Inilah Penampakan Rumah Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Gedongan dan Bernilai Fantastis
Inilah Penampakan Rumah Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Gedongan dan Bernilai Fantastis
Inilah Penampakan Rumah Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Gedongan dan Bernilai Fantastis
POS-KUPANG.COM - Inilah Penampakan Rumah Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Gedongan dan Bernilai Fantastis
Belakangan ini, nama Ari Askhara mendadak jadi perbincangan.
Pria yang bernama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra ini disebut telah melakukan tindakan ilegal penyelundupan hingga disinyalir merugikan negara sampai miliaran rupiah.
• Wow! Gema Shalawat Warnai Pesparani Tingkat Kabupaten Lembata
• Tamu Kita: Letkol Inf Mochamad Fuad Suparlin, Lebih Asyik Bicara Pertanian
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Timnas U23 Indonesia vs Vietnam Final Bola SEA Games Sementara 0-0
Akibat perbuatannya itu, Menteri BUMN, Erick Thohir, pun langsung mengambil langkah tegas untuk memecat Ari Askhara dari posisi Dirut Garuda.
Sejak dicopot dari jabatannya, kehidupan pribadi Ari Askhara sontak menjadi sorotan.
Mulai dari pernikahan, hingga harta kekayaannya.
Berbicara soal harta kekayaan, berdasarkan pengumuman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LKHPN), Ari Askhara memiliki kekayaan total mencapai Rp37,5 miliar.
Sebagian hartanya berupa tanah di kampung halamannya, Bali.
Salah satunya yang kini terekspos adalah sebuah rumah di wilayah Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Seorang tetangga berinisial BG mengonfirmasi jika rumah tersebut milik keluarga Ari Askhara.
Sayangnya, Ari Askhara ternyata jarang pulang ke rumahnya, hanya saat upacara tertentu saja.
"Dia memang asli sini, dari dulu memang tinggal di sini, cuma jarang ke sini. Pas upacara besar saja dia ke sini," ujarnya, Sabtu (7/12/2019), seperti dikutip dari Tribun-Timur.com.
Dalam foto Tribun Bali, terlihat rumah Ari Askhara memiliki gerbang tinggi sekitar 2 meter dengan lebar sekitar 4 meter.
Dalam rumah tersebut, terlihat adanya mobil, foto lukisan Ari Askhara, dan pagar warna coklat yang tertutup rapat.

Rumah itu tampak berhias corak khas Bali dengan sejumlah pahatan pada dindingnya.
Selain itu, ada pula bentuk yang menyerupai patung di dekat pagarnya.
Ari Askhara ternyata memang merupakan keturunan dari keluarga yang sudah lama tinggal di wilayah Banjar Padang Bali, Dalung.
Mulai dari buyutnya, kakeknya, dan ayahnya, ternyata tinggal di sana.
Bahkan, seorang tetangga menyebut keluarga mantan Dirut Garuda itu merupakan keluarga terkaya di wilayahnya.
"Bisa dibilang memang dia paling kaya di sini. Cuma saya gak nyangka aja dia seperti itu (terjerat kasus)," kata BG.
Berikut Ini Profil Lengkap Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Dirut Garuda Dipecat Usai Selundupkan Harley & Brompton
Beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan dengan penyelundupan barang melibatkan Dirut Garuda Indonesia.
Alhasil Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Askhara ini dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena diduga terlibat penyelundupan Harley Davidson dan Brompton.
Pemilik nama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra diduga terlibat dalam penyelundupan sepeda mewah Brompton dan motor gede Harley Davidson.
Inilah profil Ari Askhara atau profil Dirut Garuda Indonesia.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra lahir di Jakarta, 13 Oktober 1971.
• Heboh! Pramugari Ini Layani Penumpang Berhubungan Intim di Pesawat Tarifnya Fantastis Tembus 32 Juta
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Timnas U23 Indonesia vs Vietnam Final Sepak Bola SEA Games 2019
• Unggah Foto di Kolam Renang Kaki Nia Ramadhani Disorot Dibilang Mirip Ini, Ini Fotonya!
Ari Askhara lulusan sarajana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ari Askhara kemudian mengambil gelar master (S2) di Administrasi Bisnis International Finance Universitas Indonesia.
Beberapa jabatan strategis yang pernah ia emban sebelum menjadi Dirut Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:
Direktur Utama, PT Pelindo III.
Direktur Keuangan, PT Pelindo III.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem, PT Wijaya Karya (Persero).
Menteri BUMN Pecat Dirut Garuda Indonesia
MENTERI BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dinilai melakukan pelanggaran berat dengan memasukan sejumlah barang secara illegal ke Indonesia.
Barang yang dimasukkan secara illegal ke Indonesia itu adalah motor klasik tahun 1970an merek Harley Davidson.
Erick Thohir mengaku sangat sedih karena praktik tidak baik di Garuda Indonesia, badan usaha milik negara (BUMN), dilakukan secara menyeluruh.
"Yang menyedihkan ini proses secara menyeluruh di dalam BUMN. Bukan hanya individu. Ini menyeluruh. Pasti Ibu (Menkeu) sangat sedih, ketika kita ingin angkat citra BUMN, bangun BUMN, tapi kalau oknum di dalam tidak siap, ini yang terjadi," ujar Erick Thohir.
Karena itu, lanjut Erick Thohir, "Saya selaku Menteri BUMN tentu akan memberhentikan Dirut Garuda."
Namun, kata Erick, proses pemberhentikan Dirut Garuda tidak bisa langsung dilakukan saat ini karena Garuda Indonesia adalah perusahaan terbuka.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara belum bisa dihubungi.
Garuda Indonesia Bawa Harley Davidson Illegal
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia kedapatan membawa masuk onderdil motor Harley Davidson ilegal oleh petugas Bea dan Cukai.
Hal tersebut dibenarkan oleh Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan.
“Memang ada beberapa karyawan kita yang membawa onderdil (Harley Davidson ilegal) itu,” ujar Ikhsan kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).
Petugas Bea dan Cukai mendapati barang-barang ilegal itu saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai pelat merah tersebut tiba di Indonesia pada pertengahan November 2019 lalu.
Pesawat itu didatangkan dari Perancis. Baca juga: Di DPR, Erick Thohir Sentil Gaya Bisnis Garuda Indonesia Menurut Ikhsan, Garuda Indonesia siap menaati peraturan yang berlaku.
Termasuk membayar biaya impor barang-barang tersebut.
“Kalau misalnya diminta bayar (biaya impor) kita akan bayar. Kalau misalnya tetap dilarang akan kita kembalikan,” kata Ikhsan.
Ikhsan menambahkan, saat ini onderdil motor Harley Davidson tersebut masih ditahan oleh petugas Bea dan Cukai. “Saat ini onderdil-onderdil tersebut posisinya masih ditahan Bea Cukai. Biaya pajaknya sekitar Rp 50 jutaan,” ucap dia.
Penjelasan Menteri Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons terkait adanya penyelundupan onderdil motor Harley Davidson yang kini disita oleh petugas Bea dan Cukai.
Dia mengatakan, banyak kebijakan dari pemerintah untuk mempermudah dunia usaha dalam hal Bea Cukai.
Namun, masih saja ditemukan adanya penyelundupan meskipun pihak Bea dan Cukai telah meningkatkan kewaspadaannya.
"Sering kami sebagai pemerintah mendengar dari dunia usaha meminta suatu kemudahan. Dan kita memformulasikan policy kemudahan. Begitu kita buat kemudahan, ada saja penumpang gelapnya, menggunakan hal itu untuk berbuat penyelundupan. Dilema seperti ini selalu kita hadapi terus-menerus. Kita sudah melakukan tindakan tegas sekarang," ungkapnya ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Atas kasus tersebut, pihaknya berencana bekerja sama dengan pemerintah Singapura untuk menekan adanya distribusi ilegal.
Sekaligus mengevaluasi ekspor dan impor Indonesia yang selalu timpang.
"Jadi teman-teman Bea dan Cukai sudah meningkatkan kemampuan mereka dan tentu bekerja sama dengan negara-negara lain terutama Singapura," ujarnya.
"Waktu kemarin saya ke sana, Menteri Keuangannya terus dan akan MoU atau kerja sama antara Bea Cukai Indonesia dengan Singapura sehingga barang yang keluar dari Singapura dan masuk ke kita menjadi lebih konsisten. Ini penting mengevaluasi ekspor dan impor. Sekaligus menekan ruang untuk terjadinya penyelundupan," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, walaupun otoritas Bea dan Cukai telah memudahkan kebijakan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, tetap saja terjadi kebobolan.
Sebab, pihak penyelundup selalu berhasil mencari cara untuk menyelundupkan.
"Kalaupun kita melakukan ini, selalu saja akan ada cobaan untuk melakukan penyelundupan. Karena memang pekerjaan mereka menyeludup itu saja. Kalau perubahan policy kenaikan peningkatan kewaspadaan, mereka juga akan semakin canggih. Jadi kita akan terus menangani penanganan kita, intelijen kita," ucapnya.
Sri Mulyani menyebut, atas kejadian ini, Kementerian Keuangan tidak akan berhenti memperbaiki layanan.
"Karena ketakutan akan pelanggaran, kemudian semua ditetapkan sehingga masyarakat menjadi menderita dan dunia usaha, kan enggak boleh juga. Pelayanan tetap kita lakukan tetap kewaspadaan tetap kita tingkatkan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cuka Heru Pambudi enggan berkomentar banyak terkait kasus penyelundupan yang dilakukan oleh karyawan maskapai Garuda Indonesia.
Dia menyebut, pihaknya akan menuntaskan masalah sitaan dalam waktu dua hari sejak disitanya pada pertengahan November 2019. "Kita sedang lakukan investigasi yang mendalam bersama-sama," katanya singkat.
Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai mendapati barang-barang ilegal berupa onderdil motor Harley Davidson saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai pelat merah tersebut tiba di Indonesia pada pertengahan November 2019.
Pesawat anyar itu didatangkan dari pabrikan Airbus di Perancis.
Ternyata, onderdil ini dibawa oleh karyawan Garuda Indonesia. Adapun nilai onderdil motor tersebut disebutkan sekitar Rp 50 juta untuk biaya pajaknya.
Artikel ini telah tayang di https://nakita.grid.id/read/021946974/hartanya-tak-habis-habis-untuk-7-turunan-ari-askhara-ternyata-orang-terkaya-seantero-wilayah-bali-begini-penampakan-rumah-mewahnya?page=all