Jelang Natal Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Perlu Diwaspadai, Stok di NTT Masih Aman
Jelang Natal harga bawang merah dan Bawang Putih perlu diwaspadai, stok di NTT masih aman
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Jelang Natal harga bawang merah dan Bawang Putih perlu diwaspadai, stok di NTT masih aman
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Secara Nasional kondisi pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional ( HKBN), khususnya Natal dan Tahun Baru aman. Namun, komoditi bawang merah dan bawang putih perlu diwaspadai.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dr. Andriko Noto Susanto pada acara rapat koordinasi (rakor) pengamanan pasokan dan harga pangan pokok strategis menghadapi HBKN, Natal dan Tahun Baru 2019.
• Terapkan HRM, Suster Margaretha Puji Kopdit Pintu Air
Rakor ini berlangsung di Aula Gedung DPD RI, Selasa (10/12/2019).
Menurut Andriko, komoditi yang perlu diwaspadai adalah bawang, baik bawang merah maupun bawang putih.
"Harga dua komoditi ini merangkak naik, karena itu kita perlu waspada sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang luar biasa," kata Andriko.
Dia menjelaskan, harga bawang merah saat ini naik 19,73 persen menjadi Rp 29.892 per kg. Sedangkan bawang putih naik 1,02 persen menjadi Rp 33.527 per kg lebih.
• Polres TTU Tunggu Hasil Identifikasi Anggota Pastikan Penyebab Korban Meninggal Dunia
"Kondisi harga bawang ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.Karena itu, komoditi ini perlu diwaspadai," katanya.
Dikatakan, harga komoditi ini dipengaruhi oleh stok impor. Jika impor lambat, maka harga akan ikut naik.
Sementara itu harga ayam ras dan telur hingga Desember 2019 -Januari 2020 masih aman bahkan surplus.
"Sedangkan stok gula pasir, relatif aman yakni 976.680 ton dengan harga juga masih terjangkau.Minyak Goreng juga aman, sedangkan harganya fluktuatif, padahal stok banyak, tapi harga naik," ujarnya.
Terkait komoditi beras, ia mengatakan, secara nasional aman.
"Kalau daging sapi turun 0,40 persen dengan harga Rp 115.530/kg. Ayam ras turun 1.93 persen dengan harga Rp 33.545 /kg," katanya.
Andriko mengatakan, jika dilihat secara umum, maka di NTT stok yang perlu dikuatirkan adalah bawang merah, bawang putih dan gula pasir.
Dikatakan, yang perlu dilakukan pemerintah yakni pemantauan pasokan dan harga pangan di pasar utama atau wilayah sentra produksi, gelar pangan murah.
"Subsidi transportasi (daerah surplus ke defisit), optimalisasi peran Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Bulog pusat dan daerah," ujarnya.