Kematian Menghantui Generasi Milenial, Umurnya Lebih Pendek Ketimbang Generasi Lain, Ini Alasannya

Banyak yang mengira bahwa masuk ke dalam kategori generasi milenial sangatlah menyenangkan dan mengasyikkan

Editor: Ferry Ndoen
Kumparan.com
ilustrasi kuburan 

POS KUPANG.COM-- Banyak yang mengira bahwa masuk ke dalam kategori generasi milenial sangatlah menyenangkan dan mengasyikkan.

Generasi milenial adalah yang lihai melihat peluang dan bahkan membuat banyak penemuan terbesar serta kemajuan teknologi yang mengubah cara orang hidup di seluruh dunia.

Namun, sebenarnya generasi ini menghadapi masalah yang mengancam jiwa.

Sebuah laporan baru oleh Blue Cross Blue Shield (BCBS) memperkirakan, generasi milenial kemungkinan meninggal dunia lebih muda daripada generasi lain, karena masalah kesehatan yang semakin meningkat dan melambungnya biaya perawatan kesehatan.

BCBS adalah federasi organisasi dan perusahaan yang menyediakan asuransi kesehatan bagi lebih dari 100 juta orang di Amerika Serikat.

Trik Sukses Berakhir Memalukan, Lihat Jurus Licik Pria Muda Meniduri PSK Cantik Secara Gratis, Info

Laporan terakhirnya meneliti pola kesehatan milenial saat ini.

Bersama dengan analis dari Moody's Analytics, BCBS mengumpulkan data dari para anggotanya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan studi kesehatan sebelumnya.

Tim peneliti menemukan beberapa temuan menarik tentang generasi milenial.

Pasangan Kekasih Dirampok Saat Bercinta di Mobil, Dibuntuti Lalu Ditembak Mati, Info Kronologi

Generasi milenial berisiko terserang lebih banyak penyakit, menghadapi tantangan keuangan, dan risiko kematian dini dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen X.

BCBS mengatakan selama 10 tahun ke depan, milenial kemungkinan akan menghadapi peningkatan angka kematian hingga 40 persen dan membayar tiga kali lebih tinggi untuk perawatan kesehatan.

Para analis mengatakan, masalah kesehatan dapat dikaitkan dengan meningkatnya masalah “perilaku kesehatan” di kalangan milenial.

Generasi milenial telah mengalami tingkat depresi, kecemasan, ADHD, dan penyalahgunaan zat yang tinggi.

Antara 2014 dan 2017, jumlah depresi dan hiperaktivitas yang didiagnosis meningkat 30 persen di kalangan millenial.

Sampai saat ini, orang-orang berusia 30 dan 39 tahun, memiliki risiko lebih rendah pada kematian akibat penyakit jantung dan kanker, yang mana ini telah memengaruhi Gen X.

Namun, generasi millenial lebih mungkin meninggal dunia karena situasi yang dapat dicegah, seperti overdosis yang tidak disengaja, bunuh diri, dan pembunuhan.

Ilustrasi
Ilustrasi (nusantara)
Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved