Kristiani, Pengusaha Sumba Timur Berharap Sumpah Pemuda Jadi Wadah Pengembangan Tenun Ikat
Kristiani, Pengusaha Asal Sumba Timur Berharap Sumpah Pemuda Jadi Wadah Pengembangan Tenun Ikat
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Kristiani, Pengusaha Asal Sumba Timur Berharap Sumpah Pemuda Jadi Wadah Pengembangan Tenun Ikat
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Kristiani Pedi seorang pemudi asal Sumba Timur memiliki usaha dengan bertenun tenun ikat Sumba Timur berharap agar melalui momen Sumpah Pemuda yang ke-91 tanggal 28 Oktober 2019 ini dapat menjadi wadah untuk anak muda untuk mengembangkan tenun ikat.
Kristiani yang juga sebagai Komunitas Ana Tana Sumba Timur kepada POS-KUPANG.COM, Senin (28/10/2019) mengatakan, selain ia aktif di sejumlah organisasi kepemudaan, ia juga sebagai pengusaha di bidang kerajinan tenun ikat.
• Moment Sumpah Pemuda, Penulis Asal TTS Ini Ajak Lebih Banyak Pemuda Membangun Desa
Dikatakan Ina yang biasa disapa ini, ia bergelut sebagai pengusaha tenun ikat karena sebagai anak muda memiliki usaha tenun itu adalah hal yang menarik.
Apalagi kata Ina, di era saat ini, tenun ikat bukan hanya sekedar usaha tapi juga sebuah budaya yang harus dipertahankan, sebab ini merupakan warisan nenek moyang Sumba Timur.
• Begini Kronologi Lakalantas di Aimere Ngada Pengendara Kijang Toyota Tabrak Pejalan Kaki
"Karena kalau bukan kita yang menjadi penerus lalu siapa lagi,"ungkap Ina.
Ia juga mengatakan, usahanya ditenun ia geluti sejak tahun 2017. Penghasilan diperolehnya perbulan minimal Rp 5 juta, namun, tergantung banyak hasil tenun.
"kalau hanya proses tenun paling cepat 3 hari paling lama 1 minggu, tpi kalau proses dari awal sampai selesai membutuhkan waktu 1 bulan, apalagi kalau kurang ramuan pewarna bisa 2 bulan atau lebih," ungkap Ina.
Ina juga mengatakan, harganya tergantung pada motif dan keaslian kain. Kalau kain asli dan motifnya bagus harganya perlembar Rp 3 juta.
Ina juga berharap melalui momen Sumpah Pemuda ini bisa menjadi wadah untuk anak muda dalam mengembangkan tenun ikat dan bisa memberdayakan masyarakat setempat. Selain itu juga diharapkan kepada para pemuda bisa mengembangkan budaya Sumba dengan cara melestarikan tenun ikat.
Lanjut Ina, Komunitas Ana Tana, mengucapkan selamat memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, dengan harapan semangat Sumpah Pemuda terus berkobar dalam setiap perjuangan pemuda saat ini.
Pemuda harus benar-benar menyadari tugasnya sebagai pemuda yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa sehingga pemuda harus memberi kontribusi positif bagi bangsa ini dan tidak menghabiskan waktu pada hal-hal yang dapat merusak diri sendiri.
"Saya juga berharap momentum ini menjadi kesepatan bersama pemuda untuk menangkal dan menolak paham Radikalisme. Akhirnya seperti ada pepatah berkata jika kau tidak mampu memberi kontribusi baik bagi negeri ini setidaknya kau tidak merusak tatanan baik didalamnya dan tidak membuat bangsa ini malu karena pemudanya, Salam pemuda," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)