Koalisi Jokowi

PDI-P Ingatkan Nasdem Jangan Berpolitik Dua Kaki, Koalisi di Ujung Tanduk, Reaksi Surya Paloh?

Setelah Nasdem bertemu PKS, Wakil Sekjen PDI-Perjuangan, Arif Wibowo beri peringatan keras agar Partai besutan Surya Paloh tidak berpolitik dua kaki

Editor: Adiana Ahmad
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Surya paloh bertemu Presiden PKS, Sohibul Iman 

Seperti diketahui, Partai Gerindra merupakan rival partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf saat pilpres lalu.

Surya sebelumnya menyatakan, bila seluruh partai menjadi koalisi pemerintahan, dikhawatirkan sistem check and balance akan hilang. Padahal, sistem tersebut diperlukan di dalam negara demokrasi seperti yang dianut Indonesia.

"Kalau begitu check and balance tidak ada, tidak ada lagi yang beroposisi berarti demokrasi sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi negara otoriter, atau bermonarki," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto usai bertemu Jokowi di Istana Negara, mengaku, diminta Presiden Jokowi untuk memperkuat kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pada Senin (21/10/2019) sore, Prabowo bersama dengan wakil Ketua Gerindra Edy Prabowo menghadap Jokowi selama kurang lebih satu jam, pukul 16.05‎ WIB hingga 17.10 WIB.

"Saudara-saudariku sekalian saya baru saja menghadap bapak presiden RI, yang baru kemarin dilantik.‎ Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari diminta dan kami siap membantu," tutur Prabowo di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Prabowo melanjutkan Jokowi telah mengizinkan dirinya untuk menyampaikan ke publik bahwa dirinya diberi posisi sebagai menteri di bidang pertahanan.

Diminta Bantu Presiden Jokowi di Bidang Pertahanan, Prabowo: Saya Akan Bekerja Sekeras Mungkin (KompasTV)

Dia berjanji akan bekerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang telah ditentukan Jokowi sebagai kepala negara.

"Beliau izinkan saya untuk menyampaikan bahwa saya diminta bantu di bidang pertahanan. Tadi sudah diberi beberapa pengarahan‎," tegasnya.

Lebih lanjut untuk Eddy Prabowo, Presiden Jokowi juga memberikan jatah menteri. Apa posisinya? Baru akan disampaikan Jokowi sendiri pada Rabu (23/10/2019) esok.

"Untuk posisi saudara Eddy, pak presiden yang akan umumkan. Beliau (Presiden) yang akan umumkan hari Rabu‎. Oke ya, Gerind yang dipanggil dua," Prabowo. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved