Moment Sumpah Pemuda, Penulis Asal TTS Ini Ajak Lebih Banyak Pemuda Membangun Desa

Moment Sumpah Pemuda, Penulis Asal TTS Ini Ajak Lebih Banyak Pemuda Membangun Desa

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Penulis dan pegiat di komunitas Lakoat Kejawas, Decky Senda sedang berbicara dihadapan anggota komunitas Lakoat Kejawas 

Moment Sumpah Pemuda, Penulis Asal TTS Ini Ajak Lebih Banyak Pemuda Membangun Desa

POS-KUPANG.COM | SOE - Hari ini, Senin (28/10/2019) entah disadari atau tidak, rakyat Indonesia memperingati hari sumpah pemuda. Jika dahulu peristiwa sumpah pemuda menjadi moment pemersatu para pemuda Indonesia untuk bergandengan tangan melawan penjajah, lalu saat ini apa yang harus dilakukan para pemuda dalam momentum memperingati hari sumpah pemuda?

Decky Senda, Penulis dan pegiat di komunitas Lakoat Kejawas memiliki pandangan tersendiri terkait orang muda (pemuda).

Begini Kronologi Lakalantas di Aimere Ngada Pengendara Kijang Toyota Tabrak Pejalan Kaki

Baginya, pemuda bukan lagi pemilik masa depan, tetapi merupakan pemilik masa kini. Pemuda tidak bisa lagi hanya berpangku tangan dan hanya lihat kaum tua bergerak dan bekerja membangun negeri ini sendirian.

Pemuda harus bergerak dan bekerja dengan potensi yang dimiliki untuk membangun negeri ini mulai dari Desa.

Sebagai penggerak komunitas warga di desa, dirnya rindu lebih banyak orang muda di NTT mengambil peran yang sama dengan dirinya.

BBPP Kupang di Noelbaki Fasilitasi 30 Peserta Ikut Pelatihan Vokasi JULEHA

Kampung-kampung di Provinsi NTT hari ini kehilangan para pemikirnya.

Banyak orang muda merantau untuk bersekolah dan bekerja di kota lalu lupa untuk pulang kembali ke kampung karena terlena pesona perkotaan.

Padahal, di sisi lain, banyak potensi alam dan manusia terabaikan di Desa. Banyak kekayaan seni budaya dan sejarah hilang dari peradaban karena tidak ada orang pemuda yang seharusnya berperan dalam melestarikan seni budaya dan sejarah leluhur agar tidak terhapus dari roda waktu.

"Saya ingin lebih banyak pemuda mengambil peran pembangunan di desa-desa. Harus diakui saat ini, desa kita kehilangan orang muda yang seharusnya menjadi tulang punggung pembangunan di desa. Padahal di sisi lain, desa kita kaya akan potensi yang jika dikelola dengan maksimal akan mendatangkan kesejahteraan dan kemakmuran," ungkap Decky kepada pos- kupang.com.

Penulis buku kumpulan cerpen Kanuku Leon, Hau Kamelin & Tuan Kamlasi dan Sai Rai mengatakan, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat saat ini seharusnya memudahkan pergerakan orang muda.

Hal ini menjadi peluang emas bagi orang muda untuk bersaing dengan dunia global tanpa harus kehilangan akar dan identitas budayanya.

"Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan kepada orang muda untuk berkembang dan memperkaya diri dengan pengetahuan sehingga bisa bersaing di dunia global. Bahkan, saat ini, lewat jaringan internet yang semakin baik, para pemuda di desa-desa sudah bisa mengakses internet untuk melihat perkembangan teknologi maupun perkembangan ilmu pengetahuan," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved