Berita Cerpen
Cerpen Stefan Bandar: Kau dan Rinduku
Cerpen Stefan Bandar: Aku dan Rinduku, apakah engkau pernah merasakan rindu? Jawabannya mungkin iya seperti jawabanku.
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Apakah engkau pernah merasakan rindu? Jawabannya mungkin iya seperti jawabanku ketika pertanyaan ini kau berikan kepadaku.
Tapi pernahkah engkau berjuang untuk sesuatu yang kau rindukan, semisalnya seorang yang sangat spesial dalam kehidupanmu?
Ataukah mungkin engkau pernah dirindukan oleh seorang yang sebenarnya engkau sendiri tidak pernah memikirkannya bahwa dia sedang berjuang untuk merindukanmu?
• Begini Hasil Visum Terhadap Jenazah Dona Nenoliu Korban Tewas Disambar Petir di TTS
Dan, bagaimana perasaanmu ketika dia berkata jujur tentang rindunya itu di saat jarak telah memisahkan engkau dengannya dan serentak pula di saat itu engkau menyadari bahwa kehilangannya adalah kehilangan sebagian dirimu?
Mungkin engkau akan menyesal ketika berhadapan dengan kenyataan ini. Iya, kau memang pantas menyesal dan sudah seharusnya dirimu menyesal.
Ketika dia memandangmu dalam, apakah engkau mendapatkan mutiara di balik bening matanya? Ketika dia mendekatimu dengan caranya yang unik, bahkan terkadang dia seperti pemarah dan berwatak kasar kepadamu, apakah kau mampu menyelami dan mendapatkan makna di balik semuanya itu?
• Tes Kepribadian - Bulan Kelahiranmu Ungkap Sifat Aslimu, Jangan Kaget Ya
Apakah engkau pernah berpikir, walaupun hanya sedikit saja, tentang keunikannya itu, bisa dibilang keanehannya, adalah bentuk perhatiannya kepadamu?
Merindukan memang membutuhkan perjuangan sebab rindu adalah luka. Ya inilah definisi rindu yang mungkin bisa aku berikan. Rindu adalah sebuah perjuangan sebab rindu tak pernah datang pada waktu yang engkau butuhkan.
Rindu tak hanya datang saat engkau terlelap dalam telut dan mogamu. Rindu juga tak hanya datang saat kamu berada di antara kesibukanmu dengan bisingan suara alam ini. Terkadang rindu itu datang saat engkau terlelap dalam ketidaksadaranmu, saat kamu memejamkan matamu demi melepas lelahmu.
Rindu tak pernah jauh dari waktu bahkan bisa dikatakan tanpa waktu rindu tak bermakna.
Rindu tak bisa hadir di luar waktu sebab waktu selalu ada dalam rindu. Meskipun rindu ada dalam waktu dan waktu selalu menghadirkan rindu tetapi waktu tidaklah terlalu banyak untuk menampung rindu.
Untuk sebuah rindu yang diperjuangkan, waktu tidaklah cukup untuk membatasinya. Rindu itu terlampau berat hingga waktu menyerah untuk menjauhinya.
Entah apalah alasannya, saat ini dalam torehan tinta pena ini ingin kembali kupinjam bayangmu yang selalu kurindu.
Harapku adalah semoga di sana engkau membaca catatan ini. Catatan kecil ini juga adalah kisah kita, kisah tentang ketidaktahuan dan tentang sebuah perjuangan.
• Wow! Bisa Jadi Pilihanmu di Tahun 2020, Ini Tiga Gaya Rambut dari Makarizo