Kepala Desa Se-Kabupaten Ngada Ikut Kegiatan "Open Mind", Berikut Liputannya!
Sejumlah Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Ngada mengikuti kegiatan "Open Mind" di Bejo.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
"Orientasi fisik kita kurangi dan bergeser ke pemberdayaan," tegasnya.
Ia menyebutkan hingga saat ini sudah terbentuk lima Desa Layak Anak (DLA) yang tersebar di lima kecamatan, yaitu desa Watukapu, desa Kezewea, desa Dariwali Satu, desa Nginamanu dan Desa Waeia. Sepuluh desa lainnya sedang dalam tahap persiapan untuk dijadikan DLA.
Diharapkan melalui DLA dapat memenuhi hak-ahak anak, seperti hak hidup, hak memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan, hak mendapatkan legalitas akte kelahiran, hak mendapatkan informasi yang baik, hak mendapat pengasuhan secara baik bagi anak-anak yang ditelantarkan.
"Terkait dengan itu, Dinas PMD P3A akan terus berupaya berjuang agar pemenuhan hak-hak anak dapat terwujud melalui pembentukan DLA di kabupaten Ngada. Harapannya, pelayanan hak-hak anak terwujud secara baik sehingga berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia serta menekan angka kekerasan terhadap anak," ungkapnya.
Sementara itu, Act. Manajer AP NADA Wahana Visi Indonesia (WVI), Thomas Berata Suyaka, mengatakan kegiatan ini bertujuan membuka pemikiran peserta tentang pentingnya PAUD dan pentingnya peran dari orang dewasa untuk mendukung PAUD, serta meningkatkan kapasitas pemerintah desa guna mendukung terwujdunya Desa Layak Anak.
Thomas mengatakan anak adalah aset dan potensi keluarga dan negara di masa mendatang. Perhatian terhadap proses tumbuh kembang anak perlu ditanamkan kepada keluarga, masyarakat, pemerintah dan pemerhati di bidang anak.
Untuk itu salah satu upaya dalam rangka mempersiapkan anak Ngada yang sehat, cerdas dan berkepribadian, maka Dinas PMD P3A Kabupaten Ngada bersama WVI AP NADA sebagai mitra kerja menggelar kegiatan open mind/membuka wawasan berpikir tentang tumbuh kembang anak oleh pemerhati anak sekaligus motivator PAUD.
Thomas, menjelaskan pada FY'19 ini, AP NADA secara khusus di kabupaten Ngada, memulai pendampingan terhadap PAUD untuk mendukung pencapaian kesejahteraan anak dengan melakukan rangkaian pelatihan bagi tutor PAUD.
"Tujuannya adalah agar tutor PAUD mempunyai kapasitas untuk menjalankan perannya dalam mendorong tercapainya tumbuh kembang anak usia dini secara maksimal," ungkapnya.
Untuk diketahui kegiatan ini menghadirkan seorang motivator PAUD Bernedete Wresni untuk pelatihan `Open Mind', tentang tumbuh kembang anak, serta fasilitator lain: Lidwina Dhiu yang menyampaikan materi Pengasuhan dengan Cinta, dan Sosialisasi Akta Lahir dari Dinas Dukcapil Ngada. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)