Yayasan TLM Harus Kuasai Teknologi Bila Mau Bertahan

Yayasan TLM harus menguasai teknologi ingin bertahan. Karena dengan teknologi akan menentukan kemajuan bisnis ke depan

Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Yayasan TLM Harus Kuasai Teknologi Bila Mau Bertahan
POS-KUPANG.COM/PUTRI AZALIA RIHI TUGU
Bedah buku dengan judul Kasih Yang Mentranformasi di lantai 3 KSU TLM, Jumat (22/11/2019), dalam rangka HUT ke 25 Yayasan TLM

POS-KUPANG.COM |KUPANG- Manajemen Yayasan Tanoba Lais Manekat (YTLM) harus mengusai teknologi agar bisa bertahan.

"Kalau kita mau YTLM bertahan 25 tahun lagi, kuasai teknologi. Kalau tidak kita akan dihabisi oleh kaum milenial. Manajemen YTLM, harus paham hal terkait teknologi karena ini yang akan menentukan kemajuan sebuah bisnis. Sekarang ada grab untuk antar makan, semuanya sudah tersedia. Aset Rp526 miliar ini nanti akan ada di dunia maya. Jadi harus paham betul akan hal itu," kata Ketua Pembina Yayasan TLM, Ir Abraham Paul Liyanto dalam kegiatan bedah buku Kasih Yang Mentransformasi di lantai 3 KSU Talenta, Jumat (22/11/2019).

Bedah buku ini dalam rangk HUT 25 tahun Yayasan TLM GMIT.

Dana Penyertaan Modal Pemda TTS di Bank NTT Mencapai 76 Miliar Lebih

Paul Liyanto mengatakan, gereja tidak lagi berada di atas, tetapi kabar baik juga diberitakan melalui unit-unit kecil seperti TLM GMIT agar pelayanan gereja bisa dirasakan masyarakat oleh semua kalangan.
Ia juga mengatakan bahwa gereja harus terbuka pada perubahan-perubahan dunia, terlebih dalam pemberdayaan SDM

"Jangan sampai gereja tidak melihat perubahan-perubahan yang ada. Sehingga kita bisa memanfaatkan kaum milenial sebagai SDM yang bermanfaat," ujarnya.

Pdt. Marselitje Y. Ay-Touselak, S.Th dalam sambutannya juga menyatakan peran gereja dalam perwujudan kasih terhadap sesama, dan kebanggaannya terhadap unit-unit kerja gereja yang bersifat inklusif.

Banggar DPRD NTT Bahas Pinjaman Daerah

Para narasumber lainnya adalah Wem Nunuhitu, Rozali Hussein dan Drs. Yulius Riwu Kaho .

Pdt. Dr. Ebenhaizer I Nuban Timo sebagai penulis utama buku ini memulai dengan bercerita tentang sejarah Yayasan Tanoba Lais Manekat (YTLM) yang dimulai pada tanggal 1 November 1994.

Dalam presentasinya, Pdt Eben juga memberikan jenis dan metode penelitian sejarah untuk penulisan buku ini.

Mempresentasikan sejarah perjalanan YTLM, membuka unit-unit kerja, dan jelajah nilai pelayanan YTLM.
Pdt Eben menekankan juga kasih yang inklusif tidak ekslusif. "Semuanya berasal dari cerita orang Samaria yang murah hati."

Eben Nuban Timo juga menerangkan pentingnya perempuan sebagai kunci transformasi.

Sementara Yulius Riwu Kaho mengatakan, pentingnya unit-unit bisnis dalam YTLM. "Masyarakat jika puas dengan pelayanan, akan mempromosikan jasa dan produk yang disediakan kepada orang lain."

Menurutnya, tantangan semua unit organisasi adalah perubahan dari tradisional menjadi modern. "Jika mau maju ke depan, kita harus fokus pada bidang yang kita kuasai."

Lanjutnya bisnis ke depan selalu dipacu 4 faktor, yaitu costumer, change, competition dan coorporate.
Pelanggan menurutnya amat penting bagi kelanjutan sebuah bisnis, Perubahan dari segi teknologi, kompetisi dan kerja sama yang baik antar karyawan.

"Kita ingin para staf dan pegawai itu bekerjasama agar bisa memberikan pelayanan yang baik bagi costumer," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG, Putri Azalia Rihi Tugu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved