Kevikepan Ruteng Rayakan HPS di Paroki Ponggeok, Ini Tujuannya
Kevikepan Ruteng menyelengarakan Perayaan Hari Pangan Se-Dunia (HPS) di Paroki Ponggeok, Kecamatan Satar Mese, Manggarai.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-RUTENG-Kevikepan Ruteng menyelengarakan Perayaan Hari Pangan Se-Dunia (HPS) di Paroki Ponggeok, Kecamatan Satar Mese, Manggarai.
Yang mana Kevikepan Ruteng ini membawahi 26 Paroki di wilayah Keuskupan Ruteng menyelenggarakan HPS selama 2 hari yaknk tanggal 12 - 13 November 2019.
Acara pembukaan dilaksanakan pada Selasa (12/11/2019) bertempat di Aula Paroki Ponggeok dihadir 324 orang terdiri dari Pastor Paroki dan Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP)/PSE dari 25 Paroki yang ada di wilayah Kevikepan Ruteng.
• Pemuda Ini hanya Lecet Usai Motornya Tertabrak Kereta Api dan Terseret 4 Km, Kronologi Info
• Demi Kemanusian, Lihat Detik-detik Iptu Akbar Bersimpuh di Hadapan Massa Bawa Golok di Pinrang
Sedangkan Tuan rumah, Paroki Ponggeok, pada perayaan HPS tersebut mengikut sertakan Pengurus DPP, Guru-guru, Kepala Desa dan Pengurus Kelompok Basis Gerejawi (KBG).
Pada pembukaan Perayaan HPS diisi dengan acara penyambutan peserta secara adat oleh Ketua Panitia dan Pastor Paroki Ponggeok, dalam acara tersebut, Gervansi Wugut selaku ketua panitia mengajak peserta untuk bersama-sama mengikuti kegiatan HPS selama 2 hari dan merumuskan rekomendasi konkrit untuk dilaksanakan oleh setiap paroki di Kevikepan Ruteng untuk menjamin ketahanan pangan dan penyediaan makanan bergizi di setiap keluarga.
Sedangkan Romo Gerardus Janur, PR, Romo Vikep Ruteng dalam sambutannya menegaskan, kepada peserta HPS bahwa kebijakan Keuskupan Ruteng tahun ini adalah memberi kesempatan kepada masing-masing kevikepan untuk menyelenggarakan Perayaan Hari Pangan Se-Dunia.
Tujuan diselenggarakan perayaan HPS di setiap Kevikepan, menurut Romo Gerardus, adalah agar banyak umat yang terlibat dan tentu mereka akan tercerahkan oleh informasi-informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalaman baik dari paroki lain dan materi-materi dari narasumber yang berbicara pada sesi seminar.
Dengan cara ini maka Pertukaran pengetahuan yang baik dari orang lain akan tersebar luas kebanyak orang khususnya yang tekait dengan isu ketahanan pangan, pangan yang bergizi dan seimbang, pangan yang aman dikonsumsi karena bebas dari residu pestisida.
• Lihat Gol Indah Omid Nazari ke Gawang Arema FC, Cetak Gol Perdana saat Berseragam Persib Bandung
"Jalan keluar yang ditawarkan Gereja untuk menghasilkan pangan yang sehat dan aman adalah dengan menerapkan pertanian organik, pada tahun ini Keuskupan Ruteng menegaskan kembali kepada setiap paroki untuk mendorong umat mempraktekan pertanian organik pada tanaman pangan, sayur-sayuran dan buah-buahan," jelas Romo Gerardus.
Lebih lanjut Romo Gerardus mengatakan, tahun ini kevikepan memperkenalkan metode baru dalam merayakan HPS yaitu mempromosikan teknologi pembuatan pakan ternak dan pupuk.
Untuk tahun depan akan fokus kepada topik pengolahan paskah panen komoditi pertanian dan pemasaran yang akan menjadi topik utama dalam kegiatan pastoral diakonia.
"Oleh karena itu, kita mesti kerjasama dan membangun jaringan kerja kita tidak bisa jalan sendiri," tegas Romo Gerardus.
Sementara itu, Romo Robert Pelita, penanggungjawab kegiatan dalam sambutannya sebagai Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) menekankan pada pertemuan HPS ini akan menghasilkan strategi-strategi baru agar orang manggarai bisa mengolah produk pertanian untuk memiliki nilai tambah dan mampu menyediakan sayur-sayuran dan buah-buahan di pasar lokal yang selama ini dikuasai oleh pedagang dan petani produsen dari luar Flores.
Romo Robert juga mengajak peserta HPS untuk memperkenalkan terus kepada petani manggarai tentang pertanian organik yang akan menghasilkan produk bermutu, sehat dan bergizi, produk pertanian dari luar belum tentu aman untuk dikonsumsi.
Kepada peserta Romo Robert menjelaskan tentang agenda HPS selama dua hari ini, di mana tiga topik penting yang diangkat dan dianggap relevan terhadap perkembangan kekinian, yaitu kewirausahaan untuk orang muda, stunting dan mempromosikan tehnologi pengolahan pakan ternak menggunakan bahan baku lokal melalui proses ferementasi.(ris)