Ahok Masuk BUMN

Jabat Komut Pertamina, Ahok Suami Puput Nastiti, Mantan Veronika Tan Beberkan Impiannya di BUMN Itu

Ini impian besar Ahok BTP setelah jadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Suami Puput Nastiti Devi ingin Pertamina jadi perusahaan kelas dunia

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
ilustrasi PT Pertamina dan Ahok 

Ahok bertekad membawa Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia.

dalam tweet di akun twitternya, suami Puput Nastiti Devi itu  menuliskan ingin membawa Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia.

Basuki Tjahaja Purnama pakai seragam Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama pakai seragam Pertamina (TribunNewsmaker.com Kolase/ Instagram @aganharahap @basuki_btp)

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini telah menjadi Komisaris Utama di PT Pertamina (Persero).

Ahok resmi dilantik menjadi Komisaris Utama Pertamina pada Senin 25 November 2019.

Mantan suami Veronica Tan itu telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) ihwal pengangkatannya sebagai Komut.

Sebelumnya, Ahok tak banyak berkomentar mengenai jabatannya barunya tersebut.

Dirinya tampak asyik menonton Formula 1 Abu Dhabi meskipun publik masih ramai memperbincangkan jabatannya di Pertamina.

Kini, akhirnya Ahok buka suara melalui akun media sosial resminya yaitu Twitter.

Saya yakin dengan kekompakan serta kerja sama, serta ridho Tuhan bisa membawa Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. Selamat ulang tahun Pertamina,” tulis Ahok di akun Twitter pribadinya, @basuki_btp yang dikutip Kompas.com pada Rabu (11/12/2019).

Ahok menjelaskan, ke depannya tantangan Pertamina semakin besar. Kendati begitu, dengan kekompakan bisa membawa perseroannya berbicara banyak di dunia internasional.

Tapi tantangan ini adalah peluang & menjadi pengingat bahwa kita perlu bekerja sama dengan baik,” kata Ahok.

Sebelumnya, pemerintah akhirnya menunjuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Tanri Abeng.

Apa yang Mereka Bahas? Ahok dan Direktur Utama Pertamina Kok Tiba-tiba Temui Jokowi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengharapkan Ahok di Pertamina dapat melakukan pengawasan lebih baik agar rantai bisnis dari hulu hingga hilir efisien sehingga turut berkontribusi menekan defisit minyak dan gas.

"Yang menjadi perhatian pemerintah adalah menekan defisit migas secara gradual. Itu harus menjadi perhatian bagi Ahok. Maka itu, harus diperhatikan sisi hulu dan hilir," ujar peneliti Indef Abra PG Talattov seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/11/2019).

Abra menyebutkan, tugas komisaris memang bukan di operasional perusahaan, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

Namun, setidaknya Ahok diharapkan dapat memberikan arahan agar program pemerintah tercapai.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved