Polres Lembata Musnahkan 172 Liter Arak Hasil Operasi Pekat
Pihak Polres Lembata memusnahkan 172,1 liter minuman keras jenis arak hasil Operasi Pekat Turangga 2019
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Pihak Polres Lembata memusnahkan 172,1 liter minuman keras jenis arak hasil Operasi Pekat Turangga 2019.
Minuman keras tradisional yang ada di dalam jeriken itu dituangkan ke dalam lubang tanah bersama dengan makanan dan barang-barang kadaluarsa lainnya sebagai barang bukti dari Operasi Pekat Turangga 2019 yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Polisi juga memusnahkan 10 knalpot racing yang ditemukan selama operasi pekat. Acara pemusnahan barang bukti ini dilangsungkan secara simbolis di belakang Kantor Polres Lembata sebelum Apel Gelar Pasukan Operasi Liling Turangga 2019 bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Lembata pada Kamis (19/12/2019).
• Pihak Istana Akhirnya Beri Penjelasan Terkait Jokowi Dikritik Asal Tunjuk Dewan Pengawas KPK
Pemusnahan barang bukti dan apel gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Lembata AKBP Janes Simamora.
Kapolres Janes mengatakan Operasi Lilin Turangga 2019 itu dilaksanakan selama 10 hari sejak 23 Desember 2019-1 Januari 2020.
• Mampir ke Kota Kupang? Wajib Beli La Moringa dan Coklat Gaura!
Beberapa tempat juga akan jadi lokasi pengamanan seperti gereja, tempat wisata, terminal, toko dan objek vital publik lainnya.
Operasi yang diadakan serentak di Indonesia ini juga akan melibatkan Satpol PP, Anggota TNI, Bagian Perhubungan, Pramuka dan jajaran Forkopimda lainnya dengan strategi khusus mengedapankan tindakan preventif dan pendekatan yang humanis.
Kepada wartawan Janes menjelaskan
berdasarkan prediksi intelijen ada 12 potensi kerawanan yang harus diantisipasi yaitu aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, dan pesta narkoba atau miras.
Semua potensi kerawanan ini, lanjutnya, juga bisa terjadi di Lembata. Kata Janes, akan ada 4 model posko operasi yang akan dibuka yakni posko pengamanan gabungan, pelayanan dan dua lainnya itu posko pengamanan.
Lebih lanjut, Janes menuturkan perayaan natal adalah hak umat beragama dan dia menjamin pelaksanaan hari raya umat Kristiani itu akan berlangsung aman dan kondusif.
"Mari kita rayakan natal dengan aman dan saling menghargai pemeluk agama dan kita kedepankan kasih. Semoga perayaan bisa dirayakan dan kita akan kawal sampai selesai. Kita akan mengakomodasi pesta kembang api kalau bisa dipusatkan di satu titik. Kita pusatkan di Harnus misalnya nanti koordinasi lagi dengan pemda," paparnya.
Pihak Polres Lembata juga akan menerjunkan pasukan pengaman ke rumah-rumah ibadah dan fasilitas publik lainnya.
Sementara itu, Danramil Lewoleba Mayor Chb Ihsan menyebutkan pasukan TNI pastinya akan mendukung penuh kegiatan operasi ini dan selalu berkoordinasi soal hal-hal yang sifatnya kerawanan sosial.
Total akan ada 118 gereja yang akan dijaga selama perayaan Natal dan Tahun Baru. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)