Kisah Perempuan-perempuan Kristen Australia yang Makin Susah Temukan Jodoh Seagama, Apa Masalahnya?
Menjadi penganut agama Kristen di Australia yang semakin sekuler jadi tantangan tersendiri, khususnya dalam mencari pasangan hidup.
Yoke Yen Lee masih tinggal bersama kedua orang tua dan dua kakak di Sydney Selatan, dan mengaku bahwa mestinya dia sudah lama menikah dan mungkin sudah memiliki anak.
Perempuan berusia 40 tahun tersebut memiliki karir sukses di bidang pengasuhan anak-anak, dan sekarang menghabiskan banyak waktu untuk melayani di gerejanya sebagai Pelayan Bagi Anak-Anak.
"Saya kira saya merasa lebih ingin dihargai sebagai seorang ibu dibandingkan sebagai seorang istri." katanya.
"Saya lebih ingin menjadi seorang ibu."
Ketika di usia 20 tahunan, Yoke sempat berpikiran menjadi orang tua tunggal, namun kemudian sejalan dengan keyakinannya, dia tidak mengikuti jejak tersebut.
Walau sekarang belum menikah, Yoke mengatakan kegiatannya di gereja memberikan ketenangan bahwa dia juga memberikan sumbangan dalam soal kekeluargaan, hanya dalam bentuk yang berbeda.
Di gereja dia dikelilingi oleh anak-anak dan orang muda, dan dia memainkan peran penting dalam memberikan panduan spiritual dalam perjalanan hidup mereka.
"Saya tidak merasa kehilangan karena tidak memiliki keluarga, namun tetap merasa memiliki keluarga hanya dalam bentuk berbeda." katanya.
Sumber: ABC News Indonesia