Wakil Bupati ini Punya Dua Istri Cantik Masing-masing Jabat Kepala Desa , Intip Kekompakan Mereka
Wakil Bupati ini Punya Dua Istri Cantik Masing-masing Jabat Kepala Desa , Intip Kekompakan Mereka
Total jumlah pemilih di desa itu 4.388 orang.
Halla Unaryanti mengungkapkan kemenangan yang diraihnya merupakan amanah dan kepercayaan masyarakat.
"Terima kasih atas amanah yang diberikan kembali kepada kami. Tentunya ini semua adalah dukungan dari warga untuk membawa Bendosewu lebih baik lagi," kata dia.
Partisipasi tinggi
Bupati Blitar Rijanto mengungkapkan tingkat partisipasi masyarakat ikut pilkades di desanya cukup tinggi.
Hal itu terbukti dari hasil survei serta kunjungan langsung ke sejumlah desa yang ada pilkades.
Namun, dirinya mengakui tidak bisa 100 persen warga memberikan hak suaranya ikut pilkades.
Dimungkinkan karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, menyebabkan warga urung memberikan hak suaranya.
Menurut Bupati, pilkades ini tentunya kesempatan bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang dinilai laik memimpin desanya.
Sosok yang dianggap tepat agar desa mereka menjadi lebih maju.
"Yang jelas animo masyarakat bisa diprediksi di atas 80 persen. Kalau saat Pemilu Presiden 2019, sudah cukup lumayan. Ini di desa, jadi greget masyarakat lebih tinggi," kata dia.
Hal demikian juga dikatakan oleh Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo.
Dirinya menyebut pilkades serentak ini bisa terlaksana dengan baik, kondusif, dan tidak ada halangan.
Pilkades di Jatim, khususnya Kabupaten Blitar pun bisa menjadi tolak ukur, barometer, bahwa segala pilihan bisa dilaksanakan dengan tertib, tidak ada gesekan, berhasil, sukses sesuai harapan semua.
Untuk pilkades, ia juga mempersilakan bagi siapa pun untuk memberikan dukungan, kampanye, meraih simpati massa, namun tetap menghargai demokrasi.
"Hargai pilihan yang dipilih warga. Namun, tetap aman, tertib, terkendali," ujar Wabup yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar itu.
Ia juga mendukung sepenuhnya dua istrinya ikut kembali di pilkades, yakni Fedriana Anitasari dan Halla Unaryanti.
Keduanya tentunya ingin meneruskan visi misi yang dimungkinkan di periode sebelumnya belum bisa maksimal.
Ia juga meminta doa restu untuk dua istrinya agar kepemimpinannya kelak bisa lebih baik lagi.
Dengan dukungan dari warga serta kemampuan yang dimiliki tentunya pembangunan ke depan bisa menjadi lebih baik.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar Bambang Dwi Purwanto menyebut banyak pihak yang menyampaikan apresiasi pelaksanaan pilkades berlangsung dengan kondusif.
Masyarakat sudah mulai dewasa dan cerdas dalam berdemokrasi dan berjalan baik seperti yang diharapkan semua pihak.
Untuk hasil pilkades, setiap Badan Permusyawaratan Desa (BPD) akan menyampaikan hasilnya ke Bupati melalui camat di daerahnya.
BPD mempunyai waktu tujuh hari dan setelah berkas diterima tahap selanjutnya pengajuan kepala desa terpilih ke Bupati.
Dalam tahapan selanjutnya, maksimal 30 hari dilakukan pelantikan kepala desa terpilih.
Dijadwalkan, pelantikan akan berlangsung pada 13 Desember 2019 di Pendopo Kabupaten Blitar.
Untuk siapa pun yang hendak maju, Bambang menyebut tak masalah sepanjang sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Beberapa syaratnya, misalnya, pendidikan minimal SMP atau yang sederajat, usia minimal 25 tahun, kelengkapan syarat administrasi, dan beberapa syarat lainnya.
Untuk anggota polisi yang ingin daftar menjadi calon kepala desa, yang bersangkutan harus menyertakan surat dari pimpinannya.
Begitu pula dua istri Wakil Bupati Blitar, tidak ada halangan ikut pilkades, mengingat syarat keduanya sudah mencukupi.
Pemerintah, lanjut dia, tidak tebang pilih dan mempersilakan siapa pun yang hendak maju pilkades.
Sesuai dengan aturan, jabatan bisa berlangsung hingga tiga kali dengan masa jabatan enam tahun per periode.
Terkait dengan proses pilkades, dirinya menyebut adanya sinergi yang baik antara pemerintah kabupaten, polisi, TNI, kejaksaan, pengadilan dan masyarakat berjalan dengan baik.
Pemkab mengapresiasi langkah polisi membuat tim satgas antijudi atau yang akrab disebut bobotoh.
Tim Satgas Judi Pilkades Kepolisian Resor Kota Blitar, berhasil menangkap dua orang pelaku judi pemilihan kepala desa di Kabupaten Blitar dan menyita uang tunai lebih dari Rp27 juta dalam pelaksanaan pilkades yang digelar serentak di Kabupaten Blitar, Selasa (15/10) tersebut.
Kepala Polresta Blitar AKPB Adewira Negara Siregar menyebut lokasi penangkapan tersangka itu di Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Dua orang pelaku itu antara lain SU (71) warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung dan AH (42), warga Desa Sumberejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Keduanya ditangkap oleh tim satgas tepatnya di sebelah barat TPS Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar sekitar jam 15.30 WIB.
Saat itu, masih berlangsung pelaksanaan pilkades yang digelar serentak di Kabupaten Blitar.
Total uang yang disita adalah lebih dari Rp27 juta. Selain menyita uang tersebut, petugas juga mengamankan satu lembar kertas kecil bukti perjanjian dan satu unit telepon seluler.
Hingga kini, yang bersangkutan masih di Mapolresta Blitar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi berencana menjerat yang bersangkutan karena telah melanggar Pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Polisi juga terus mengembangkan perkara ini guna mengungkap jaringan di atasnya.
Namun, untuk desa yang ada di wilayah hukum Polres Blitar, hingga kini belum ada aduan. (*Antara/Asmaul Chusna)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Dua Kades Cantik Berbagi Suami, Suaminya Ternyata Wakil Bupati Blitar, Yuk Intip Kekompakan Mereka,