Sampel Makanan Bubur Ayam Dikirim Ke Labkes Provinsi NTT, Supranoto Dikenakan Wajib Lapor

Sampel makanan Bubur Ayam dikirim ke Labkes Provinsi NTT, Supranoto dikenakan wajib lapor

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Eirene Atte 

Sampel makanan Bubur Ayam dikirim ke Labkes Provinsi NTT, Supranoto dikenakan wajib lapor

POS-KUPANG.COM | SOE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS dr. Eirene Atte mengatakan, pihaknya sudah mengirim sample bubur ayam yang dijual Supranoto ke Labkes Provinsi NTT guna diperiksa.

Hal ini dilakukan guna mengetahui kandungan dalam bubur ayam tersebut sehingga menyebabkan sedikitnya 18 warga Kota SoE mengalami muntah-muntah, sakit kepala dan diare.

Komisi 3 DPRD Ende Lakukan Rapat Kerja Dengan OPD Pemda Ende

" Sampel makan bubur ayamnya sudah kita kirim ke Labkes Propinsi NTT sejak kemarin guna diperiksa kandungan yang ada di dalam setiap komponen bubur ayam, mulai dari buburnya, ayam, kaldunya hingga air. Nanti dari hasil lab baru bisa kita ketahui sebenarnya kandungan apa yang menyebabkan 18 korban mengalami muntah-muntah, sakit kepala dan diare pasca mengkonsumsi bubur ayam tersebut," ungkap dr. Eirene kepada Pos- Kupang.Com, Senin (14/10/2019) di ruang kerjanya.

Ia menjelaskan, selain 14 korban yang dirawat di RSUD Soe akibat mengalami gejalah keracunan, 1 pasien lainnya dirawat di RS Suster Muder Ignacia, dan 3 pasien lainya dirawat di Puskesmas Kota.

Kuasai Parlemen, Anggota Fraksi NasDem di TTU Tak Satupun Jadi Pimpinan Komisi

Seluruh pasien diduga keracunan bubur ayam sudah dipulangkan karena kondisi kesehatan berangsur-angsur membaik.

Dari hasil penelusuran bersama pihak kepolisian dan Supranoto, pedagang bubur ayam, diketahui tidak seluruh masyarakat yang mengkonsumsi bubur ayam mengalami gejalah keracunan. Sebagian besar tidak mengalami gelajah keracunan.

"Pada hari Minggu itu, sekitar pukul 08.00 WITA hingga pukul 12. 00 WITA ada sekitar 80 mangkok bubur ayam yang terjual. Namun yang mengalami gejalah keracunan hanya 18 orang. Sisanya tidak mengalami gejalah keracunan. Kita sudah telusuri seluruh masyarakat yang mengkonsumsi bubur ayam Supranoto pada hari Minggu itu. Dan hasilnya hanya 18 orang yang mengalami gejalah keracunan," jelasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH mengatakan, pedagang bubur ayam, Supranoto sempat diamankan 1X 24 jam dengan status sebagai saksi dan sudah diperiksa.

Setelah diperiksa, Supranoto diijinkan untuk pulang namun dikenakan status wajib lapor.

Selain itu, satuan Reskrim Polres TTS juga sudah melakukan penggeledahan terhadap rumah Supranoto namun tidak ditemukan adanya barang-barang yang diduga bisa menyebabkan keracunan.

"Pedagang buburnya sudah kita ijinkan pulang, namun dikenakan wajib lapor. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan Labkes terhadap sampel makanan bubur ayam untuk mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut," bebernya.

Diberitakan pos-kupang.com sebelumnya, sebanyak 14 orang warga Kota Soe dilarikan ke RSUD Soe, Minggu (13/10/2019) siang diduga akibat keracunan bubur ayam.

Para korban mengeluhkan mual-mual, pusing, diare dan sakit pada perut.

Para korban diketahui mengkonsumsi bubur ayam keliling yang dijual Supranoto.

Angel Longa (14), salah satu korban yang ditemui pos kupang.com di ruang IGD mengatakan, dirinya mengkonsumsi bubur sekitar jam 9 pagi. Sekitar pukul 15.00 WITA, korban mulai merasa sakit perut dan muntah-muntah.

Karena kondisinya terus memburuk, korban dilarikan ke RSUD Soe. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved