Berita Healthy

dr. Kresnawati Wahyu Setiono, MCTM: Bahaya Membuang Bangkai Hewan ke Sungai

Bahaya membuang bangkai hewan ke sungai.Babi yang mati di Sumatera Utara memiliki penyebab penyakit berbeda dengan di Kupang.

Dokumentasi pribadi
dr. Kresnawati Wahyu Setiono, MCTM 

Parasit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Untuk menunjang diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan tinja di laboratorium.

Komplikasi yang dapat terjadi berupa kekurangan cairan, kekurangan gizi, dan radang pada saluran empedu, hati, dan pankreas.

Bacillus Anthracis
Bacillus anthracis adalah bakteri penyebab anthrax. Walaupun sangat kecil kemungkinan untuk pencemaran akibat bakteri ini, namun tetap perlu untuk dipikirkan.

Kabar Duka Datang dari Ashanty, Istri Anang Ini Unggah Belasungkawa Buat Ayah Penyanyi Nindy Ayunda

Jika hewan ternak tersebut mati karena anthrax dan bangkainya di buang ke sungai, maka penyakit ini dapat berbahaya bagi manusia. Seseorang dapat terkena penyakit anthrax apabila menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena anthrax.

Gejala anthrax berbeda-beda bergantung pada jalur masuknya bakteri ke tubuh manusia. Anthrax dibagi menjadi anthrax kulit, anthrax pencernaan, dan anthrax pernafasan bergantung pada cara masuk bakteri tersebut.

Gejala anthrax kulit berupa benjolan kulit di daerah wajah, leher, dan lengan yang kadang disertai rasa gatal. Gejala Anthrax pencernaan berupa mual, muntah, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, nyeri perut, dan nafsu makan menurun.

Gejala Anthrax pernafasan mulanya menyerupai gejala penyakit flu selanjutnya penderita mengalami sesak nafas. Anthrax pernafasan dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan saraf tulang belakang. Diagnosis anthrax ditegakkan melalui pemeriksaan kulit, pemeriksaan darah, fotorontgen dada, pemeriksaan feses, dan pemeriksaan cairan saraf tulang belakang.

Penularan kuman-kuman infeksi di atas tidak hanya dari hewan ke manusia, namun juga terjadi dari hewan ke hewan. Untuk itu, peternak atau pemilik hewan harus memperhatikan kesehatan dan kebersihan dari hewannya. Adapun anjuran untuk menghindari kuman penyebab penyakit di atas menular dari hewan ke manusia, hewan ke hewan, dan manusia ke manusia adalah dengan cara:

Tak Mau Gagal Lagi, Ini Strategi Disiapkan Pelatih Persib Robert Saat Maung Hadapi Bali United

-Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air, setelah memegang sesuatu yang kotor, dan setelah memegang dan mengurus kebersihan binatang peliharaan.

-Menggunakan air bersih untuk mandi, menggosok gigi, mencuci peralatan makan dan minum, dan mencuci buah dan sayur.

-Mengkonsumsi hanya makanan dan air yang telah dimasak sampai matang.

-Bila ada hewan yang mati, dapat dilakukan dengan cara dibakar atau dikubur.

-Penggunaan alat-alat baik sarung tangan, sepatu, alat
membersihkan kotoran hewan menggunakan yang sekali pakai atau selalu dijaga kebersihannya agar tidak menularkan dari hewan satu ke hewan lainnya.

-Menjaga kebersihan tempat makan dan minum hewan.

-Vaksinasi bagi hewan.

-Pemberian obat bagi hewan yang sakit dengan mengkonsultasikan ke dokter hewan atau dinas perternakan setempat.

-Jika ada hewan yang mati mendadak, segera melapor ke dinas peternakan setempat atau dokter hewan.
Semoga apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat dan diaplikasikan untuk kesehatan kita bersama. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved