VIDEO: Ternyata, Siswa SMP di Kupang Itu Mendendam Ayahnya Sampai Ia Mati Bunuh Diri. Ini Videonya
VIDEO: Ternyata Siswa SMP Itu Mendendam Ayahnya Sampai Ia Mati Bunuh Diri. Siswa SMP itu tak terima dengan tindakan ayahnya terhadap ibunya.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Ternyata, Siswa SMP di Kupang Itu Mendendam Ayahnya Sampai Ia Mati Bunuh Diri. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- VIDEO: Ternyata Siswa SMP di Kupang Itu Mendendam Ayahnya Sampai Ia Mati Bunuh Diri. Ini Videonya
Yohan Sinaga, siswa kelas VIII SMPN 9 Kota Kupang. ternyata menyimpan dendam yang sangat luar biasa pada ayahnya, Anton Sinaga.
Yohan menaruh dendam pada ayahnya Anton itu, bukan tanpa alasan. Yohan dendam karena ayahnya itu bertindak sangat kejam terhadap ibunya.
Pada tahun 2013 silam, ayahnya, Anton Sinaga membunuh secara keji ibunda Yohan.
• VIDEO: Camat Ende Selatan Minta Masyarakat Stop Jadi Pelakor. Tonton Videonya
• VIDEO: Sebelum Bunuh Diri Siswa SMP Di Kupang Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga. Ini Videonya
• VIDEO: Diduga Keracunan Makanan, Belasan Warga Oebelo Dilarikan ke Puskesmas Penite. Ini Videonya
Setelah dibunuh, jasad ibunda Yohan itu kemudian dicor dengan campuran beton di belakang rumah.
Sejak peristiwa itulah Yohan menaruh dendam pada sang ayah, yang saat ini sedang menjalani hukuman penjara di Lapas Penfui Kupang.
Dalam surat yang ditulis tangan tertanggal 12 Oktober 2019 tersebut, Yohan tak mengungkap secara jelas alasannya, mengapa ia nekad menghabisi hidupnya dengan cara gantung diri.
Dalam tulisan tangan itu, Yohan mengatakan bahwa ia meminta maaf pada keluarga yang selama 7 tahun terakhir telah membesarkannya.
Selama ini, tulis Yohan, dirinya memang tidak membantu orang tua untuk mencari uang.
Ia juga meminta maaf karena selalu melawan, dan menolak jika diminta untuk mengantar keluarga dengan sepeda motor.
Pada bagian lain tulisan tangannya, Yohan juga menyebutkan bahwa ia punya tujuan hidup, yaitu sekolah sampai SMA.
Setelah SMA, Yohan ingin bantu orang tua yang telah membesarkannya, untuk meringankan beban keluarga untuk kehidupan sehari-hari.
Tapi, semua yang diimpikan itu tidak bisa terwujud.
Mengenai dendam terhadap ayahnya, Yohan mengatakan, selama iniia sudah berusaha untuk menghapus semua dendam tersebut.
Akan tetapi, semakin kuat usahanya untuk menghilangkan dendam itu, justeru semakin kuat rasa dendam pada ayah yang telah menghabisi ibunya.
“Yohan sebenarnya bisa menghapus rasa dendam pada ayah (Antonius Sinaga). Tapi setiap waktu, Yohan punya dendam semakin dalam,” tulis Yohan.
Untuk itu, tulis Yohan, ia sebenarnya ingin membalas rasa sakit hati itu pada ayahnya. Ia ingin melampiaskan langsung pada ayahnya yang saat ini masih di penjara.
Ada juga pesan khusus Yohan kepada kakaknya. Pesan itu sama bernada yang sama.
Paman korban, Nahor L Takaeb (60) mengaku, korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
Selama ini, korban merupakan anak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya.
"Anak (korban) selalu rangking di kelas. Sewaktu SD Yohan juga dapat beasiswa karena berprestasi," ujar Nahor saat ditemui POS-KUPANG.COM di RSB Drs Titus Ully Kupang, Senin (14/10/2019) sore.
Selama ini, lanjut Nahor, korban tinggal bersamanya di rumah, di Jalan Hibrida, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Mereka tinggal bersama setelah tujuh tahun silam, ibu korban tewas dibunuh oleh ayah korban, Antonius Sinaga.
• VIDEO: Tangis Sendu Istri Dandim Kendari Karir Suami Hancur karena nyinyir Wiranto di Medsos
• VIDEO: Komunitas Bonsai Lembata Tawarkan Alternatif Tanaman Hias di Rumah. Tonton Videonya Yuk
• VIDEO: 14 Anak Dilarikan ke Rumah Sakit Diduga Keracunan Bubur Ayam Mas Supranoto. Tonton Videonya
Selama ini, tutur Nahor, korban dan kakak laki-lakinya itu, sangat membenci ayah mereka, karena tindakan kejam sang ayah terhadap ibu.
Pasalnya, ibu korban itu dibunuh lalu dicor menggunakan semen di belakang rumah korban.
"Korban ini paling dekat dan disayang mamanya yang sudah meninggal," ujarnya.
Selain menaruh dendam yang luar biasa, ungkap Nahor, korban dan kakak laki-lakinya juga tidak pernah membesuk bapaknya yang mendekam di penjara.
"Selama ini, korban tidak pernah menjenguk bapaknya di penjara. Yang biasa menjenguk, hanya dua saudari perempuannya," ujar Nahor. (POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)
Nonton Videonya Di Sini: