Pekka Lembata Didik Anak Tidak Buang Sampah Plastik
Festival budaya di Pekka Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata mendidik Anak tidak buang sampah plastik
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Festival budaya di Pekka Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata mendidik Anak tidak buang sampah plastik
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Festival Budaya Anak yang berlangsung di Center Pekka Keru Baki, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata telah usai, Senin (28/10/2019) malam.
Ratusan anak dari desa-desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur turut ambil bagian hingga hari terakhir.
• 50 Kepala Keluarga di Desa Lukuwingir, Sumba Timur Dapat Air Bersih dari BPBD
Selain menanamkan rasa cinta budaya dan tradisi lokal melalui beraneka ragam perlombaan, festival yang baru digelar perdana di Kabupaten Lembata ini juga mengajarkan kepada anak-anak bagaimana seharusnya mencintai lingkungan.
Di samping mengadakan perlombaan kreativitas mengolah sampah plastik, salah satu cara yang digunakan panitia yaitu dengan terus-menerus mengimbau kepada mereka agar tidak membuang sampah plastik sembarangan selama festival berlangsung.
"Sebelum kita lanjut, kepada adik-adik semua jangan membuang sampah plastik sembarangan. Coba lihat ke bawah, kalau ada sampah plastik, pungut dan buang di tempat sampah," demikian imbauan yang terus menerus disampaikan salah satu panitia, Nona Melti, setiap kali satu kegiatan mau dimulai.
• Ini yang Dilakukan Unimor Antisipasi Masuknya Paham Radikalisme di Wilayah Kampus
Kepada anak-anak, dia selalu menggarisbawahi pentingnya tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik.
Sikap anti sampah plastik ini juga jelas ditunjukkan oleh panitia penyelenggara yang rata-rata adalah anak muda dan ibu-ibu.
Selama tiga hari giat berlangsung, tidak terlihat sama sekali air minum yang dihidangkan dalam kemasan botol atau gelas plastik.
Air minum diisi di dalam termos dan galon air. Para peserta juga hanya memakai gelas kaca untuk minum air. Ratusan gelas kaca juga digunakan pada saat makan bersama.
Panitia sama sekali tidak menyediakan air minum dalam kemasan plastik. Walhasil, kompleks seluas hampir satu hektare yang dijadikan lokasi festival itu betul-betul bebas dari sampah plastik.
Panitia tidak kesulitan saat membersihkan areal center karena hampir tidak ada sampah plastik yang berserakan. Hal ini tentu saja sejalan dengan salah satu tujuan diadakannya festival yaitu menanamkan dalam diri anak rasa cinta terhadap alam dan lingkungan hidup.
Festival Budaya Anak Jadi Event Setiap Tahun
Pergelaran Festival Budaya Anak menuai apresiasi dari banyak pihak. Walau digelar dengan sejumlah keterbatasan, festival selama tiga hari itu dinilai sukses dan bermanfaat bagi anak-anak.
Kepala SD Aulesa Yohanes Payong bahkan memberi kesaksian kalau para perempuan di Center Pekka Keru Baki Lembata yang jadi panitia festival luar biasa hebat.