Wajah Ashanty Dirayapi Kalajengking dan Kaki Seribu, Inilah Racun Ganas dari Dua Hewan Tersebut
Wajah Ashanty Dirayapi Kalajengking dan Kaki Seribu, Ini Racun Ganas dari Dua Hewan Tersebut
Wajah Ashanty Dirayapi Kalajengking dan Kaki Seribu, Ini Racun Ganas dari Dua Hewan Tersebut
POS-KUPANG.COM - Sebelum jatuh sakit, Ashanty mengungkapkan dirinya secara tiba-tiba di datangi Kalajengking dan Kaki Seribu.
Dua hewan ini merayap di wajahnya saat dia sedang tidur.
Tahukah Anda dua hewan ini? Yuk simak berikut ini:
Hewan Kaki Seribu
Kaki Seribu atau Luwing (Millipede) adalah hewan yang sering kita jumpai. Disebut ‘kaki seribu’ karena dia memiliki kaki yang banyak.
Kaki Seribu kelas Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali segmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki). Kaki Seribu adalah Ordo dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Myriapoda.
• Ashanty Diguna-Guna? Penyakit Masih Jadi Misteri, Istri Anang Tunggu Hasil Pemeriksaan di Amerika
• Begini Kronologi lengkap Bocah 14 Tahun di TTS Yang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah segmennya sekitar 25-100, setiap segmennya hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen mempunyai lima pasang kaki dan dua pasang spirakel. Hewan ini berkembang biak dengan bertelur.
Hewan Kaki Seribu diketahui tidak menggigit atau menyengat.
Meski demikian, Kaki Seribu atau Luwing memiliki pertahanan kimia meski dalam jumlah yang sangat kecil.
Umumnya, cairan kimia yang dikeluarkan Luwing atau Kaki Seribu jika mengenai kulit manusia dapat ditangani dengan mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun.
Berikut fakta-fakta tentang Kaki Seribu atau Luwing:
1. Tidak memiliki seribu kaki
Sesungguhnya jumlah kaki yang dimiliki hewan ini adalah sekitar 400. Agar mudah, orang-orang menyebutnya kaki seribu tanpa menghitungnya terlebih dahulu.
2. Tidak sama dengan kelabang
Karena sama-sama memiliki kaki yang banyak, Kaki Seribu dan Kelabang (centipede) sering disangka sebagai hewan yang sama.
Namun dari cara berjalannya, Kelabang lebih cepat bergerak karena setiap segmennya terdiri dari satu pasang kaki.
Sedangkan Kaki Seribu memiliki dua pasang kaki per segmennya.
Selain itu, Kelabang bentuknya sedikit mendatar dengan kaki yang lebih panjang, sehingga lebih mudah bergerak.
3. Beberapa jenis kaki seribu adalah karnivora
Jenis ini biasanya menelan bahan makanan yang mereka temui seperti Kelabang, cacing tanah, dan serangga kecil lainnya.
Lalu mereka mengambil nutrisinya dan mengeluarkan kembali sisa-sisa makanan yang tidak bisa dicerna.
4. Dua cara melindungi diri
Ada dua cara yang dilakukan Kaki Seribu untuk melindungi diri dari pengganggu.
Cara pertama dan yang sering kita lihat adalah menggulung diri.
Nah, cara yang kedua adalah dengan mengeluarkan cairan beracun atau gas hidrogen sianida dari pori-pori tubuh mereka.
Racun yang dihasilkan tidak membahayakan manusia, hanya saja jika terhirup dapat membuat mabuk.
5. Saat lahir, hanya memiliki 3 pasang kaki
Saat lahir, Kaki Seribu hanya memiliki tiga pasang kaki dan 4 segmen yang kosong.
Seiring bertambahnya usia Kaki Seribu, jumlah kaki dan segmennya pun ikut bertambah.
• Goo Hara Eks Member KARA Meninggal Dunia, Simak Ini Penampilan Sang Bintang Bersama KARA
• SERAM, Ki Prana Lewu Ngaku Bisa Panggil Kuntilanak dan Mainkan Jailangkung,Denny Cagur Tercengang
• Naskah Pidato Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional Viral, Komentar Dian Sastro Curi Perhatian
Hewan Kalajengking
Kalajengking termasuk hewan yang dapat menyulut rasa takut karena sengatan dan racunnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Martin Handjaba dari Stasiun Riset Gurun Gobabeb, Namibia tentang Kalajengking di gurun Namibia, Afrika mengungkap fakta yang tidak banyak diketahui orang selama ini.
Menurutnya, manusia justru harus menghormati Kalajengking bukan takut dan membunuhnya.
Untuk meneliti Kalajengking berukuran kecil, Martin menggunakan pinset. Sementara saat meneliti Kalajengking berukuran besar, ia harus menggunakan sarung tangan khusus untuk tetap aman bila Kalajengking menyemburkan racun dan mengenai mata.
Beberapa peneliti yang pernah tersengat Kalajengking mengaku sengatannya sangat menyakitkan. Meski begitu, sebenarnya sengatan Kalajengking tidak pernah mematikan.
Ini karena Kalajengking menyengat tanpa menyuntikkan racun.
Menurut Martin, semburan racun adalah senjata terakhir Kalajengking bila merasa sangat terancam bahaya dan agar bisa melarikan diri. "Tergantung pada kepribadian Kalajengking, apakah ia menginjeksikan racun," kata Martin.
Mengenal Kalajengking dan kepribadiannya
Seperti makhluk hidup lain, Martin menyebut sifat Kalajengking satu dan lainnya tidak sama. Ada Kalajengking yang tenang, agresif, dan sangat agresif.
Menurutnya, Kalajengking muda adalah makhluk yang lebih mungkin memberikan sengatan beracun.
Untuk mengetahuinya, kita harus melihat Pedipalpus atau lengan Kalajengking.
"Jika Pedipalpus lebih besar daripada ekor, berarti Kalajengking tidak punya racun kuat, sehingga harus menggunakan lengan untuk menyerang mangsa. Jika ekornya yang lebih besar, ia tidak perlu lengan kuat untuk menyerang," terangnya.
Menurut Martin, habitat terbesar Kalajengking adalah gurun. Namun, para ahli belum mengetahui pasti mengapa kawasan kering kerontang ini yang lebih dipilih Kalajengking.
Meski demikian, Martin mencatat Kalajengking memiliki kemampuan untuk menggunakan energi secara efisien. Misalnya spesies Parabuthus villosus yang mampu bertahan hidup tanpa makan apa pun sampai setahun.
Selain itu, Kalajengking sebenarnya memiliki rambut yang menutupi seluruh tubuhnya namun sulit dilihat mata telanjang.
Sejumlah penelitian menyebut rambut Kalajengking berwarna perak sehingga dapat merefleksikan cahaya matahari. Sebagian lagi berwarna putih dan merefleksikan radiasi ultraungu.
Inilah alasan Kaljengking dapat bercahaya di bawah pancaran cahaya ultraungu.
Selain itu sebuah substansi di dalam eksoskeletonnya bereaksi terhadap ultraungu dan membuat mereka bersinar. Di bawah cahaya normal mereka coklat atau hitam. Semakin gelap warna Kalajengking, semakin terang cahayanya di bawah pancaran ultraungu.
Fungsi Kalajengking dalam ruang hidupnya
Merekalah yang menjaga jumlah serangga, dengan memangsanya, sehingga tidak menyebar luas tanpa terkendali.
Martin mengungkap, ekosistem di gurun sangat rentan gangguan. "Jika sejenis hewan jumlahnya terlalu banyak, sistem tidak berfungsi, dan semuanya mati," jelasnya.
Kalajengking biasanya hidup di dalam lorong-lorong di bawah tanah. Juga di bawah bebatuan, dan ada juga yang hidup di pohon.
Martin sempat menemukan sebuah pohon di gurun Namib ditinggali 30 sampai 80 ekor Kalajengking.
Di siang hari, mereka bernaung di bawah kulit pohon, di mana lebih sejuk. Di malam hari mereka keluar untuk mencari mangsa dan bertemu hewan lainnya.
Bagaimana jika orang menemukan Kalajengking di dalam rumah?
Merasa takut terhadap Kalajengking memang normal, tetapi itu bukan alasan untuk memembantai hewan tersebut.
"Orang hanya perlu mengarahkan Kalajengking untuk keluar dari rumah, hewan itu akan bergerak sendiri. Manusia seharusnya menanggapi Kalajengking dengan rasa hormat," ungkap Martin.
3 Jenis Kalajengking Paling Berbahaya di Dunia
1. Indian Red Scorpion (Hottentotta Tamulus)

Indian Red Scorpion bisa dikatakan sebagao Kalajengking palong mematikan di dunia.
Ketika disengat oleh Kalajengking kecil ini, korban biasanya mengalami mual, masalah jantung, perubahan warna pada kulit.
Pada kasus yang parah akan mengalami edema paru karena akumulasi cairan di paru-paru.
Edema pulmonal menyebabkan sesak napas dan bisa menyebabkan kematian.
Tingkat keparahan gejala-gejala ini tergantung pada jumlah racun yang dan kerentanan korban.
Menurut studi klinis, prazosin, obat untuk hipertensi sering diberikan bagi korban sengatan Kalajengking untuk mengurangi risiko kematian hingga 4%.
Kalajengking yang mematikan ini kebanyakan hidup di India, di wilayah timur, Nepal dan Pakistan, dan di Sri Lanka.
Meski begitu kemunculan Kalajengking ini sangat jarang terjadi.
Indian Red Scorpion ukurannya tak terlalu besar dengan panjang berkisa anatara 40 hingga 60 milimeter.
Warnya berfasiasi antara oranye ke coklat hingga abu-abu dan memiliki bintik-bintik abu-abu gelap yang tersebar dari kepala ke bawah ke punggung bawah.
2. Deathstalker Scorpion (Leiurus quinquestriatus)

Seperti namanya, Kalajengking deathstalker masuk dalam daftar kajengking paling berbahaya di dunia.
Memiliki racun yang sangat berbahaya membuat korban yang tersengat tak akan melupakan rasa sakit yang ditimbulkannya.
Gejala-gejala sengatan deathstalker seperti detak jantung yang meningkat, tekanan darah tinggi bahakna bisa kejang dan koma.
Akibat terburuk dari sengatan Kalajengking ini bisa menyebabkan kematian pada anak kecil atau orang dewasa yang sedang tak sehat.
Tak disarankan untuk memiliki Kalajengking ini sebagai hewan peliharaan karena hewan ini sangat agresif dan mudah gelisah ketika terkuring dalam kandang kecil.
Bila terkena sengatan deathstalker disarankan langsung mencari bantuan medis.
Kalajengking ini berwarna kuning kehijauan, bentuknya elastis menyerupai mainan tapi sangat mematikan.
3. Arabian Fat-Tailed Scorpion (Androctonus crassicauda)

The Arabian Fat-Tailed Scorpion memiliki tingkat bahaya setara dengan deathstalker.
Sengatan dari Kalajengking ini bisa menyebabkan gejala mengerikan, termasuk kejang, tak sadarkan diri dan hipertensi.
Bila mendapat snegatan dari Kalajengking ini bis amenyebabkan meninggal dunia pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki masalah jantung.
Kasus sengatan yang telah ada kebanyakan tak berakibat fatal karena bisa mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.
Bila korban tak mendapatkan perawatan medis setelah tujuh jam setelah sengatan, kemungkinan kematian akan meningkat secara signifikan.
Kebanyakan orang bingung untuk membedakan antara Fat-Tail Arab dengan Black Fat-Tailed dan mengkalim keduanya adalah spesies yang sama.
Meski terlihat sangat mirip, kedua Kalajengking ini sebenarnya berbeda.
Arabian Fat-Tailed Scorpion memiliki penjepit lebih besar.
Wajah Ashanty Dirayapi Kalajengking dan Kaki Seribu
Istri Anang Hermansyah tersebut belum lama ini didiagnosis menderita Autoimun.
Kini sakit yang diderita Ashanty ini mulai menunjukkan perubahan baru.
Salah satunya ditunjukkan dengan munculnya bentol-bentol di sekujur tubuh Ashanty.
Sebelum jatuh sakit, Ashanty sempat mengunggah hal-hal yang tak biasa.
Dalam unggahannya itu, Ashanty menyebut 'segala cara'.

Ashanty dirawat di RS Pondok Indah, Senin (18/11/2019).AnangHermansyah Sebut KondisiAshantyTak Wajar. (layar tangkap Youtube The Hermansyah6)
“Hidup itu bukan untuk bersaing, jangan kotori hati hanya untuk selalu mau jadi yang terbaik, terbagus, terhebat, sampai segala cara dilakukan, hanya untuk terlihat sempurna,” tulis Ashanty dalam akun Instagramnya Jumat (6/9/2019).
Terpenting, kata Ashanty, lakukanlah yang terbaik dalam hidup dengan tulus dan dengan cara yang benar.
“Lakukan yg terbaik dalam hidup, lakukan dengan ‘tulus’ dan lakukan dengan cara yg benar,” kata Ashanty.
Dikutip dari Warta Kota, dalam instastory, istri Anang Hermansyah itu mengakui jika ia percaya tentang adanya kekuatan mistis.
Namun kata Ashanty ia yakin hanya kekuatan doalah yang dapat menangkal hal-hal negatif tersebut.
“Percaya tidak percaya ternyata “Ada” yakinlah hanya kekuatan doa dan hanya padanya kita berserah diri, semoga Allah selalu melindungi kami,” ungkap Ashanty.
Di sebuah tayangan Youtube, Ibunda Arsy Hermansyah itu menceritakan tentang pengalaman mistisnya hingga ia yakin terkena guna-guna.
Kata Ashanty beberapa kali ia mendapati binatang berbahaya yang menjalar wajahnya.
“Aku malem lagi tidur, tiba-tiba ada binatang kalejengking di sininya aku (dekat mata),” kata Ashanty dikutip dari tayangan Youtube Cumi-cumi.

Akhirnya kata Ashanty, saat itu ia bertanya kepada suaminya yang masih terjaga di tengah malam.
“Terus pas aku kebangun mas Anang masih ngedit jam 2 malem di sebelah kasur aku, aku tanya yang apa ini yang lompat, dinyalain lampu, Astaghfirullah ternyata binatang itu (kalejengking),” jelas Ashanty.
Gak cuma sekali, ternyata teror yang dialami Ashanty itu sudah sering terjadi.
Pada bulan Februari seekor kaki seribu juga berjalan di wajah Ashanty saat dirinya terlelap.
“Aku bangun, pas kita cari udah gak ada,” ungkap Ashanty.
Namun kata Ashanty saat itu dirinya masih terus berfikir positif.
Hingga akhirnya kejadian aneh terus berulang bahkan menimpa salah satu restoran miliknya.
Hal inilah yang melandaskan Ashanty untuk menggelar doa bersama di rumahnya. Semenjak saat itulah kata Ashanty dirinya sudah tidak lagi menerima gangguan aneh setiap malam.
“Demi Allah setelah hari didoain itu sampai hari ini aku tidur,” kata Ashanty.
Artikel POS-KUPANG.COM ini dikutip dari Bobo dengan judul Fakta Hewan Kaki Seribu, Benarkah Memiliki Seribu Kaki?, Kompas.com dengan judul Kalajengking: Sengatan Setajam Pisau Belum Tentu Beracun, dan Tribun Travel dengan judul 3 Jenis Kalajengking Paling Berbahaya di Dunia, Berani Ambil Racunnya?