Terkait Kasus Penganiayaan Anak di SMPN 16 Kota Kupang, Polisi Agendakan Diversi
Korban dalam kasus yakni DM (14), yang dikeroyok hingga babak belur pada Kamis (15/8/2019) lalu di SMPN 16 Kota Kupang.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Tersangka atas nama Julius Nggelan (52) sebelumnya telah diamankan di Mapolres Kupang Kota usai kejadian.
Lebih lanjut, Pihak penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Kupang Kota juga telah melayangkan surat panggilan sebagai tersangka terhadap tiga pelaku lainnya.
Namun, ketiga pelaku saat ini tengah mengikuti lomba kesenian yang diselenggarakan di SoE, Kabupaten TTS.
"Hari Senin nanti, kami akan pergi lagi. Kemarin panggilannya sebagai tersangka," paparnya.
Direncanakan, berkas perkara tahap satu kasus penganiyaan anak dibawah umur ini akan dilimpahkan ke pihak kejaksaan pada awal bulan September 2019.
"Belum tahap satu, rencananya minggu depan kami lakukan pelimpahan berkas perkara tahap satu," ujarnya.
Sebelumnya, seorang siswa di Kota Kupang mengalami pengeroyokan oleh sejumlah siswa di SMPN 16 Kota Kupang hingga babak belur, Kamis (15/8/2019).
Korban berinisial DM (14), harus dilarikan ke UGD RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang karena mengalami luka robek pada kepala, luka-luka pada bagian muka, tangan kanan mengalami patah dan bahu kanan mengalami dislokasi.
Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH., MH melalui Kanit PPA Bripka Bregitha N. Usfinit, SH ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Kamis (15/8/2019) malam.
Dikatakannya, korban merupakan siswa kelas IX dari sekolah lain dan sebelumnya pernah bersekolah saat duduk di bangku kelas VII dan VIII.
"Dia datang (ke SMPN 16 Kupang) dengan temannya untuk pinjam baju olahraga. Lalu sempat ketemu dengan kawan-kawannya di sekolah itu, karena dia pernah sekolah di situ juga," jeias Bripka Bregitha.
Sebelum dikeroyok, korban juga dianiyaya oleh seorang suami dari penjaga kantin di sekolah tersebut bernama Julius Nggelan (52).
Kepada pihak kepolisian, Julius mengaku sempat menegur korban yang bersama rekannya tengah menghisap rokok diarea dekat sekolah.
Julius juga menegur korban untuk untuk kembali ke sekolahnya.
Setelah itu, korban sempat terlibat perkelahian dengan seorang siswa di sekolah tersebut berinisial F pada pukul 09.00 Wita.