"Kasih yang Mentransformasi" 25 Tahun Perjalanan Yayasan Tanaoba Lais Manekat
Perjalanan yayasan yang didirikan pada tahun 1994 ini dari tahun ke tahun menunjukan progresif positif.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
"Kasih yang Mentransformasi" 25 Tahun Perjalanan Yayasan Tanaoba Lais Manekat
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Yayasan Tanaoba Lais Manekat atau TLM tengah menyongsong perayaaan 25 tahun.
Perjalanan yayasan yang didirikan pada tahun 1994 ini dari tahun ke tahun menunjukan progresif positif.
Saat ini unit-unit usaha yang didirikan, yakni Koperasi Serba Usaha (KSU) Talenta, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) TLM, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) TLM, dan Koperasi Konsumen (KK) TLM GMIT Kupang.
Sesuai dengan namanya dari bahasa Timor 'Tanaoba Lais Manekat' yang berarti 'Melayani dengan Kasih', senantiasa menjadi spirit perjalanan TLM.
Rangkaian perjalanan 25 Tahun yayasan TLM dirangkum dalam sebuah buku berjudul "Kasih yang Mentransformasi".
Buku ini ditulis oleh Pendeta Pdt. Dr. Ebenhaizer I Nuban Timo ini dibedah di KSU Talenta samping Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (22/11/2019), menandai pembukaan perayaan 25 tahun yayasan TLM.
Ketua Pengurus Yayasan TLM, Yulius Riwu Kaho, diwawancarai POS-KUPANG.COM, di sela acara bedah buku tersebut menuturkan, ia tidak pernah membayangkan TLM akan berkembang seperti saat ini.
Dia katakan, yayasan TLM didirikan oleh Sinode Gereja Masehi Injli Timor (GMIT) dengan modal 2,5 juta. Berkat ketekunan dan ketelitian dalam iman uang tersebut dikelola dengan baik.
Yulius menjelaskan, saat ini anggota tetap grup TLM mencapai 200 ribu lebih dengan jumlah paling signifikan yakni anggota KSP TLM, yang didominasi kaum ibu atau perempuan mencapai 100 ribu lebih.
"Selama kita tetap setia dengan semangat kita, melayani dengan kasih, saya yakin berkat Tuhan akan selalu melimpah dan TLM akan tetap eksis," kata Yulius.
Lanjutnya, buku 'Kasih yang Mentransformasi' tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat tetapi juga kepada segenap karyawan dan pengurus yayasan TLM agar bisa memaknai dan merefleksikan perjalanan 25 tahun TLM.
"Kita akan perkenalan buku ini secara luas pada perayaan puncak 25 tahun pada tanggal 6 Desember 2019. Buku ini juga menjadi bahan refleksi bagi segenap karyawan dan pengurus TLM, apakah selama ini sudah benar-benar melayani dengan kasih," ujarnya.
Dikatakannya, saat ini yayasan TLM ingin memperluas pelayanan. Menurutnya, saat ini yayasan TLM memiliki Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Sementara itu Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) TLM memiliki 38 cabang di empat Provinsi (Bali, NTT, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat) dan direncakan menambah cabang di Sumbawa.
Menurutnya, unit-unit bisnis dalam TLM harus dijalankan dengan baik. "Masyarakat jika puas dengan pelayanan, akan mempromosikan jasa dan produk yang disediakan kepada orang lain." ungkapnya.
Dia katakan, tantangan semua unit organisasi adalah perubahan dari tradisional menjadi modern. "Jika mau maju ke depan, kita harus fokus pada bidang yang kita kuasai," tegasnya.
Lanjutnya, ada empat faktor bisnis yang harus diperhatikan sungguh yakni Costumer, Change, Competition dan Coorporate. Pelanggan menurutnya amat penting bagi kelanjutan sebuah bisnis, Perubahan dari segi teknologi, kompetisi dan kerjasama yang baik antar karyawan.
"Kita ingin para staf dan pegawai itu bekerjasama agar bisa memberikan para kostumer pelayanan yang baik." tutupnya.
Bagaimana Yayasan TLM 25 Tahun ke Depan
Abraham Paul Liyanto, selaku Ketua Pembina Yayasan TLM dalam kesempatan itu menegaskan, dalam masa 25 tahun ke depan TLM harus kuasai teknologi agar tidak ketinggalan.
"Kalau kita mau yayasan TLM bertahan 25 tahun lagi, kuasai teknologi. Kalau tidak kita akan dihabisi oleh kaum milenial," ungkap Abraham.
Dia katakan Gereja tidak lagi berada di atas, tetapi kabar baik juga diberitakan melalui unit-unit kecil seperti TLM GMIT agar pelayanan gereja bisa dirasakan masyarakat oleh semua kalangan.
Selain itu, lanjutnya, gereja harus terbuka pada perubahan-perubahan dunia, terlebih dalam pemberdayaan SDM
"Jangan sampai gereja tidak melihat perubahan-perubahan yang ada. Sehingga kita bisa memanfaatkan kaum millenial sebagai SDM yang bermanfaat."
Resmikan Rumah Sehat Untuk Disabilitas dan Donor Darah
Yayasan Tanaoba Lais Manekat atau TLM meresmikan Rumah Sehat untuk kaum disabilitas dan gelar donor darah di Kantor TLM Group Jl. Ahmad Yani, Oeba, Kota Kupang, Sabtu (23/11/2019).
Peresmian rumah sehat dan aksi donor darah ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut perayaan 25 yayasan TLM yang puncaknya dirayakan pada 6 Desember 2019, Restoran Timor Raya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, para peserta donor darah yang datang dari berbagai kalangan usia dan profesi ini tampak antusias mendonorkan darah mereka.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 Wita ini hingga siang hari menghasilkan sebanyak 77 kantong darah, dengan rincian, darah A (15 kantong), darah AB (6 kantong), darah O (31 kantong) dan B (25 kantong).
Rangkaian kegiatan perayaan 25 tahun yayasan TLM sudah dimulai sejak kemarin, di KSU Talenta samping Rumah Jabatan Gubernur NTT yang ditandai dengan launching buku berjudul 'Kasih yang Mentransformasi'.
Ketua Panitia perayaan 25 Tahun Yayasan TLM, Robby Fanggidae diwawancarai POS-KUPANG.COM, di sela aksi donor darah tersebut memberi apresiasi kepada peserta donor yang sudah mendonorkan darah mereka.
Selain donor darah, pada hari sama, seluruh karyawan/i yayasan TLM menggelar jalan santai sambil pungut sampah melibatkan suami/istri/keluarga karyawan/i.
Rute jalan santai, dimulai dari Kantor Yayasan TLM, ke arah utara Jl. Sumatera, Jl. Flores, Jl. Fatuleu lalu kembali ke Kantor Yayasan TLM.
Launching Rumah Sehat
Setelah jalan santai, dilanjutkan dengan peresmian rumah sehat oleh Ketua Pengurus Yayasan TLM, Yulius Riwu Kaho.
Robby katakan rumah sehat tersebut diperuntukan bagi kaum disabilitas di Kota Kupang (tuna netra) yang memiliki keterampilan memijit. "Selama ini sudah beroperasi sejak Mei 2019 tapi baru resmikan hari ini," kata Robby.
Menurutnya, pihak yayasan sebagai bentuk kepedulian kepada kaum disabilitas, menyediakan rumah sehat tersebut.
• Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran: Kami Senang dan Tersanjung
• Kuda Mera Dea Naik Podium Utama Turnamen Pacuan Piala Gubernur NTT, Marthen: Saya Habiskan 20 Juta
• Bukti Pengaruh dan Kehabatan Habib Rizieq Shihab, Masih di Luar Negeri Tapi Tentukan Reuni 212 Monas
Lanjutnya, selain menyediakan tempat, pihak yayasan juga memberi pelatihan kepada para disabilitas untuk meningkatkan keterampilan memijit dan membantu menawarkan jasa pijit kepada masyarakat.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)
4 Lampiran