Boni Hasudungan Puji PMI Manggarai Timur, Ini Alasannya
Sekda Ir. Boni Hasudungan memuji kerja kemanusiaan Palang Merah Indonesia ( PMI) Kabupaten Manggarai Timur
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BORONG - Sekda Ir. Boni Hasudungan memberi apresiasi dan memuji serta bangga dengan semua kerja kemanusiaan Palang Merah Indonesia ( PMI) Kabupaten Manggarai Timur.
Pasalnya, kata Sekda Boni, selama ini PMI Manggarai Timur ketika bekerja Salah tidak bicara uang.
Demikian Sekda Boni ketika membuka musyawarah kabupaten (Muskab) PMI Kabupaten Matim Ke-2 Tahun 2019, Senin (28/10/2019) pagi di Aula Koperasi AMT, Kampung Peot, Kelurahan Satar Peot, kecamatan Borong.
• TRIBUN WIKI: Aston Hotel Kupang Ajak Pecinta Mie Nikmati Promo Komat Kamit
Hadir bersama Sekda Boni, Ketua PMI NTT Guido Fulbertus, Ketua PMI Matim Theresia, Kabag Tatapem Matim, Gaspar Nanggar, perwakilan Polri dari Polsek Borong, LSM dari WVI dan GNI, pengurus PMI Matim, relawan PMI.
Dalam Muskab ini, Ketua PMI Matim, Theresia Wisang, secara aklamasi dipilih kembali jadi Ketua PMI Matim untuk periode 2019-2024.
Sebelum pemilihan Ketua PMI, istri dari Bupati Matim, Agas Andreas, menyampaikan pertanggungjawaban masa bakti sebelumnya.
• TRIBUN WIKI: Aston Hotel Kupang Punya Promo Pak Mamat Komat-Kamit
Sekda Boni pada saat membuka Muskab PMI mengatakan, selama ini PMI Matim sudah banyak berbuat untuk Matim.
PMI telah banyak berkorban untuk membantu masyarakat Matim.
Semua usaha, pengorbanan dan semangat pelayanan itu, membanggakan Pemda Matim.
"Saya bangga sengan kerja kemanusian PMI. Selama ini banyak kegiatan bersama Pemkab Matim secara spontan. Di sini tidak ada gombal kalau mau kerja. Harapanya, kerja sama ini terus dipererat. Menarik dari kerja sama ini, tidak bicara soal uang. Tapi ada dorong kemanusian yang luar biasa," ujar Sekda Boni.
Ia menjelaskan, PMI Matim telah melaksanakan peran dan tugas kemanusian serta kesigapan dengan sungguh-sungguh di wilayah Matim. Tentu di sini, Pemkab Matim akan selalu mendukung.
setiap kegiatan PMI.
Ia menegaskan, tugas PMI adalah tugas kemanusian melalui tujuh prinsip palang merah.
Atas kerja-kerja kemanusian PMI itu, Pemkab Matim mendukung PMI dengan menghibahkan dana sebesar Rp 500 juta pada tahun 2019.
Bantuan dana hibah itu sesuai dengan semangat lahirnya undang-undang No 1 tahun 2018, tentang kepalangmerahan. Tentu saja maknanya adalah semangat untuk memwujudkan masyarakat Matim yang sejahtera, berdaya dan berbudaya (Seber) atau Visi Matim yakni, Matim Seber.
"Saya minta PMI Kabupaten Matim harus terlibat juga dalam memwujudkan semangat Matim Seber melalui kerja-kerja kemanusian palang merah. Dengan kerja sama yang baik dan tekad yang kuat, kita pasti bisa menyelesaikan persoalan kemanusian yang ada di Matim. Di mana ada kemauan, disitu pasti ada jalan," ujar Sekda Boni.
Ketua PMI NTT, Guido Fulbertus, mengatakan sampai saat ini aksi PMI telah dirasakan oleh generasi. Itu mulai dari kemerdekaan hingga generasi terkini. Sebagai organisasi kemanusiaan terbesar di Indonesia, menurutnya perubahan merupakan sebuah keniscayaan.
"PMI terus melakukan penataan agar menjadi organisasi yang maju, mandiri dan dicintai masyarakat. Saya memohon kepada Pemda Matim dan DPRD, serta semua pihak untuk berikan dukungan kepada PMI Matim. PMI terus bangun kerjasama dan hubungan sinergis dengn semua pihak," katanya.
Diharapnya, Muskab yang melahirkan kepengurusan periode 2019-2024, dapat diterima seluruh peserta dan mampu merumuskan program kerja membawa perubahan positif pada penguatan organisasi. Serta peningkatan peranannya dalam rangka memberikan pelayanan sosial kepalangmerahan kepada masyarakat.
Sementara Pelaksana tugas pengurus, Alfred Y. Tuname, menjelaskan kegiatan Muskab dilaksanakan dengan tujuannya, untuk mendengarkan laporan pertanggungajawaban pengurus, dan memilih serta menetapkan ketua pengurus PMI Kabupaten Matim Periode 2019-20124.
Dengan maksud jelas Tuname, untuk semakin memantapkan kualitas kepemimpinan organisasi PMI Matim. Dasar kegiatan ini, undang-undang No 1 tahun 2018 tentang kepalangmerahan, AD/ART PMI, dan hasil kesepakatan pengurus PMI Matim.
"Periode kepengurusan tahun 2014-2019, harus kembali dievaluasi dan disegarkan. Sehingga sebagai organisasi yang memiliki aturan dan AD/ART, PMI Matim menyelenggarakan kegiatan Muskab ini," jelas Tuname.
Dengan semangat kemanusian dan kerja sama yang baik, paparnya, PMI telah hadir di tengah-tengah masyarakat. Semua itu bisa terjadi karena kepemimpinan pengurus PMI Kabupaten Matim, telah bekerja dan memimpin organisasi secara baik. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/boni-hasudungan-puji-pmi-manggarai-timur-ini-alasannya.jpg)