Berita Populer

FANTASTIS! Anggaran Pembangunan NTT Rp 25,3 Triliun, Ini Rincian Per Kabupaten

Dana tersebut merupakan alokasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2020.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyerahkan secara simbolis DIPA kepada kepala daerah dan pejabat instansi vertikal di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Selasa (19/11/2019). 

Pagu terbesar Satker DK yakni Dinas PMD Rp 852 miliar. Pagu terbesar Satker KP, Bawaslu Rp 333,5 miliar dan pagu pembangunan Bendungan BWS Rp 852 miliar.

"Yang pasti tahun 2020 terjadi perubahan kompisisi distribusi secara sektoral. Apalagi berkaitan dengan pemilukada beberapa daerah," ujarnya.

Tangani Masalah Hukum, Kejari Sumba Timur dan Pegadaian Cabang Prailiu dan Waingapu Teken MoU

Menurutnya, secara umum memang pendekatan tingkat penyerapan anggaran masih menjadi pola baku bagi pemerintah. Namun dalam kaca mata kita ekonom, baiknya perencanaan yang tepat sasaran dan kualitas program harusnya menjadi yang terpenting.

Bukan besar kecilnya penyerapan. Kalau DIPA tahun 2020 diserahkan lebih awal, artinya pemerintah sudah harus siap agar semua program dan proyek-proyek fisik tidak boleh terlambat dilaksanakan.

James Adam mengatakan, secara umum hasil tahun 2019 bisa jadi relatif baik sehingga tahun 2020 DIPA bertambah. Namun kita tunggu laporan ahir tahun 2019 oleh Pemprov NTT apakah positif memberi dampak signifikan bagi pembangunan NTT atau jangan sampai Rp 4,1 triliun nilainya besar tapi output dan outcomenya tidak begitu signifikan bagi masyarakat.

Penyerapan Dana Desa

Pemerintah Kabupaten Sikka memberi catatan terkait pengelolaan dana desa. Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, kemampuan SDM perangkat desa menjadi kendala sehingga penyerapan dana desa rendah.

Atasi Kelangkaan BBM, Kapal Mini Tanker PT Hikam Belum Dapat Izin Berlabuh dari Pemda Lembata

Pria yang akrab disapa Roby Idong ini menyampaikan hal itu seusai penyerahan DIPA dan daftar alokasi TKDD tahun anggaran 2020 di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Selasa (19/11/2019).

"Kendala yang pertama SDM dan niat. Saya lagi tuntun setiap kepala desa, untuk bisa mengelola dana desa secara baik dan benar. Ini perlu ketegasan dan kami sedang laksanakan dan tegas," kata Roby Idong.

Dia mengungkapkan, ada desa yang memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) hingga Rp 600 juta. Kondisi itu sangat disayangkan. "Padahal masyarakat sangat membutuhkan," ujarnya.

Ramalan ZODIAK CINTA Jomblo Hari ini 22 November : Aries Dendam Mendidih, Cancer Dihantui Masa Lalu

Roby Idong berharap, dengan adanya peningkatan anggaran dana desa, pengelolaan anggaran harus lebih tertib dan harus ada aspek demokrasi dalam penggunaan dana desa.

"Sehingga kepala desa, BPD dan masyarakat dapat memanfaatkan anggaran ini menuju kebahagiaan (kesejahteraan). Jangan sampai anggaran yang besar ini terdapat kesenjangan," imbaunya.

Menurutnya, jabatan kepala desa merupakan jabatan politik. Dia mengimbau para kepala desa agar bijaksana dan tidak tebang pilih dalam mendistribusikan anggaran dana desa.

RAMALAN ZODIAK Jumat 22 November: Gemini Hindari Konfronasi, Libra Hati-hati, Scorpio Jangan Dengki

"Kepala desa sebagai pejabat politik juga jangan mendistribusikan anggaran dengan memilih milih, pendukungnya saja yang menerima manfaat. Dan ini yang saya lihat," tandasnya.

Lebih lanjut Roby Idong mengatakan, pada tahun 2020, pihaknya akan mengeluarkan peraturan bupati untuk kepala desa agar menggunakan anggaran atau dana desa dengan maksimal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved