TERUNGKAP! Ini Penyebab Bu Susi Tak Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Bertengkar dengan Luhut?

TERUNGKAP! Ini Penyebab Susi Pudjiastuti Tak Lagi Jadi Menteri di Kabinet Jokowi Jilid II

Editor: Bebet I Hidayat
Istimewa
TERUNGKAP! Ini Penyebab Bu Susi Tak Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Bertengkar dengan Luhut? 

Meski saat itu pemerintah menyatakan larangan penggunaan cantrang belum diterapkan, Susi menegaskan tidak akan mencabut kebijakan tersebut.

Pada 10 September 2019, Susi membeberkan alasannya melarang penggunaan cantrang untuk menangkap ikan.

Ia menjelaskan cantrang yang digunakan nelayan Indonesia dan Prancis berbeda.

"Cantrang aslinya yang dulu diperkenalkan dari Perancis itu modelnya net bulat, dilepas, terus dibuka."

"Kalau di Indonesia di Pantura sana, cantrang itu sudah pakai gardan, kapalnya di atas 70 GT, panjang tambangnya paling pendek 1,8 atau 2 kilometer," terang Susi di Jakarta.

Lebih lanjut, Susi Pudjiastuti pun mengatakan penggunaan cantrang sedemikian rupa di perairan Indonesia bisa mengakibatkan hasil perikanan habis.

"Katanya tidak sampai tanah (dasar laut). Ya tidak mungkin tidak sampai tanah!"

"Pantura itu lautnya tidak ada yang lebih dari 100 meter. Kalau 2 kilometer cantrang masuk ke air, ya jelas sampai dasar," tegas Susi.

"Bukan hanya hasil laut yang hilang. Profesi pun menghilang dari sana, penjual rajungan di pinggir jalan yang pakai ember bekas cat dan baskom tidak ada lagi."

"Hilangnya spesies ikan kepiting menghilangkan satu profesi pekerjaan, kemiskinan dimulai. Nobody say anything, nobody do it," imbuhnya.

Iapun mengungkapkan jika penggunaan cantrang masih terus berlanjut, Indonesia bisa menjadi negara yang tidak kaya lagi.

"Kalau kita masih terus tidak mempedulikan keberlanjutan, jangan pikir Indonesia ini kaya. Bisa habis, Pak."

"Vietnam sudah tidak punya lagi, makanya dia harus curi di kita. Thailand juga sama," tandasnya.

3. Bertentangan dengan Luhut

Ya Susi Pudjiastuti selama ini dikenal sering berseberangan dengan 'atasannya', Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved