Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Penulis: Gecio Viana | Editor: maria anitoda
Satu studi menemukan, pilot yang terbang selama satu jam pada ketinggian 30.000 kaki mendapat jumlah radiasi yang sama seperti orang yang telah menghabiskan 20 menit di dalam fasilitas tanning.
Studi lain menemukan, pilot memiliki peluang sepuluh kali lebih besar untuk didiagnosis dengan melanoma maligna.
7. Siapkan Botol Anda
Untuk menghindari keterlambatan dalam keamanan, Anda harus menyiapkan botol dengan bubuk saja. Anda juga dapat membeli paket formula melayani sendiri. Dengan begitu, Anda hanya perlu menambahkan air setelah melewati pos pemeriksaan keamanan. Mintalah pramugari untuk air hangat - mereka biasanya memiliki banyak persediaan untuk kopi dan teh.
8. Ketenangan Menyusui yang Menenangkan
Saat menyusui di pesawat mungkin tidak senyaman menyusui di rumah, itu benar-benar bisa dilakukan. Anda dapat memompa susu dan membawanya ke dalam botol jika Anda khawatir tentang menyusui.
Tentu saja, menyusui di pesawat mungkin merupakan suatu keharusan. Jika Anda gugup saat menyusui di sebelah orang asing, bawa dua pin pengaman bersama Anda. Dengan begitu, Anda dapat menyematkan selimut penerima ke tempat duduk di depan Anda dan di sisi tempat duduk Anda sendiri untuk menciptakan tirai privasi.
Tak sedikit orang tua yang memangku bayi mereka saat sedang berada dalam pesawat. Mayoritas maskapai membolehkan penumpang untuk memangku bayi mereka, dalam batas usia maksimal dua tahun.
Padahal, tak ada salahnya mengeluarkan lebih banyak uang untuk bangku ekstra agar si bayi lebih aman sepanjang penerbangan.
Penelitian dari Rainbow Babies and Children Hospital di Cleveland, Amerika Serikat menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab bayi cedera dalam penerbangan adalah terjatuh dari pangkuan orang tuanya.
Mengutip situs Travel and Leisure, Senin (31/10/2016), penelitian tersebut bekerja sama dengan perusahaan asuransi medis dan travel yakni MedAire. Penelitian terebut menganalisa aneka kecelakaan dan cedera medis yang terjadi pada anak-anak usia maksimal 18 tahun pada 80 maskapai di seluruh dunia, mulai 2009-2014.
• Bank NTT Cabang Kefamenanu Gelar Customer Gathering
• Kontingen Timor Leste hingga Kamboja SEA Games 2019 Telantar di Bandara Manila
• Ibu Korban Bayi di Oebelo Histeris Saat lihat Bayinya Diterbangkan
• 31 Oktober 2019, Realisasi Proyek Fisik di Sikka 39,14 Persen
Minuman dan sup yang terlalu panas merupakan penyebab utama cedera yang terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun. Penyebab kedua adalah jatuh dari pangkuan orang tuanya.
"Kejadian seperti ini di maskapai komersil cukup jarang terjadi. Namun untuk beberapa kasus terutama bayi yang dipangku, biasanya terjadi pada saat orang tuanya makan atau saat turbulensi," tutur senior investigator penelitian Alexandre Rotta.
Di Indonesia umumnya maskapai memperbolehkan penumpang memangku bayi atau batita. Namun berbeda dengan di Amerika Serikat. Federal Aviation Administration (FAA) merekomendasikan para orang tua untuk meminta Child Restraint System (CRS) kepada maskapai yang bersangkutan.
CRS adalah safety seat seperti car seat yang akan menahan dan melindungi bayi Anda di bangkunya. Orangtua juga kerap membawa car seat sendiri. Namun sebelum digunakan, pastikan bahwa car seat tersebut memenuhi aturan FAA. (*)