Sarman Ingatkan Pejabat Bimas Kristen NTT Jaga WTP

Sarman juga mengingatkan agar dalam penyusunan program anggaran harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang riil dan mendesak.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus saat kegiatan Penguatan Program dan Anggaran Bimas Kristen NTT tahun anggaran 2019 di Sahid Timor Hotel, Kupang, Jumat (25/10/2019). 

Sarman Ingatkan Pejabat Bimas Kristen NTT Jaga WTP

POS-KUPANG.COM|KUPANG --Kakanwil Kemenag NTT , Drs. Sarman Marselinus, mengingatkan para pejabat Bimas Kristen se- Provinsi NTT untuk menjaga dan mempertahankan marwah laporan keuangan yakni Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diterima Kementerian Agama dari Badan Pemeriksa Keuangan RI selama tiga tahun berturut turut sejak tahun 2016 sampai tahun anggaran 2018.

Sarman Marselinus menyampaikan hal ini saat kegiatan Penguatan Program dan Anggaran Bimas Kristen NTT tahun anggaran 2019 di Sahid Timor Hotel, Kupang, Jumat (25/10/2019).

Dalam press release yang dikirim Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag NTT, Bobby Babaputra mengatakan, Kakanwil Kemenag NTT, pada kegiatan itu menekankan kepada semua jajaran Bimas Kristen se- NTT supaya terus mempertahankan predikat yabg sudah diterima dari BPK RI, yakni opini WTP.

“ Opini WTP itu sebuah prestasi yang membuat kita bangga. Karena itu harus selalu dijaga dan dipertahankan oleh seluruh jajaran kementerian Agama termasuk Bimas Kristen NTT,” kata Sarman.

Sarman menjelaskan, pelaksanaan dan pengelolaan anggaran sangat ditentukan oleh kemampuan untuk selalu patuh pada Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). IKPA.

Lebih lanjut, dikatakan, dalam IKPA itu terdapat 12 indikator yang jika dipahami dan diikuti dengan baik, maka akan menghasilkan nilai laporan keuangan yang akan bernilai tinggi.

"Diantara 12 indikator tersebut, ada tiga hal yang sangat menentukan nilai dari pelaksanaan anggaran. Ketiga hal itu, yakni Rencana Penarikan Dana (RPD), Pagu Minus dan Serapan Anggaran.

Rencana Penarikan Dana ini rawan dan sering diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada penilaian. Karena itu sejak awal saya dorong untuk melakukan musyawarah perencanaan,” jelas Sarman.

Dikatakan, DIPA yang datang di awal tahun harus direview, disesuaikan. Karena ity, kegiatan yang tidak dapat dilakukan pada semester pertama karena masih menunggu petunjuk teknis, semestinya dipindahkan ke semester kedua.

"Hal yang penting adalah bangun sistem kerja agar kegiatan pelaksanaan anggaran tidak sering mengalami penundaan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Sarman juga mengingatkan agar dalam penyusunan program anggaran harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang riil dan mendesak.

"Karena itu, kegiatan penguatan program dan anggaran tersebut menjadi solusi dalam menyusun program anggaran yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Pelatih Persib Bandung Kritik Persija Jakarta, Pergantian 3 Pelatih Tak Berikan Perubahan ? Info

Viktor Laiskodat Peringati Bupati SBD, Sebut Kodi Mete Angkat Sekda Tak Sesuai Surat Gubernur

Dapat Fasilitas Mobil Dinas Rp 800 Juta, Simak Gaji dan Tunjangan Wakil Menteri Jokowi

Sebelumnya, Kabid Bimas Kristen, Yorhans Lopis melalui Panitia Kegiatan Yohanis Lani berharap melalui kegiatan tersebut ada upaya nyata dalam menyatukan menyelaraskan pelaksanaan seluruh program Bimas Kristen NTT.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved