Anggota DPR Ini Singgung Polisi Perut Buncit di Depan Kapolri, Lihat Mimik Wajah Jenderal Idham Azis

Anggota DPR Ini Singgung polisi perut buncit di Depan Kapolri, Lihat Reaksi Jenderal Idham Azis

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Anggota DPR Ini Singgung polisi perut buncit di Depan Kapolri, Lihat Reaksi Jenderal Idham Azis 

“Itu tidak bisa diterima jika Anda seorang perwira yang ditugasi menangkap penjahat, karena Anda harus cekatan dan pergi dengan cepat.”

Menurut media lokal, anggota Polisi yang beratnya mencapai 200 kg berhasil menurunkan berat badan hingga 60 kilogram.

Sementara yang sedikit kelebihan berat badan (sekitar 80 kg) turun hingga 20 kg.

Dilihat dari foto-foto yang menjadi viral di media sosial, para anggota Polisi yang dikirim ke kamp akan dicukur rambutnya dan harus ditelanjangi hingga pinggang untuk memaparkan perut mereka.

Mereka juga dilaporkan menyerahkan kartu ID individu di mana beratnya sebelum dan sesudah program dicatat untuk melacak kemajuan mereka.

Foto-foto yang diposting di halaman Facebook Love Police mendapat cukup banyak perhatian, dengan sebagian besar komentator memuji para petugas karena bekerja keras untuk mengurangi berat badan.


Para anggota polisi bertubuh buncit dikirim ke kamp penghancur perut (MyJoyOnline)

Pola Defisit Kalori Setiap Hari

Berbeda dengan para anggota Polisi tersebut, seorang Polisi di Irlandia Utara sukses menurunkan berat badannya dengan cara memasak makanannya sendiri.

Melansir dari laman menhealth, Polisi tersebut bernama Griffin yang sempat memiliki bobot 155 kilogram diusia 20-an.

Dengan berat badan sebanyak itu, Griffin mengaku menjadi malas terutama untu berolahraga.

"Saya menjadi sangat malas. Saya tahu berat badan saya akan naik sebanyak itu.

Tapi, saya tidak punya keinginan atau dorongan untuk berusaha dan mengubahnya," ucapnya.

Meski mengaku senang berolahraga, tetapi dengan berat badan sebanyak itu, Giffin menjadi malas dan lebih senang menonton olahraga.

Griffin, Polisi yang sukses diet dengan cara memasak sendiri makanannya.

Griffin, Ppolisi yang sukses diet dengan cara memasak sendiri makanannya.

“Saya lebih memilih menonton olahraga. Saya akan memesan pizza atau masakan China untuk dibawa pulang. Saya membenarkan kebiasaan makan yang buruk dengan cara ini," katanya.

Griffin menjadi berniat melakukan diet usai menyadari pertambahan berat badannya hingga tak lagi muat mengenakan setelan jas miliknya.

Niat Griffin untuk menurunkan berat badan semakin tajam ketika ia berlibur di kepulauan Canary pada bulan Agustus 2018.

Akhirnya dia melakukan konsultasi dengan pelatih pribadi yang bernama Paul Dermody.

Dermody kemudian memintanya untuk menerapkan pola makan seimbang dan mencapai defisit kalori setiap hari.

Tak hanya itu, ia juga diminta untuk berjalan 10.000 langkah setiap hari dan memasak makanannya sendiri.

Dua bulan menjalani program dietnya itu, rekan-rekan Griffin mulai memuji perubahan tubuhnya.

Fans Via Vallen Serang Ayu Ting Ting, Dibela Inul Daratista, Apa Terjadi pada Sahabat Ruben & Ivan?

Larangan Polisi dan Keluarga Pamer Kemewahan

Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Polri)  mengeluarkan aturan terkait larangan pamer kemewahan bagi anggota dan keluarganya.

Larangan pamer kemewahan bagi anggota polri dan keluarganya tersebut tercantum dalam Surat Telegram Nomor: ST/30/XI/HUM.3.4/2019/DIVIPROPAM tertanggal 15 November 2019.

Dalam Surat Telegram yang ditandatangani oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Sigit Prabowo tersebut berisikan tentang peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.

Surat telegram itu menyebutkan bahwa Polri meminta jajarannya untuk bersikap sederhana sejalan dengan cita-cita mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih.

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Kombes Argo Yuwono membenarkan hal tersebut.

"Betul," ujarnya singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Dalam surat telegram tersebut, imbuhnya terdapat tujuh poin larangan. Yaitu:

"1. Tidak menunjukkan, memakai, memamerkan barang-barang mewah dalam kehidupan sehari-hari baik dalam interaksi sosial di kedinasan maupun di area publik.

2. Senantiasa menjaga diri, menempatkan diri pola hidup sederhana di lingkungan institusi Polri maupun kehidupan bermasyarakat.

3. Tidak mengunggah foto atau video pada medsos yang menunjukkan gaya hidup yang hedonis karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

4. Menyesuaikan norma hukum, kepatutan, kepantasan, dengan kondisi lingkungan tempat tinggal.

5. Menggunakan atribut Polri yang sesuai dengan pembagian untuk penyamarataan.

6. Pimpinan kasatwil, perwira dapat memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik, tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis terutama Bhayangkari dan keluarga besar Polri.

7. Dikenakan sanksi yang tegas bagi anggota Polri yang melanggar".

Ancaman

Anggota Polisi yang tetap melanggar aturan soal larangan pamer gaya hidup tersebut akan mendapat sanksi tegas.

Sanksi tersebut antara lain berupa kurungan penjara hingga pencopotan jabatan.

Namun, anggota yang diketahui telah melanggar, nantinya akan diperiksa terlebih dahulu. Bila terbukti melanggar maka sanksi tersebut akan dijatuhkan.

"Kalau misalnya terbukti, kami tindak sesuai mekanismenya. Bisa sampai ancaman kurungan, demosi, pencopotan jabatan," kata Kepala Divisi Humas Polri irjen Muhammad Iqbal seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Dinilai Tepat

Menanggapi larangan tersebut, sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto mengatakan hal itu sangat tepat.

" Polisi yang pamer kemewahan membuat masyarakat menilai jelek Polisi. Jadi sudah tepat dilarang," kata Bagong saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Pelarangan tersebut menurutnya memiliki dasar yakni karena polisi itu sendiri sebagai role model atau yang dijadikan panutan oleh masyarakat.

Selain itu, ia juga menyarankan agar harta serta kondisi ekonomi dari aparat kepolisian untuk dilacak lebih jauh lagi.

Pelacakan tersebut dimaksudkan bila memang tujuannya ingin "bersih-bersih" dan mencegah praktik tidak jujur oknum kepolisian.

Lebih lanjut ia menambahkan, polisi memiliki tugas sebagai penegak hukum, tak lain dari itu.

" Polisi wewenangnya penegakkan hukum. Jadi kalau mereka pamer harta di luar kelayakan tentu mengundang tanda tanya," tandasnya.

Artikel terkait polisi perut buncit ini tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved