Liga 1 2019

Pertama Kali, 2 Gol Bunuh Diri Dialami Persib Maung Bandung, Pelatih Robert Alberts Kecewa Bingung

Persib Bandung mencatatkan rekor buruk di dua pertandingan terakhir, saat bertamu ke kadang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali

Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA
Penyerang Persib Bandung, Kevin van Kippersluis 

POS KUPANG.COM-- Persib Bandung mencatatkan rekor buruk di dua pertandingan terakhir, saat bertamu ke kadang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali dan menjamu Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.

Dalam dua pertadingan tersebut, Persib Bandung menelan dua kali kekalahan secara berturut-turut.

Dua Gol Bunuh Diri Tercipta 2 Laga Terakhir Persib, Ini Teka-teki Menit 56 , Komentar Abah Rene


Pertama kalah dari Bali United 3-2 dan berlanjut dipermalukan Persela Lamongan di kandang sendiri.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhnya yang bermain tidak seperti biasa.

Persib Bandung terlihat kerepotan menghadapi serangan-serangan tim tamu.

"Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri," ujar Robert, saat jumpa pers seusai pertandingan, kemarin.

Persija Jakarta dan Arema FC Kena Denda Puluhan Hingga Ratusan Juta, Lihat Sanksi Komdis PSSI

Dua kekalahan beruntun itu pun menjadi akhir dari tren positif Maung Bandung yang sebelumnya mencatatkan rekor tidak kalah di sepuluh pertandingan terakhir.

Selain itu, yang menarik dari kekalahan beruntun ini adalah dua gol bunuh diri yang dilakukan dua pemain berbeda.

Pertama saat melawan Bali United, kapten tim Maung Bandung, Supardi Nasir tidak sengaja menyundul bola ke gawang sendiri.

Kejadian itu terulang di pertandingan berikutnya, kali ini giliran bek senior Achmad Jufriyanto, yang mengulang kesalahan Supardi.

Persib Bandung Turun Satu Tingkat, Persipura Geser Borneo FC, Lihat Klasemen Liga 1 2019

Robert pun mengaku tidak mengerti dengan kejadian yang menimpa timnya.

Ia akan berusaha mencari solusi agar timnya mampu bangkit di sisa empat pertandingan dan memenuhi target finish diperingkat lima klasemen akhir Liga 1 musim ini.

"Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun. Itu membuat kami kecewa. Untuk pertama kalinya di musim ini saya merasa kecewa dan kami harus menemukan jawabannya," katanya.

Pelatih Persela Lamongan Nil Maizar dalam sesi jumpa pers di Graha Persib, Jalan Sulanjana No 17, Selasa (2/12/2019). (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Nil Maizar Ungkap Keberhasilan Persela

Bermain sabar dan tidak panik menjadi intruksi yang diberikan pelatih Persela Lamongan, Nil Maizar kepada anak asuhnya saat berhasil mengalahkan Persib Bandung di kandang, kemarin.

Pertandingan pekan ke-30 Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 3 Desember 2019, dimenangkan oleh Persela Lamongan dengan skor 0-2.

Dua gol Persela masing-masing dicetak oleh Rafael Gomes de Oliveira dan satu gol bunuh diri Achmad Jufriyanto.

Kemenangan itu pun membuat Persela Lamongan berhasil mencatatkan rekor dua kali menang berturut-turut di kandang lawan.

Bhayangkara FC Incar 3 Besar Usai Kalahkan Persija 3-0, Persija Bertahan Urutan 9 Klasemen Sementara

Sebelumnya, tim asuhan Nil Maizar ini sukses mengalahkan Borneo FC di kandang dengan skor 2-1.

Dikatakan Nil Maizar, ketika timnya sudah unggul 2-0, yang harus dilakukan anak asuhnya adalah bermain sabar dan tidak panik ketika mendapat tekanan dari lawan.

Intruksi yang disampaikannya itu, ujar Nil, dijalankan dengan baik oleh anak asuhnya sehingga berhasil menjaga keunggulan hingga akhir pertandingan.

"Karena kami sudah unggul 1-0, kami cuman instruksikan untuk sabar dalam bermain, sabar dalam bertahan tidak buru-buru, jangan panik karena dengan menang 2-0 itu suatu hal yang susah untuk dibalas lawan kecuali kami panik. Alhamdulillah, anak-anak bisa menjaga bola sehingga tidak terlalu banyak bikin kesalahan," ujar Nil Maizar, saat jumpa pers seusai pertandingan, Selasa (3/12/2019).

Selain itu, kata Nil, penampilan kiper Dwi Kuswanto pada pertandingan kemarin sangat memukau. Ia tercatat beberapa kali menghalau tendangan yang dilepaskan pemain depan Maung Bandung.

"(Kiper pemain terbaik), Setuju kami hari ini. Karena empat sampai lima penyelamatan dilakukan. Setuju saya. Tapi bukan berarti yang lain tidak berfungsi, cuma mungkin ada yang dimajukan sedikit atau ada lainnya," ucapnya.

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts (biru muda) saat tim Persib Bandung uji lapangan jelang laga lawan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (17/8/2019).
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts (biru muda) saat tim Persib Bandung uji lapangan jelang laga lawan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (17/8/2019). (KOMPAS.com/Dok Ofisial PSM Makassar)

Robert Alberts kecewa

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, tak bisa menutupi rasa kecewanya usai ditaklukan Persela Lamongan dengan skor 0-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019).

Robert Alberts mengatakan bahwa kekalahan atas Persela membuat dirinya untuk pertama kali musim ini merasa kecewa.

"Memang tidak biasanya mencetak dua gol bunuh diri di dua laga beruntun. Itu membuat kami kecewa, ini untuk pertama kalinya di musim ini saya merasa kecewa dan kami harus menemukan jawabannya," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

Mantan pelatih PSM Makassar ini pun akan segera menggelar evaluasi untuk memperbaiki apa kekurangan dilaga kontra Laskar Joko Tingkir.

Apalagi, Maung Bandung akan di hadapkan pada dua partai tandang berat menghadapi PSS Sleman (7/12) dan Borneo FC (11/12).

Ia pun berharap, di sisa laga nanti, Persib Bandung bisa kembali ke jalur kemenangan setelah tiga pertandingan terakhir, merasakan dua kekalahan dan satu hasil imbang.

"Karena kami akan memainkan dua laga tandang yang sangat berat dan kami harus secepat mungkin menemukan jawabannya agar bisa kembali ke tren yang positif," katanya.

Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dalam lawan Persela Lamongan pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (4/12/2019) malam. Tuan rumah kalah 0-2. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Robert Alberts kebingungan

Robert Alberts mengaku kebingungan karena penampilan timnya saat menghadapi Persela Lamongan.

Akibat kekalahan dari Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019), ucap Robert Alberts, Persib Bandung pun harus kehilangan kesempatan menembus lima besar Liga 1 2019.

"Sangat mengecewakan, antiklimaks. Dalam posisi kami sebenarnya bisa menembus peringkat empat tetapi kami malah turun ke peringkat 10 atau 11 dan ada jarak yang cukup jauh," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers.

Menurut pelatih asal Belanda itu, Febri Hariyadi dkk pada laga malam ini bermain tidak seperti biasanya.

Ia menilai Persib Bandung sulit untuk menguasai bola, tidak agresif, dan tidak mampu untuk menembus pertahanan Laskar Joko Tingkir.

Akibat kekalahan dari Persela Lamongan dalam pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019), ucap Robert Alberts, Persib Bandung pun harus kehilangan kesempatan menembus lima besar Liga 1 2019.

"Sangat mengecewakan, antiklimaks. Dalam posisi kami sebenarnya bisa menembus peringkat empat tetapi kami malah turun ke peringkat 10 atau 11 dan ada jarak yang cukup jauh," ujar Robert Alberts dalam sesi konferensi pers.

Menurut pelatih asal Belanda itu, Febri Hariyadi dkk pada laga malam ini bermain tidak seperti biasanya.

Ia menilai Persib Bandung sulit untuk menguasai bola, tidak agresif, dan tidak mampu untuk menembus pertahanan Laskar Joko Tingkir.

Pemain Persib Bandung berhadapan dengan pemain Persebaya Surabaya. Alhasil Persib Bandung meraih kemenangan 4-1 atas Persebaya.
Pemain Persib Bandung berhadapan dengan pemain Persebaya Surabaya. Alhasil Persib Bandung meraih kemenangan 4-1 atas Persebaya. (Instagram/persibbandung)

Menurut Robert Alberts, gol yang diciptakan Persela Lamongan ke gawang Persib Bandung pun terlalu mudah.

Dua gol ke gawang Persib Bandung pada laga malam kemarin membuktikan koordinasi di lini belakang tak berjalan baik.

Gol pertama yang dicetak Rafael Oliviera lahir karena tak ada penjagaan ketat dari pemain Persib Bandung dalam situasi bola mati.

Begitu pula dengan gol kedua yang lahir karena lemahnya koordinasi dari Kiper Persib, I Made Wirawan dan Jupe.

Bola silang yang dilakukan Persela Lamongan gagal digapai oleh I Made Wirawan sehingga Jupe sedikit terkejut dengan melakukan sundulan ke gawang sendiri.

"Gol mereka juga terlalu mudah, baru berjalan 12 menit, dengan bebas menyundul bola dan gol kedua kembali dari gol bunuh diri. Kami tidak bisa membantu tim kami sendiri," katanya. (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Ferdyan Adhy Nugraha)

Gelandang Bhayangkara FC Lee Yoo Joon merayakan gol usai membobol gawang Persija di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Gelandang Bhayangkara FC Lee Yoo Joon merayakan gol usai membobol gawang Persija di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (4/12/2019). (Tribunnews/Abdul Majid)
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved