Wakil Menteri PUPR Janji Lanjutkan Pembangunan Auditorium Undana Kupang
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Jhon Wempi Wetimpo, SH., MH berjanji akan melanjutkan pembangunan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Jhon Wempi Wetimpo, SH., MH saat berkunjung ke Universitas Nusa Cendana Kupang, Jumat (22/11/2019).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Jhon Wempi Wetimpo, SH., MH berjanji akan melanjutkan pembangunan auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Selain auditorium, Wamen Wempi juga berjanji akan membangun rumah susun maupun sistem penyediaan air bersih bagi kampus Undana.
Hal itu dikatakan Wamen usai memberi kuliah umum di Ruang Teater Rektorat Undana Kupang Jumat (22/11/2019).
Wamen menegaskan, maksud kehadirannya ingin mendengar langsung keluhan masyarakat NTT dan juga dunia kampus, sebagai tempat mencerdaskan manusia.
Karena itu, dirinya berjanji akan melanjutkan pembanguna auditorium Undana. Ia meminta Rektor Undana agar menyiapkan dokumen tertulisnya agar bisa dilanjutkan di tingkat pusat.
“Jadi ada tiga hal, soal auditorium, sistem penyediaan air minum/bersih dan bantu rumah susun, tapi saya butuh legal-nya. Saya harap Pak Rektor bisa siap dokumen legalnya dan kita bisa follow up (tindaklajuti-red) apa yang bisa diinginkan oleh Undana, " terang Wamen PUPR.
Sebelumnya di hadapan mahasiswa dan dosen Undana, mantan bupati Jayawijaya itu menyebut, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa.
Dikatakannya, di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019 telah membangun sejumlah infrastruktur berskala besar seperti bendungan dan jalan, juga infrastruktur kerakyatan yang langsung dirasakan manfaatnya seperti jembatan gantung, penataan kawasan, dan bantuan perumahan.
"Pembangunan infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia, termasuk di Provinsi NTT akan terus ditingkatkan, baik yang sudah dalam proses pengerjaan dan yang akan baru dibangun. Saya mengajak para pimpinan daerah yakni Gubernur, Walikota, dan Bupati untuk terus mendukung pembangunan khususnya dalam hal pembebasan lahan," ujarnya.
Ia menyampaikan sejumlah capaian pembangunan infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, salah satunya pembangunan tujuh bendungan di NTT yakni Raknamo dan Rotiklot yang sudah rampung dan akan menyusul Napun Gete, Temef, Mbay, Manikin dan Kolhua.
Ketujuh bendungan itu diproyeksikan akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata.
Selain bendungan, Kementerian PUPR juga membangun embung di NTT. Dalam kurun waktu 2015-2018 telah dibangun embung di 288 lokasi dengan biaya Rp 665,2 miliar.
Hal ini merupakan kerja nyata untuk mewujudkan pembangunan dari pinggiran serta mendukung ketahanan air dan pangan.
