Koalisi Jokowi
PDI-P Ingatkan Nasdem Jangan Berpolitik Dua Kaki, Koalisi di Ujung Tanduk, Reaksi Surya Paloh?
Setelah Nasdem bertemu PKS, Wakil Sekjen PDI-Perjuangan, Arif Wibowo beri peringatan keras agar Partai besutan Surya Paloh tidak berpolitik dua kaki
Mustafa Kamal mengatakan, PKS menghormati sikap politik Partai NasDem yang berada di dalam pemerintahan.
Sementara PKS memilih menjadi oposisi dan tidak bergabung dalam pemerintahan.
Namun, ia menekankan, fungsi check and balance sangat penting untuk menciptakan demokrasi yang sehat dan mengatasi tantangan bangsa Indonesia ke depannya.
"Demokrasi yang sehat itu penting untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia baik di bidang politik, ekonomi, keagamaann, pendidikan, kesehatan, budaya, dan lainnya," kata Mustafa.(*)
Surya Paloh Sebut NasDem Bakal Oposisi, Kecewa Prabowo Masuk Kabinet Jokowi?
Ketua Umum Partai NasDem memberikan signal bahwa partainya siap menjadi oposisi pada pemerintahan kali ini.
Seperti diketahui, Partai NasDem merupakan salah satu partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Signal tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh usai menghadiri pelantikan Jokowi-Ma'ruf di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Menurut dia, bila semua partai politik mendukung pemerintah, Partai NasDem siap menjadi oposisi.
"Kalau tidak ada yang oposisi, NasDem saja yang jadi oposisi," kata Surya seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (21/10/2019).
Pernyataan Surya Paloh tersebut menanggapi pertanyaan media terkait posisi NasDem ketika Jokowi sudah mulai memanggil calon menteri ke Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Hingga pukul 16.30 sudah ada sebelas orang yang menyambangi Istana.
Mereka yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, Bos Gojek Indonesia Nadiem Makarim, dan Bos NET TV Wishnutama.
Selanjutnya, pengusaha Erick Thohir, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Mensesneg Pratikno, relawan Jokowi-Ma'ruf Fadjroel Rachman dan peneliti Populi Center Nico Harjanto.
Terakhir yang datang yakni Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.