup itu sederhana, yang rumit itu pikiran kita. Hidup itu murah, yang mahal itu gengsi kita. Kita perlu selalu pandai bersyukur dan hidup berdasarkan keadaan dan kebutuhan kita. Bersyukur bukan karena semua baik-baik saja tetapi karena selalu ada kebaikan dibalik semua perkara.
Banyaklah berterimakasih pada Tuhan Yesus atas kebaikan dan pengorbananNya, sambil mengikuti teladan Tuhan Yesus yang senantiasa berbuat baik dan berkorban demi kebaikan banyak orang, meski jalan yang ditempuhNya adalah jalan salib. Tuhan Yesus semasa hidupNya juga banyak memperhatikan orang kecil dan menderita.
Sebenarnya perhatian yang terutama adalah kepada yang kecil dan sederhana. Daerah terpencil dan orang kecil patut mendapat perhatian seperti Yesus dalam kehidupanNya selalu mencari orang kecil dan terpinggirkan, bukan sebaliknya.
• Sweet, Jungkook BTS Curhat Pernah Berbuat Curang, Nasehat Orang Tuanya Merubah Segalanya
Daerah pedalaman perlu mendapat peduli dari yang lain. Daerah pelosok menjadi titik pembangunan, sehingga bila yang udik saja sudah bagus apalagi yang bukan kampung. Ini juga belajar menjadi rendah hati dengan turun ke lapangan.
Belajar berarti berusaha. Kalau untuk meraih sesuatu tidak sulit, semua orang akan melakukannya, justeru karena penuh perjuangan yang membuatnya menjadi luar biasa (if it wasn't hard, everyone would do it. It's the hard that makes it great). Berusaha dibarengi kerendahan hati, menghadirkan keberhasilan.
Air selalu mencari tempat yang rendah. Merendah dan kerendahan hati tetap prioritas, seperti air tetap utama. Yesus sebagai Sumber Air Hidup, sehingga yang rendah hati dan lemah lembut bisa menghadap Tuhan Yesus. Ketika kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aktivitas kita maka hidup kita seperti pohon yang tumbuh di tepi aliran air yang menghasilkan buah pada musimnya. Yang tidak pernah layu daunnya dan apa saja yang kita perbuat pasti berhasil.
Air bersifat mengalah namun selalu tak pernah kalah, air mematikan api, membersihkan kotoran, air meloloskan diri dalam bentuk uap dan kembali mengembun, air merapuhkan besi sehingga hancur menjadi abu bilamana bertemu batu arang, dia akan membelok untuk kemudian meneruskan kembali, air membuat jernih udara sehingga angin menjadi mati, air memberikan jalan pada hambatan dengan segala kerendahan hati, karena ia sadar bahwa tak ada kekuatan apapun yang dapat mencegah perjalanan menuju lautan, air menang dengan mengalah, dia tidak pernah menyerang namun selalu menang pada akhir perjuangannya
Saling menyerang kiranya dikurangi, ditingkatkan ketahanan dan ketabahan sebagai salah satu kunci perubahan dan kemajuan. Cara terbaik untuk merayakan Natal adalah memiliki Yesus di hati. Hanya Yesus yang bisa memberikan kedamaian sejati dan kedamaian abadi. Perdamaian dengan Yesus perlu diperhatikan.
Iman kita akan Tuhan Yesus patut dimaksimalkan, di kota maupun di kampung. Mencari Tuhan Yesus secara sungguh, sehingga meski di kampung namun tidak kampungan karena ada kualitas yang membaik, ada mutu yang meningkat, karena mengutamakan yang pokok dan mau belajar terus-menerus, mau dituntun oleh suara Tuhan.
Memprioritaskan Tuhan, hidup jadi tenang. Karena ketenangan, kehidupan jadi santai namun pasti. Oleh mencari dan mau melakukan kehendak Tuhan maka Tuhan pun lebih berkarya dalam kehidupan kita. Ayo, berpikir baik, berkata baik, berbuat baik dan berhati baik, kebaikan mendatangkan kebaikan, apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Tak ada orang menanam jagung menuai kelapa.
Apa yang yang kita beri, itulah yang kita terima.Teruslah berbuat kebaikan, sekecil apapun ketulusan hati kita sangat berarti untuk orang lain. Yakinlah setiap perbuatan akan kembali kepada diri kita sendiri. Berkat selalu mengikuti orang yang murah hati. Tak perlu menunggu waktu yang baik untuk berbuat baik. Positif tarik positif. Negatif tarik negatif.
Jangan pikirkan apa yang tidak kita miliki tapi pikirkan apa yang dapat kita lakukan. Lakukan dari apa yang ada, apa yang bisa, sambil mengupayakan apa yang paling berfaedah. Otak dan otot tidak boleh pensiun. Terus bergerak dan terus mencari hal yang baru serta berguna. Tuhan memberi kita akal untuk berpikir sampai batas tertentu, di luar batas itu Allah memberi kita iman agar kita percaya pertolonganNya.
Andalkan Tuhan selalu dalam setiap proses kehidupan yang terjadi di dalam hidup kita, percayalah, orang yang selalu mengandalkan Tuhan jalan kehidupannya akan semakin dimudahkan. Meski kita terbatas, kita mempunyai Allah yang tak terbatas.
Meski kita biasa, kita mempunyai Allah yang luar biasa. Kita bisa menjadi luar biasa karena kita mempunyai Allah yang luar biasa. Maka kriteria untuk menjadi luar biasa atau melampaui batas adalah dekat dengan Allah atau percaya pada Allah. Tuhan Allah Pencipta keanekaan.
Ada berbagai suku, beraneka bangsa dan beberapa agama. Tuhan menciptakan itu semua, untuk menghadirkan perbedaan. Bila kita menolak perbedaan, seolah kita menolak Pencipta perbedaan.
Global village, desa dunia, adalah meski di desa, wawasan kita luas karena selain belajar bahasa daerah, juga bisa belajar bahasa Internasional, bahasa Inggris. Dapat bertukar pikiran dengan orang lain dari bangsa lain, dari suku lain dan dari agama lain.
Menjadi manut dan patuh pada nilai-nilai universal supaya menjadi berbobot. Jika tidak kita bisa dicap, dalam bahasa Dawan Amanatun disebut: palis, paleo, palak, palsum. Yang artinya biarkan saja karena percuma. Kita berjuang untuk tidak percuma tapi bermanfaat.
Hari ini saya akan melakukan apa yang orang lain tidak akan lakukan. Jadi besok saya dapat menyelesaikan apa yang orang lain tidak bisa (today I will do what others won't so tommorrow I can accomplish what others can't). Berusahalah menjadi berguna ketimbang mencari kesalahan sesama.
Tak usah kita cari-cari kesalahan sesama hanya demi menunjukkan kebenaran kita. Tetapi tunjukkan saja bahwa kita hidup dengan benar, maka kesalahan orang akan menjadi nyata. Karena dengan mematikan lilin orang lain tidak akan menambah terang lilin kita. Dengan menunjukkan kebodohan orang tidak membuat kita jadi lebih pintar.
Alangkah lebih baiknya, jika kebenaran kita mampu membuat yang bodoh menjadi lebih pintar. Dengan membiarkan lilin lain padam sementara kita menyala sendirian, tidak membuat hidup menjadi lebih baik, walau untuk sementara membuat kita tampak unggul.
Tetapi jika terang kita mampu menyalakan lilin lain, tentu dunia akan semakin benderang. Karena kebaikan yang tidak dibagikan bukanlah kebaikan. Terang yang tidak dipancarkan bukanlah terang. Bila anda selalu melakukan yang biasa anda lakukan, anda akan mendapatkan apa yang biasa anda dapakan (if you do what you've always done, you'll get what you've always gotten). Berusahalah menjadi terang, jangan putus asa.
Setiap kehidupan pasti pernah mengalami jalan buntu. Ingatlah di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar. Salah bisa diperbaiki, gagal bisa diulangi, jatuh bisa bangun tapi menyerah berarti selesai. Hidup akan mengalami salah, gagal dan jatuh namun jangan sampai menyerah.
Percayalah pada Tuhan Yesus dan senantiasa berterimakasih kepada Tuhan Yesus. Jesus is the one and only. Uang bisa dicari, harta bisa dikumpulkan tetapi keselamatan dan kehidupan kekal hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus. (*)